Berita Subulussalam

Anggota DPRK Subulussalam Desak Gakkum LHK Tindak Pelanggaran Lingkungan Industri Sawit

DPRK Subulussalam mendesak Tim Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum LHK) untuk segera turun tangan di Kota Subulussalam

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Wakil Pimpinan DPR Kota Subulussalam Rasumin Pohan dan Ketua Fraksi Megegoh Dewita Karya Munthe 

“Kami meminta kebijakan penegakan hukum yang kuat, serta pelibatan pemangku kepentingan turun tangan membantu penindakan terhadap pabrik dan HGU yang melanggar aturan di Kota Subulussalam," tegas Rasumin.

Hal senada disampaikan Dewita Karya, politisi Partai Amanat Nasional yang juga asal pemilihan Sultan Daulat.

Dewita menilai perlunya penegakan hukum dan inspeksi terhadap aktivitas industri kelapa sawit, baik di sektor perkebunan maupun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kota Subulussalam.

Dewita Karya, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Megegoh DPRK Subulussalam, secara khusus menyoroti aktivitas Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Mandiri Sawit Bersama (MSB). 

Menurutnya, perusahaan tersebut diduga belum memenuhi standar operasional yang sesuai dengan ketentuan lingkungan hidup.

"Kami meminta Tim Gakkum LHK dari pusat atau provinsi untuk segera turun melakukan pengawasan, penyelidikan, bahkan tindakan hukum bila ditemukan pelanggaran, terutama terkait izin lingkungan," tegas Dewita.

Ia menambahkan bahwa pengawasan yang ketat terhadap industri sawit sangat penting untuk mencegah kerusakan lingkungan dan melindungi hak masyarakat di sekitar wilayah operasi.

Sebelumnya diberitakan, Peristiwa ikan mati secara massal kembali terjadi di Sungai Lae Batu-Batu, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Baca juga: DLHK Kirim Sampel Air dan Ikan Mati Massal di Sungai Lae Batu-Batu ke Laboratorium Kimia USK

Kasus ini kembali terjadi Kamis (8/5/2025) di sekitar Muara Batu-Batu, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Camat Rundeng, T Ridwan yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan peristiwa ikan mati massal di wilayah kerjanya.

Ridwan mengaku pihaknya sudah turun ke lokasi mengecek dan mengambil sampel air maupun bangkai ikan.

Sebelumnya, ikan terkait juga mati massal dan membuat para nelayan di sana menjadi heboh.

"Benar, ada kasus ikan mati massal lokasinya di Sungai Muara Batu-Batu," kata Ridwan.

Lebih jauh dikatakan jika ikan yang mati massal masih baru dan ada pula sedang mabuk.

Ridwan juga mengaku sedang dalam perjalanan untuk melapor ke Wakil Wali Kota Subulussalam atas peristiwa terkait.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved