Konflik Rusia dan Ukraina
Zelensky Tantang Putin! Siap Tatap Muka di Istanbul Demi Akhiri Perang
"Tidak ada gunanya memperpanjang pembunuhan. Dan saya akan menunggu Putin di Turki pada hari Kamis. Secara pribadi," tulis Zelensky melalui akun media
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Zelensky Tantang Putin! Siap Tatap Muka di Istanbul Demi Akhiri Perang
SERAMBINEWS.COM-Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa dirinya siap bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istanbul, Turki, pada hari Kamis 15 Mei 2025.
Ajakan ini muncul tidak lama setelah mantan Presiden AS Donald Trump menyerukan agar Ukraina menerima tawaran Putin untuk memulai perundingan langsung demi mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
"Tidak ada gunanya memperpanjang pembunuhan. Dan saya akan menunggu Putin di Turki pada hari Kamis. Secara pribadi," tulis Zelensky melalui akun media sosial X (dulu Twitter).
Pernyataan ini menandai langkah terbuka Ukraina untuk kembali duduk di meja perundingan, asalkan ada gencatan senjata sebagai dasar untuk memulai dialog.
Sebelumnya, Zelensky menyampaikan bahwa negaranya bersedia berunding hanya jika Rusia menyetujui penghentian pertempuran terlebih dahulu.
Sikap Zelensky ini muncul setelah para pemimpin Eropa, termasuk Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, pemimpin Jerman Friedrich Merz, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, berkumpul di Kyiv pada hari Sabtu.
Baca juga: Harga Emas Terjun Bebas! Sinyal Damai Perang Dagang AS-Tiongkok Guncang Pasar Safe-Haven
Mereka menyerukan jeda pertempuran selama 30 hari dimulai pada hari Senin. Koalisi negara-negara Eropa ini disebut sebagai "koalisi yang bersedia", yang bertekad mendorong perdamaian di Ukraina.
Setelah intervensi tersebut, Presiden Putin menyatakan kesiapan Rusia untuk melakukan “negosiasi serius”.
Dalam pidato larut malamnya, Putin mengatakan bahwa dirinya “tidak menutup kemungkinan” bahwa pembicaraan tersebut bisa menghasilkan kesepakatan baru untuk gencatan senjata.
Namun, ia tidak secara langsung menanggapi seruan gencatan senjata selama 30 hari seperti yang diminta oleh negara-negara Barat.
Menurut Putin, langkah ini bisa menjadi "langkah pertama menuju perdamaian jangka panjang dan langgeng," bukan sekadar kesempatan bagi Ukraina untuk memperkuat pasukannya.
Ia menyampaikan kekhawatiran bahwa jeda tempur bisa dimanfaatkan oleh Ukraina untuk menerima senjata dan personel baru dari negara Barat.
Baca juga: Putin Umumkan Gencatan Senjata! Mulai 8-10 Mei 2025, Begini Tanggapan Zelenskiy
Dilansir dari BBC News (12/5/2025), Zelensky dalam pernyataannya di X menegaskan bahwa Ukraina menantikan gencatan senjata penuh dan berkelanjutan, sebagai dasar penting bagi diplomasi.
“Kami menantikan gencatan senjata yang penuh dan berkelanjutan, mulai besok, untuk menyediakan dasar yang diperlukan bagi diplomasi,” tulisnya.
Serangan Rudal Besar-besaran Rusia, 31 Warga Ukraina Tewas, 159 Luka-luka |
![]() |
---|
Rusia Gempur Ukraina dengan Ratusan Drone dan Rudal, Dua Orang Tewas di Chernivtsi |
![]() |
---|
Rusia Kembali Gempur Ukraina Tanpa Ampun, Tembakkan 700 Drone ke Kota Pusat Bantuan Militer Asing |
![]() |
---|
Kode Bakal Pasok Lebih Banyak Senjata ke Ukraina, Donald Trump: Sejauh Soal Uang Kita Lihat Saja |
![]() |
---|
Rusia Lancarkan Rudal & Drone ke Ukraina, Perumahan hingga RS Rata dengan Tanah, Warga Tertimbun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.