Berita Internasional

Donald Trump Putus Kontak dengan Netanyahu, Apakah Persahabatan Amerika-Israel di Ujung Tanduk?

Perselisihan keduanya juga dipicu oleh perbedaan strategi dalam menghadapi ancaman Iran. 

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
X @IsraelPM
NETANYAHU DAN DONALD TRUMP - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) bertemu Presiden AS, Donald Trump di Gedung Putih pada Selasa, (4/2/2025) waktu setempat. Update terbaru Trump dan Netanyahu saling kesal dan tidak lagi sepemahaman, hubungan Trump dan Netanyahu kini berada di titik terendah.  

SERAMBINEWS.COM - Hubungan antara mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dilaporkan memburuk tajam dalam beberapa waktu terakhir. 

Menurut laporan jurnalis Israel Yanir Cozin melalui unggahan di platform X (dulu Twitter), seperti dikutip oleh Anadolu Agency pada Jumat (9/5/2025), Donald Trump telah memutuskan untuk menghentikan komunikasi langsung dengan Netanyahu karena merasa telah dimanipulasi.

Seorang pejabat Israel yang dikutip dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa lingkaran dekat Donald Trump meyakinkannya bahwa Netanyahu memanfaatkan hubungan pribadi mereka untuk kepentingan politiknya sendiri. 

“Tidak ada yang lebih dibenci Trump selain merasa dipermainkan atau dianggap bodoh. Itulah sebabnya dia memilih untuk memutus kontak dengan Netanyahu,” ujar pejabat tersebut yang dikutip dari Kompas.

Ketegangan ini semakin meningkat seiring kegagalan Israel menyusun rencana konkret mengenai sejumlah isu penting, seperti penanganan terhadap Iran, kelompok pemberontak Houthi di Yaman, dan strategi jangka panjang di Gaza. 

Cozin juga menambahkan bahwa pemerintahan Netanyahu tidak mampu menyajikan solusi yang jelas kepada pemerintahan Trump, terutama mengenai konflik berkepanjangan di Gaza.

Baca juga: Analis: Trump belum Gunakan Pengaruh AS untuk Akhiri Perang Israel di Gaza

Dikutip dari NBC News pada Minggu (11/5/2025), perselisihan keduanya juga dipicu oleh perbedaan strategi dalam menghadapi ancaman Iran. 

Netanyahu ingin menyerang langsung fasilitas nuklir Iran, sementara Trump lebih memilih jalan diplomasi dengan mencoba merundingkan kesepakatan baru untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir.

Puncak ketegangan ini terjadi saat Israel kembali meluncurkan operasi militer di Gaza. 

Trump yang tengah mengusung rencana pembangunan kembali wilayah itu menjadi pusat ekonomi dan wisata Timur Tengah merasa frustrasi. 

Menurut seorang pejabat AS, Trump menganggap serangan tersebut justru akan memperumit proses rekonstruksi dan memperpanjang konflik.

Sementara itu, Netanyahu merasa tidak didukung karena Trump menghentikan kampanye militer terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran. 

Baca juga: Pembebasan Edan Alexander  Picu Perasaan Campur Aduk di Israel, Netanyahu jadi Sasaran Kemarahan

Netanyahu juga disebut kesal dengan pernyataan Trump yang belum tegas apakah akan mengizinkan Iran memperkaya uranium dalam perjanjian nuklir yang sedang dinegosiasikan.

Saling kesal dan tidak lagi sepemahaman, hubungan Trump dan Netanyahu kini berada di titik terendah. 

Beberapa diplomat Timur Tengah dan pejabat AS mengonfirmasi bahwa ketegangan antara kedua tokoh ini makin sulit dijembatani.

Situasi ini bukan hanya berdampak pada hubungan pribadi keduanya, tetapi juga dapat memengaruhi arah kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan Israel ke depan. 

Cara mereka mengelola perbedaan pendapat ini akan sangat menentukan masa depan kerja sama strategis kedua negara di kawasan Timur Tengah.

(Serambinewws.com/Gina Zahrina)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved