Kajian Islam
Dosen UIN Ar-Raniry Ini Ajak Deposito Amal Kebajikan Agar Bisa Istrahat dengan Tenang Usai Kematian
Dalam tausiahnya sekitar 45 menit itu, Dr Syahminan mengangkat tema pentingnya deposito amal kebajikan sebagai bekal menghadapi kehidupan setelah kema
Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Dalam tausiahnya sekitar 45 menit itu, Dr Syahminan mengangkat tema pentingnya deposito amal kebajikan sebagai bekal menghadapi kehidupan setelah kematian.
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Dr H Syahminan MA, mengisi tausiah Subuh di Masjid Baitul Akram, Kemukiman Gapui, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Pidie.
Tausiah Minggu (18/5/2025) digelar Jamaah Safari Subuh (JSS) Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli.
Dalam tausiahnya sekitar 45 menit itu, Dr Syahminan mengangkat tema pentingnya deposito amal kebajikan sebagai bekal menghadapi kehidupan setelah kematian.
Ia menjelaskan bahwa kematian merupakan awal dari masa istirahat, namun kondisi istirahat itu sangat bergantung pada bekal amalan selama hidup di dunia.
“Ada dua kategori kematian. Pertama, kematian sebagai masa istirahat yang nyaman, yakni bagi orang yang memiliki deposito amal kebaikan yang melimpah.
Kedua, kematian sebagai istirahat yang penuh penderitaan, yakni bagi mereka yang miskin amal shaleh,” jelasnya.
Baca juga: Abi Jafar Isi Pengajian Tastafi di Pidie, Ini Pembahasannya, Bulan Depan, Jamaah Diundi Umrah Gratis
Menurut Syahminan, orang yang meninggal tanpa membawa amal kebajikan akan mengalami siksaan di alam kubur dan kehidupan barzakh.
“Saban hari akan dilewati dengan siksaan berupa tiupan api neraka karena kosongnya amal,” ungkapnya.
Ia menambahkan, seluruh amal perbuatan manusia dicatat oleh para Malaikat dalam kitab catatan amal dan akan mendapatkan balasan dari Allah SWT, baik yang baik maupun yang buruk.
Syahminan merujuk pada ayat Al-Qur’an yang menyatakan:
“Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya akan dilihat dan dibalas oleh Allah. Sebaliknya, barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah, juga akan dibalas,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan seluruh jamaah untuk terus memperbaiki diri dan memperbanyak amal saleh selama masih diberi kesempatan hidup di dunia.
Baca juga: Pelanggar Syariat Islam yang Ditangkap Wali Kota Banda Aceh Kini Dibina DSI, Juga Ikut Pengajian
“Kalau sudah terlanjur berbuat dosa, maka segeralah bertaubat dan memohon ampun. Sebab Allah SWT maha pemaaf dan maha penyayang,” tutupnya dalam tausiah tersebut. (*)
Waktu yang Paling Afdhal Untuk Tunaikan Shalat Dhuha, Simak Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Kenapa Wanita Karir Lebih Gampang Cerai? Ini Penjelasan Buya Yahya, Ungkap 5 Syarat Harus Dipenuhi! |
![]() |
---|
Inilah Amalan Utama di Hari Jumat yang Ditekankan Syekh Ali Jaber, Mau Panjang Pendek Tak Masalah |
![]() |
---|
Shalat Tahajud, UAH Anjurkan Baca 3 Surah Pendek Ini, Jenis Surah yang Sering Diamalkan Rasulullah |
![]() |
---|
Tunda Mandi Junub Usai Berhubungan Suami Istri Malam Hari Dibolehkan, Tapi Harus Lakukan Adab Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.