Berita Banda Aceh

Kunjungan ke Pabrikan, BPMA Dorong Kemampuan Industri untuk Produksi Dalam Negeri

Produk ini akan digunakan untuk mendukung operasi hulu migas, sekaligus memperkuat komitmen peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).  

|
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Tim BPMA saat mengunjungi salah satu pabrikan di Jawa Barat. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH -  Dalam upaya mendorong pemanfaatan produk dalam negeri di sektor industri hulu minyak dan gas bumi (migas), Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama Kontraktor Kontraktor Kerja Sama (KKS) melakukan kunjungan inspeksi ke salah satu pabrikan manufaktur dalam negeri penghasil Air Cooled Heat Exchanger (ACHE) di Jawa Barat.

Produk ini akan digunakan untuk mendukung operasi hulu migas, sekaligus memperkuat komitmen peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).  

Muhammad Makmun, Deputi Dukungan Bisnis menyatakan, BPMA terus mendorong KKKS agar bisa meningkatkan TKDN melebihi dari target yang telah ditetapkan. Supaya kegiatan hulu migas memiliki nilai tambah terhadap prodak dalam negeri.

Lanjutnya, langkah ini merupakan bagian dari komitmen BPMA dalam mewujudkan Asta Cita Presiden.

"Khususnya dalam memperkuat kedaulatan energi dan mendorong hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia," ujar Muhammad Makmun.

Selama kunjungan, tim BPMA dan Kontraktor KKS menyaksikan langsung proses produksi ACHE, mulai dari pemotongan (cutting), perlubangan (drilling), pengelasan (welding), fit-up, pengujian Non-Destructive Testing (NDT), hingga perakitan (assembly) dan penyelesaian produk (finishing goods). Kegiatan ini bertujuan memastikan kapasitas produksi pabrikan dalam memenuhi kebutuhan operasi hulu migas serta mengukur daya saingnya terhadap produk impor.  

Kepala Divisi Pengelolaan Aset dan Rantai Suplai BPMA, Dody Artanto, menekankan pentingnya pemetaan komponen ACHE yang sudah atau belum diproduksi di dalam negeri.

 “Analisis ini menjadi dasar peningkatan capaian TKDN, sekaligus pembinaan bagi pabrikan ACHE dan penyedia komponen pendukungnya,” ujarnya.  

Dody juga meminta Kontraktor KKKS mengawasi penggunaan barang/jasa dalam negeri sejak tahap perencanaan hingga realisasi TKDN, memastikan kewajiban dalam Komitmen TKDN terpenuhi.  

Baca juga: Bagaimana Hukum Memakan Daging Kurban Idul Adha Sendiri, Bolehkah? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Hingga April 2025, capaian TKDN gabungan barang dan jasa Kontraktor KKS di Aceh telah mencapai 53 persen dari target 60 perse . 

BPMA optimis target ini akan terlampaui di 2025 melalui dua tahap strategi, pertama tahap Perencanaan dan Pembinaan, mencakup program peningkatan Kapasitas Nasional dalam Work Program & Budget (WP&B) dan penetapan target minimal TKDN dalam kontrak. 

Lalu kedua, tahap Implementasi dan Pengawasan, meliputi pemantauan TKDN dalam pengadaan barang/jasa serta pengawasan rutin penggunaan produk lokal di KKS.  Dua tahapan ini menjadi bagian terpenting BPMA untuk mencapai target.

Gunawan, Bidang Penerapan dan Pengawasan Kapasitas Nasional BPMA, mendorong pabrikan dalam negeri untuk menerbitkan sertifikat TKDN bagi produk yang belum tercantum dalam Buku APDN (Aktivitas Produksi Dalam Negeri) atau Website P3DN. 

"Ini penting untuk memperkuat database kemampuan produksi nasional,” jelasnya.  

Gunawan juga menyarankan pabrikan mengoptimalkan fasilitas produksi, menjaga ketepatan waktu, dan menawarkan harga kompetitif guna meningkatkan efisiensi operasi hulu migas.  

Kunjungan ini menjadi bukti komitmen BPMA dalam mendorong kemandirian industri hulu migas melalui peningkatan TKDN dan kolaborasi dengan pabrikan lokal. Dengan sinergi ini, diharapkan produk dalam negeri semakin mampu bersaing di pasar global.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved