Breaking News

Berita Banda Aceh

Bertemu Kepala BPMA di IPA, Perusahaan Jepang, Japex Minati CCS Arun

Nasri Jalal menyatakan, jika pihak Japex berminat untuk masuk berinvestasi dalam sektor CCS dan CCUS di Aceh.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
Tim dari Japex saat bertemu dengan Kepala BPMA, Nasri Jalal, Wakil Ketua BPMA, Nizar Saputra, dan Deputi Perencanaan, Edy Kurniawan pada, Kamis (21/5/2025) di Santika Hotel, Kompleks ICE BSD, Tangerang. 

Nasri Jalal menyatakan, jika pihak Japex berminat untuk masuk berinvestasi dalam sektor CCS dan CCUS di Aceh.

Laporan Muhamamad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Perusahan migas asal Jepang, Japan Petroleum Exploration Co, Ltd (Japex) menyatakan minat untuk investasi pada sektor Carbon Capture and Storage (CCS) atau tangkapan emisi Co2 di Aceh.

Lapangan Arun menjadi yang paling potensial digarap oleh Japex.

Tim dari Japex bertemu dengan Kepala BPMA, Nasri Jalal, Wakil Ketua BPMA, Nizar Saputra, dan Deputi Perencanaan, Edy Kurniawan pada, Kamis (21/5/2025) di Santika Hotel, Kompleks ICE BSD, Tangerang.

Nasri Jalal menyatakan, jika pihak Japex berminat untuk masuk berinvestasi dalam sektor CCS dan CCUS di Aceh.

Kepada pihak Japex, BM memaparkan potensi tangkapan emisi karbon di blok Arun yang sangat potensial.

“Kita tawarkan blok Arun, karena itu sudah 94 persen lebih siap untuk menerima carbon capture. Asia  Tenggara merupakan pasar potensial untuk bisnis CCS ini,” ujar Nasri.

Katanya, ini merupakan pertemuan awal BPMA dengan pihak Japex.

Selanjutnya, mereka akan kembali bertemu untuk membahas lebih detail dan teknis dalam investasi ini.

Baca juga: BPMA Tampilkan Potensi Migas Aceh di IPA Convex

BPMA untuk akan memfasilitasi Japex untuk bertemu dengan Pema Global Energi (PGE) selaku operator di blok arun.

Karena dalam investasi ini, Japex akan menjadi mitra bisnis PGE untuk tangkapan karbon.

Nasri merasa optimis dengan rcana Japex erinvestasi CCS di Aceh.

Pasalnya, perusahaan eksplorasi dan produksi hidrokarbon asal Jepang ini sudah memiliki jalinan bisnis yang baik dengan Eenergi Mega Persada (EMP), yang merupakan pemegang saham PGE.

Katana, dalam bisnis CCS ini, Kementerian ESDM memberikan dua skema, yaitu Wilayah Izin Penyimpanan Karbon (WIPK) dan operator.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved