Berita Nasional

BPMA Tampilkan Potensi Migas Aceh di IPA Convex

IPA menjadi ajang eksebisi dan pertemuan pelaku industri hulu migas terbesar di Indonesia, yang berlangsung selama tiga hari, 20-22 Mei 2025 di ICE B

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala BPMA, Nasri Jalal dan Wakil Kepala BPMA, Nizar Saputra saat berbincang-bincang dengan koleganya, pada ajang Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition di ICE BSD City, Tangerang. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Minyak dan Gas Aceh (BPMA) menampilkan tentang geliat industri hulu dan potensi migas di Aceh, dalam ajang Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition.

IPA menjadi ajang eksebisi dan pertemuan pelaku industri hulu migas terbesar di Indonesia,  yang berlangsung selama tiga hari, 20-22 Mei 2025 di ICE BSD City, Tangerang. 

Pada Booth BPMA, yang berada di area Exhibition menampilkan informasi tentang migas Aceh, yaitu produksi Blok B oleh Pema Global Energi, Blok A oleh Medco EP, serta Blok Pasee yang dikelola oleh Triangle Pasee Inc.

Selain itu, juga dipamerkan tentang potensi Blok Offshore North West Aceh dan Offshore South West Aceh, yang saat ini dalam tahap Eksplorasi oleh Conrad Asia melalui dua anak usahanya. 

Lalu ada juga Blok Bireuen Sigli yang saat ini juga sedang tahap Eksplorasi oleh Aceh Energy.

Kepala BPMA, Nasri Jalal mengatakan, tahun ini menjadi tahun kedua BPMA menghadirkan booth di IPA.

Katanya, kehadiran BPMA untuk memperkenalkan potensi migas Aceh, sekaligus ajang menggaet investor untuk berinvestasi pada bidang hulu migas di Aceh.

Baca juga: Kunjungan ke Pabrikan, BPMA Dorong Kemampuan Industri untuk Produksi Dalam Negeri

Katanya, saat ini di Aceh sudah ada tiga wilayah kerja produksi, dan lainnya dalam tahap eksplorasi. Katanya, Aceh masih memiliki banyak lapangan migas yang dapat digarap investor. 

"Lewat IPA, kita memperkenalkan kewenangan BPMA, potensi migas di Aceh, sekaligus menjadi momen untuk menggaet investor oil and gas agar melirik Wilayah Kerja Migas yang masih bisa dinvestasikan, " ujar Nasri

Pada hari pertama, di booth,  tim BPMA menggelar presentasi tentang potensi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). 

Salah satunya ada di Lapangan Arun. CCS merupakan upaya dalam mengurangi efek rumah kaca.

Baca juga: Produksi Migas Aceh Januari-Maret Lampaui Target, BPMA Dorong Ketahanan Energi

Sementara pada sesi bisnis forum, BPMA menyampaikan mengenai berbagai potensi energy yang ada di Aceh kepada perwakilan dari beberapa negara. Pemaparan itu sebagai upaya menarik investor di Aceh.

Brianto Adhi Wardhana, dari Bidang Pengkajian G&G Pengembangan dan Produksi BPMA menjelaskan, IPA adalah salah satu ajang untuk mempromosikan potensi migas yang ada di Aceh sehingga dapat berkolaborasi dengan semua pihak, salah satu nya potensi Carbon Capture Storage yang ada di Aceh. 

Brianto, Aceh secara geologi terletak di North Sumatra Basin (NSB) yang memiliki salah satu potensi Depleted Reservoir dan Saline Aquifer yang terbesar di Indonesia, serta lokasi yang strategis untuk pengembangan CCS secara regional. 

"Kami berharap bisa melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan CCS di wilayah Aceh dan bermanfaat untuk semua pihak baik secara nasional dan lokal," tutupnya.(mun)

Baca juga: Jumpai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, BPMA Bahas Keterlibatan dalam Pengelolaan Migas di Atas 12 Mil

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved