Luar Negeri
Trump Tawarkan Uang Rp16 Juta Bagi Imigran yang Mau Pulang ke Negara Asal, 152.000 Orang Dideportasi
Mereka juga mengatakan bahwa mekanisme program tersebut akan menurunkan biaya deportasi sekitar 70 persen.
Pemerintah juga mengeklaim penggunaan aplikasi tersebut bermanfaat sebagai penjamin bagi warga yang hendak masuk ke AS lagi secara legal di masa mendatang.
"Kami akan bekerja sama dengan mereka sehingga mungkin suatu hari nanti, dengan sedikit usaha, mereka dapat kembali jika mereka orang baik," ujar Trump kepada wartawan pada Senin sore.
Kebijakan tersebut menuai kritik beragam pihak
Para kritikus bereaksi terhadap program deportasi Trump dengan memberikan peringatan.
Seorang peneliti senior di American Immigration Council, Aaron Reichlin-Melnick mengatakan, program tersebut merupakan penipuan.
"Ini adalah penipuan yang sangat kejam dengan memberi tahu orang-orang bahwa jika mereka pergi, mereka akan tetap memiliki kemampuan untuk kembali ke AS secara legal di masa mendatang," tulisnya di laman media sosial.
"Banyak orang yang mungkin melihat ini sebagai pilihan akan ditempatkan pada posisi hukum yang lebih buruk. Jadi ini adalah perangkap, " lanjutnya.
Sementara itu, dilansir dari Reuters, Selasa (6/5/2025), kelompok advokasi imigran Make the Road New York juga mengkritik program tunjangan tersebut.
Mereka mengatakan, para migran yang mempertimbangkan tawaran tersebut harus berkonsultasi dengan seorang pengacara.
Wakil Direktur Make the Road New York, Natalia Aristizabal menyebutkan, program itu menyesatkan dan pemerintahan Trump gagal memperhatikan hambatan yang akan dihadapi banyak migran untuk kembali ke AS.
Baca juga: Kasus Impor Gula, Koperasi TNI Untung Rp 7,5 Miliar Hasil Kendalikan Harga Gula Era Tom Lembong
Baca juga: Detik-Detik Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang Tewaskan 12 Orang, Ini Kesaksian Penumpang Selamat
Baca juga: Alta Zaini Meninggal Dunia, Ini Prestasi Keuchik Lampulo Banda Aceh Semasa Hidup
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com
| Afghanistan vs Pakistan Memanas, Baku Tembak Terjadi di Perbatasan, Taliban Klaim Kuasai Tiga Pos |
|
|---|
| Donald Trump Tak Menang Nobel Perdamaian Usai Kalah dari Oposisi Venezuela, AS Protes |
|
|---|
| Wanita Ini Nekat Potong Alat Kelamin Kekasihnya, Pelaku Emosi Korban Ngaku Punya Istri |
|
|---|
| Profil Paul Biya, Presiden Tertua di Dunia Berusia 92 Tahun, Maju Pilpres Kamerun Untuk ke 8 Kali |
|
|---|
| China Buka Jembatan Tertinggi di Dunia, Dibangun 3,5 Tahun, Kini Perjalanan 2 Jam Jadi 2 Menit |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.