Perang Gaza

KTT Arab 2025 Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Pembentukan Negara Palestina

Dalam laporan hariannya, Kementerian tersebut menyatakan jumlah korban sejak 18 Maret, saat Israel mengingkari gencatan senjata, telah meningkat menja

Editor: Ansari Hasyim
Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
SITUASI GAZA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (20/3/2025) yang menunjukkan kondisi Gaza setelah Israel lancarkan serangan udara selama 2 hari sejak Selasa (18/3/2025) banyak warga yang dipaksa mengungsi. Militer Israel melancarkan serangan darat baru di Gaza. 

SERAMBINEWS.COM - Para pemimpin Arab pada KTT Arab 2025 menyampaikan seruan mendesak untuk gencatan senjata segera di Gaza, pembentukan negara Palestina yang merdeka, dan pendekatan terpadu terhadap tantangan regional, termasuk Suriah, Sudan, dan Lebanon.

Hal ini terjadi ketika Israel terus membombardir daerah kantong Palestina yang terkepung dan melakukan pembantaian terhadap warga sipil tak bersenjata.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat perang Israel yang sedang berlangsung telah meningkat menjadi 53.272 orang martir dan 120.673 orang terluka sejak 7 Oktober 2023.

Dalam laporan hariannya, Kementerian tersebut menyatakan jumlah korban sejak 18 Maret, saat Israel mengingkari gencatan senjata, telah meningkat menjadi 3.131 orang yang meninggal dan 8.632 orang yang terluka, sementara sejumlah korban masih tertimbun reruntuhan.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi membuka pidatonya dengan menekankan bahwa pertemuan puncak itu diadakan pada saat yang kritis, ketika kawasan itu menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ia mengutuk keras tindakan "Israel" di Jalur Gaza, dan menggambarkannya sebagai bagian dari kampanye penghancuran sistematis yang bertujuan untuk menggusur paksa warga Palestina.

El-Sisi menuduh Israel menargetkan warga sipil tanpa pandang bulu, menekankan bahwa mesin perangnya tidak menyisakan anak-anak maupun orang tua dan telah menggunakan kelaparan dan kekurangan sebagai senjata.

Ia mengumumkan bahwa Mesir, dalam koordinasi dengan Qatar dan Amerika Serikat, secara aktif berupaya untuk mencapai gencatan senjata segera dan abadi.

Presiden Mesir juga mengungkapkan rencana Kairo untuk menyelenggarakan konferensi internasional untuk rekonstruksi Gaza setelah berakhirnya agresi Israel di wilayah kantong Palestina tersebut.

El-Sisi menekankan bahwa tidak ada perjanjian normalisasi yang akan membawa perdamaian sejati kecuali jika disertai dengan pembentukan negara Palestina yang merdeka. 

Ia menyatakan bahwa ini adalah satu-satunya jalan yang layak untuk mengakhiri siklus kekerasan yang sedang berlangsung di kawasan tersebut.

Mengenai isu regional lainnya, ia menyerukan agar sanksi AS terhadap Suriah dicabut, integritas teritorialnya dipertahankan, Israel ditarik dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dan navigasi maritim di Selat Bab al-Mandab dan Laut Merah dibuka kembali.

Ia juga mendesak gencatan senjata segera di Sudan dan menegaskan kembali dukungan Mesir terhadap pemerintahan yang sah di Somalia.

Presiden Palestina: Gaza hadapi genosida dan kolonialisme

Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan bahwa perjuangan Palestina menghadapi ancaman eksistensial, menggambarkan apa yang terjadi di Gaza sebagai tindakan genosida dan bagian dari proyek kolonial yang bertujuan untuk menghancurkan prospek negara Palestina.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved