Breaking News

Berita Subulussalam

Pemko Subulussalam Peringatkan PT MSB, Segera Serahkan Dokumen Perizinan Paling Lambat 16 Mei 2025

Pemko akan menyurati PT MSB untuk segera menyerahkan kelengkapan dokumen perizinan secara lengkap paling lambat tanggal 16 Mei 2025.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
IKAN MATI MASSAL - Para nelayan tradisional yang menggantung rezeki di Sungai Lae Batu-Batu, Kota Subulussalam dihebohkan akibat temuan ikan mati massal. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (7/5/2025) pagi, dan videonya tersebar pada pukul 08.00 WIB, hingga viral di WhatsApp dan Facebook. 

Sampai saat ini, belum ada kepastian mengenai penyebab kematian massal ikan tersebut. 

Terhadap masalah ini, tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Subulussalam bersama Ketua Komisi B DPRK Subulussalam, Hasbullah, telah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan, dan mengambil sampel air, serta ikan guna dilakukan pengujian di laboratorium.

Di sisi lain, jagat maya kini terus bermunculan berbagai spekulasi terkait penyebab matinya ikan-ikan sungai secara massal.

Sejumlah warga bahkan mengait-ngaitkan matinya ikan-ikan tersebut karena dugaan limbah berbahaya.

Tidak sedikit pula warga yang menduga bahwa penyebab matinya ikan disebabkan oleh limbah dari salah satu pabrik minyak kelapa sawit yang beroperasi di wilayah tersebut.

Namun, berdasarkan informasi, ikan-ikan mati itu ditemukan di hilir Sungai Lae Batu-batu, yang berjarak cukup jauh dari lokasi pabrik yang dituduhkan.

Sementara itu, pihak PT Mandiri Sawit Bersama (MSB) yang dikonfirmasi Serambinews.com melalui Humas, H Agustizar menyatakan, bahwa perusahaan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada instansi yang berwenang.

"Kami belum bisa menjawab dan komentar, kita tunggu saja mereka yang berkompeten turun,” tuturnya. 

“Untuk apa langsung memvonis dari limbah MSB 2, tapi bisa juga mana tau ada masyarakat yang meracun, kita belum tau," ujar Agustizar.

Menurut Agustizar, DPRK sebagai pengawasan dan ada DLHK dipersilakan untuk mengambil sampel airnya untuk bisa dibawa ke laboratorium.

Intinya, Agustizar mengaku, pihaknya bukan penyebab matinya ikan di sungai tersebut. 

Untuk itu, Agustizar berharap masyarakat agar tidak langsung berspekulasi sebelum hasil uji laboratorium keluar. 

Hal ini karena ada kemungkinan lain bahwa ikan-ikan tersebut bisa saja mati karena diracun oleh oknum tidak bertanggung jawab.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved