Dana Abadi
Ketua Umum PPA Usul Dana Abadi untuk Program Jaminan Pendidikan Rakyat Aceh
Program ini, menurutnya, menjadi langkah strategis untuk memastikan seluruh rakyat Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ketua Umum Partai Perjuangan Aceh (PPA), Prof. Adjunct Dr. Marniati, M.Kes, mengusulkan agar Dana Abadi dan Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh diarahkan secara khusus untuk membiayai Program Jaminan Pendidikan Rakyat Aceh (JPRA).
Program ini, menurutnya, menjadi langkah strategis untuk memastikan seluruh rakyat Aceh, mulai dari lulusan SMA hingga jenjang sarjana, magister, bahkan doktoral, dapat mengenyam pendidikan tanpa terkendala biaya.
Marniati menilai, setelah 20 tahun perdamaian pasca penandatanganan MoU Helsinki, seharusnya Aceh telah memasuki fase kesejahteraan dari sisi ekonomi, pendidikan, dan sosial.
Baca juga: Ubudiyah dan PPA Bahas MoU & Ekspor Kopi Aceh Tengah
Namun, kenyataannya, kesenjangan ekonomi, angka kemiskinan, dan tingkat pengangguran masih tinggi akibat arah pembangunan yang belum terencana dengan baik.
"Seharusnya kita sudah menikmati bonus perdamaian dengan bonus ekonomi dan pemerataan pendidikan. Karena itu, Aceh perlu menyusun peta jalan (roadmap) penggunaan Dana Abadi dan Dana Otsus yang jelas, dengan fokus pada pembiayaan pendidikan bagi seluruh rakyat Aceh," ujarnya.
Menurutnya, pendidikan adalah jalan tercepat untuk keluar dari kemiskinan.
Setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan, yang memiliki ilmu dan ijazah akan mampu mengubah nasib keluarganya, membuka lapangan pekerjaan, atau mendapatkan pekerjaan yang lebih bermartabat.
Ia menegaskan, sebagaimana dulu Aceh memiliki jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat, kini saatnya Aceh memiliki jaminan pendidikan bagi semua warganya.
Marniati menjelaskan, jumlah lulusan SMA di Aceh tidak lebih dari 56.000 orang per tahun.
Dengan alokasi dana Otsus atau Dana Abadi yang memadai, setiap anak Aceh – termasuk anak-anak mantan kombatan – dapat memperoleh biaya pendidikan hingga ke jenjang sarjana, magister, dan doktoral.
"Jangan beri rakyat ikan, tetapi berilah kail berupa ilmu. Dengan begitu, mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai kemajuan zaman," tegasnya.
Program JPRA ini, lanjutnya, akan memberikan manfaat ganda.
Pertama, penerima beasiswa wajib berkuliah di perguruan tinggi yang ada di Aceh, baik negeri maupun swasta.
Hal ini akan membuat perputaran uang tetap berada di Aceh, sehingga ekonomi di sekitar kampus, seperti usaha fotokopi, rumah makan, penyewaan rumah, hingga jasa transportasi, akan berkembang pesat.
Kedua, kualitas perguruan tinggi Aceh akan meningkat signifikan dengan hadirnya ratusan dosen bergelar doktor yang mengajar di sana.
Polres Lhokseumawe Gelar Pangan Murah, 1.000 Kg Beras Habis Dibeli Warga |
![]() |
---|
PWRI Bireuen Gelar Silaturahmi, Senam, dan Pemeriksaan Kesehatan di Objek Wisata Paya Nie Kutablang |
![]() |
---|
Bupati Bireuen Lantik 49 Keuchik, Furkan Syahputra Termuda, Usia 25 Tahun |
![]() |
---|
Baitul Mal Bireuen Bangun 80 Rumah Korban Kebakaran dan Duafa, Bupati dan Camat Letak Batu Pertama |
![]() |
---|
Wakili Aceh, Juang FC Bireuen Juara 4 Piala Soeratin U17 Nasional, Kalah Atas Persija Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.