Konflik Rusia vs Ukraina

Korea Utara Akui Kirim Pasukan ke Rusia, Ukraina Desak Sanksi Lebih Keras

Pemerintah Ukraina mendesak komunitas internasional untuk memperketat sanksi terhadap Rusia dan Korea Utara.

Editor: Faisal Zamzami
Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
TENTARA - Kim Jong-un saat bertemu dengan tentara Korea Utara saat latihan militer, Rabu (6/4/2024). Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya bersuara soal tentara Korea Utara yang membantu Rusia dalam menghadapi Ukraina di Kursk. 

Putin Berterima Kasih ke Kim Jong-Un

Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya bersuara soal tentara Korea Utara yang membantu Rusia dalam menghadapi Ukraina di Kursk.

Putin berterima kasih kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, karena mengerahkan pasukannya untuk membantu perang Rusia melawan Ukraina.

Ia berjanji persahabatan bilateral yang terjalin di medan perang akan terus tumbuh di semua bidang.

Perkataan Putin itu diungkapkan Kremlin lewat pernyataannya pada Senin (28/4/2025).

Seperti dilansir Yonhap, Putin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kim Jong-un atas peran aktif yang dimainkan tentara Korea Utara dalam perang melawan Ukraina.


Hal itu diungkapkan beberapa jam setelah Pyongyang resmi mengonfirmasi pengerahan pasukannya ke Rusia.

Putin memuji apa yang dia sebut sebagai solidaritas, keadilan, dan persahabatan sejati yang ditunjukkan tentara Korea Utara.

“Kami sangat menghargai ini, dan dengan tulus berterima kasih secara pribadi kepada Ketua Urusan Negara, Kamerad Kim Jong-un, serta seluruh pimpinan dan rakyat Korea Utara,” ucapnya.

Putin juga mengatakan ikatan persahabatan yang kuat, hubungan bertetangga, dan kerja sama antara kedua negara yang ditempa di medan perang, akan terus tumbuh dan berkembang di seluruh bidang.

Dia juga membela mobilisasi pasukan Korea Utara ke Rusia untuk berperang melawan Ukraina, dan menyebutnya sesuai dengan hukum internasional.

Pada kesempatan itu, ia menuduh Ukraina secara sepihak menginvasi wilayah Rusia, dan menyebut Kyiv telah memicu perang.

Ia mengeklaim pengerahan pasukan tersebut sesuai dengan perjanjian kemitraan strategis komprehensif, yang ditandatanganinya dan Kim Jong-un pada Juni lalu di Pyongyang.

Di bawah pakta tersebut, Rusia dan Korea Utara berkomitmen untuk memberikan bantuan militer segera kepada satu sama lain jika salah satu pihak diserang.


Pernyataan Putin tersebut keluar tak lama setelah Moskow dan Pyongyang secara simultan mengonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara terlibat dalam pertempuran di Kursk untuk membela Rusia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved