Peluang Jokowi Jadi Calon Ketua Umum PSI Gantikan Kaesang, Pendaftaran Dibuka hingga 18 Juni 2025

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran bakal calon ketua umum baru mulai Selasa (13/5/2025).

|
Editor: Faisal Zamzami
instagram/PSI
KETUM PSSI -,Presiden ke-7 RI Jokowi (kiri) dan Kaesang Pangarep (kanan). 

SERAMBINEWS.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran bakal calon ketua umum baru mulai Selasa (13/5/2025).

Proses pendaftaran akan berlangsung hingga 18 Juni 2025.

Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman memastikan bahwa Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dapat kembali mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum untuk periode mendatang.

Andy menyatakan, PSI membuka kesempatan bagi semua kadernya untuk mendaftarkan diri, termasuk para ketua umum dan mantan ketua umum.

Bagaimana peluang  Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) jadi calon ketua umum PSI?

Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Andy Budiman mengungkapkan, semua rorang termasuk Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dapat mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum PSI asalkan memenuhi syarat.

"Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan, Mas," ujar Andy dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5/2025).

Dia menjelaskan bahwa PSI membuka peluang seluas-luasnya bagi siapa pun yang memiliki visi dan misi sejalan dengan PSI.

Andy menekankan, syarat terpenting adalah calon harus berstatus kader dan memegang kartu tanda anggota (KTA) PSI.

 "Calon ini yang paling penting dia harus memegang kartu tanda anggota PSI. Jadi yang paling penting itu. Mengenai berapa lama, itu tidak menjadi masalah. Yang paling penting dia punya visi dan misi yang sama dengan PSI, dan itu ditunjukkan dengan kesediaan menjadi anggota PSI," kata Andy.

Dalam kesempatan itu, Andy juga memastikan bahwa Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep ataupun mantan ketua umum PSI lainnya masih bisa mendaftarkan diri kembali sebagai kandidat.

"Apakah mantan ketua umum bisa mencalonkan diri? Boleh. Yang paling penting adalah mendapatkan syarat dukungan minimal, ya, termasuk juga Mas Kaesang. Dan apakah Mas Kaesang akan mencalonkan diri kembali? Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang," kata Andy.

Menurut Andy, syarat utama pendaftaran adalah memperoleh dukungan dari struktur internal partai, yakni minimal lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

"Ada dua syarat. Yang pertama, harus mendapatkan minimal lima dukungan DPW. Kalau di PSI itu DPW di tingkat provinsi. Kemudian, di tingkat kabupaten/kota itu minimal 20 DPD. Enggak boleh kurang, tapi boleh lebih," ungkap Andy.

Dia pun menegaskan bahwa setiap DPW dan DPD hanya diperbolehkan memberikan satu rekomendasi untuk satu bakal calon.

"Misalnya DPW DKI Jakarta memberikan dua surat rekomendasi, itu enggak boleh. Jadi satu aja. Ini menjadi syarat yang kami anggap cukup fair untuk memperlihatkan bahwa seorang kandidat itu punya akar, punya dukungan di bawah," pungkas Andy.

Baca juga: PSI Komit Dukung Penuh Pasangan "AMAL" di Pilkada Aceh Selatan, Kaesang: Utamakan Kepentingan Rakyat

 

PSI Gelar Pemilu Raya, Akui Terinspirasi Gagasan Jokowi Soal Partai Super Terbuka

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar Pemilu Raya untuk memilih ketua umum baru melalui sistem e-voting.

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menyebut konsep ini terinspirasi dari gagasan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengenai partai politik yang lebih terbuka dan demokratis.

Menurut Andy, dorongan Presiden Jokowi agar partai menjadi "super terbuka" dan ketua umum dipilih langsung oleh anggota partai menjadi dasar PSI melakukan kajian internal terhadap praktik serupa di negara lain. Ia menyebut ide tersebut dianggap "out of the box" dan relevan dengan perkembangan politik modern.

“Begitu Pak Jokowi menyampaikan soal partai super terbuka dan pentingnya pemilihan langsung oleh anggota, kami mulai meneliti bagaimana ini diterapkan di tempat lain,” kata Andy dalam konferensi pers di kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5/2025).

Dari hasil kajian tersebut, PSI menemukan bahwa sejumlah partai di negara-negara seperti Spanyol, Italia, dan wilayah Skandinavia, telah lebih dahulu menerapkan sistem serupa.

Misalnya, partai Podemos di Spanyol dan Five Star Movement di Italia telah mengadopsi e-voting sebagai mekanisme pemilihan ketua umum.

Andy menilai bahwa langkah tersebut mencerminkan semangat zaman, khususnya di kalangan anak muda yang menginginkan keterlibatan politik yang lebih setara, partisipatif, dan berbasis teknologi.

Ia menyatakan bahwa PSI melihat model ini sebagai alternatif yang dapat diterapkan di Indonesia secara lebih luas.

“Jadi kalau ditanya apakah ini terinspirasi, ya, ini terinspirasi dari Pak Jokowi memang. Tapi dari kajian internal kami menganggap ini sesuatu yang baik dan bisa menjadi satu ide yang bisa dilaksanakan bagi PSI,” tandasnya.

Istilah partai super terbuka sebelumnya disinggu oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Istilah itu pertama kali diungkapkan Jokowi saat ditanya soal keinginannya berkiprah di dunia politik seusai lengser dari jabatan presiden.

Jokowi memberi istilah super terbuka (Tbk) mengacu pada dunia bisnis untuk perusahaan terbuka yang sahamnya dimiliki oleh publik.

Sebagai informasi, saat ini posisi Ketua Umum PSI diduduki oleh Kaesang Pangarep.

Kaesang Pangarep menjabat sebagai Ketua Umum PSI sejak 25 September 2023, menggantikan Giring Ganesha. 

Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI melalui proses penunjukan langsung oleh Dewan Pembina PSI. Ia diumumkan sebagai ketua umum dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI yang digelar pada 25 September 2023 di Djakarta Theater, Jakarta.

Buka Pendaftaran Ketua Umum hingga 18 Juni 2025

Diberitakan sebelumnya, PSI resmi membuka pendaftaran bakal calon ketua umum baru mulai Selasa (13/5/2025) hingga 18 Juni 2025.

Juru Bicara DPP PSI Beny Papa menjelaskan bahwa seluruh proses pendaftaran dilaksanakan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI.

Layanan pendaftaran akan dibuka setiap hari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.

“Per hari ini tanggal 13 Mei, kami membuka masa pendaftaran bakal calon ketua umum Partai PSI yang seluruh prosesnya akan dilaksanakan di Basecamp DPP PSI pada pukul 09.00 sampai 18.00 dengan syarat khusus," ujar Beny dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa.


Setelah pendaftaran ditutup pada 18 Juni 2025, Komite Kongres PSI akan memverifikasi berkas persyaratan dan mengumumkan secara resmi calon ketua umum yang memenuhi syarat.

“Kita akan tetapkan dan kita akan umumkan sebagai calon ketua umum setelah melewati proses verifikasi berkas-berkas. Ini akan ditetapkan oleh Komite Kongres Partai PSI," kata Beny.

Selanjutnya, para calon ketua umum akan diberikan waktu untuk melakukan kampanye dan menyampaikan visi-misinya kepada anggota PSI di seluruh Indonesia.

Adapun untuk masa pemungutan suara pemilihan ketua umum dijadwalkan berlangsung pada 12 hingga 19 Juli 2025.

Proses pemilihan dilakukan dengan sistem e-voting, di mana setiap kader memiliki satu suara.

Hasil Pemilu Raya akan diumumkan bersamaan dengan pelaksanaan Kongres PSI pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Kaesang Tunjuk Nyak Andy Mu’arif Plt Ketua PSI Kota Banda Aceh

 

Syarat Pendaftaran

Menurut Beny, bakal calon ketua umum wajib memenuhi syarat khusus berupa dukungan dari pengurus daerah PSI, yakni 5 rekomendasi dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 rekomendasi dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

"Bakal calon ketua umum yang akan mendaftar sebagai ketua umum Partai PSI wajib membawa surat dukungan resmi dari 5 DPW dan 20 DPD dari seluruh Indonesia," jelas Beny.

 Beny menerangkan bahwa pendaftaran akan ditutup pada 18 Juni 2025.

 Setelahnya, Komite Kongres PSI akan memverifikasi berkas persyaratan, dan mengumumkan secara resmi calon ketua umum yang memenuhi syarat.

"Kita akan tetapkan dan kita akan umumkan sebagai calon ketua umum setelah melewati proses verifikasi berkas-berkas. Ini akan ditetapkan oleh sendiri Komite Kongres Partai PSI," jelasnya.

Selanjutnya, lanjut Beny, para calon ketua umum akan diberikan waktu untuk melakukan kampanye dan menyampaikan visi-misinya kepada anggota PSI di seluruh Indonesia.

Menurut Beny, masing-masing calon ketua umum diberikan keleluasaan untuk menentukan bentuk kampanye dan mencari dukungan suara dari kader PSI.

"Pada tanggal 19 Juni sampai 11 Juli, kami memberikan waktu kepada para calon ketua umum yang sudah diumumkan untuk memperkenalkan diri, melakukan dialog khususnya dengan para anggota Partai PSI, untuk kita tahu bersama apa visi-visinya dan bagaimana konsepnya untuk partai ke depan dalam berbagai bentuk," kata Beny.

"Jadi, kami serahkan kepada calon ketua umum untuk mendesain sendiri bagaimana bentuk kampanye yang akan mereka-mereka laksanakan," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Beny mengungkapkan bahwa PSI juga akan menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu Raya Partai pada 10 Juli 2025.

Para pemilih adalah kader yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) yang telah diverifikasi status keanggotaannya oleh Komite Kongres PSI.

Sedangkan untuk masa pemungutan suara pemilihan ketua umum dijadwalkan berlangsung pada 12 hingga 19 Juli 2025.

Proses pemilihan dilakukan dengan sistem e-voting, di mana setiap kader memiliki satu suara.

Adapun hasil Pemilu Raya akan diumumkan bersamaan dengan pelaksanaan Kongres Partai PSI pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.

"Pengumuman hasil Pemilu Raya akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli bertepatan dengan Kongres Partai PSI," pungkas Beny.

Baca juga: Aceh Selatan Luncurkan Program Bajak Sawah Gratis, Bupati Mirwan: Ini Komitmen demi Ketahanan Pangan

Baca juga: APKASI Sediakan Kuota 15 Beasiswa Luar Negeri dan 20 Slot Dalam Negeri untuk Putra Putri Aceh Besar

Baca juga: Besaran Gaji TNI Terbaru 2025, Ini Daftar Lengkap dari Tamtama hingga Jenderal

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved