Kesehatan

Hilang Gairah Usai Melahirkan, Apakah Wajar? Dokter Boyke Jelaskan Penyebab dan Solusinya 

“Bayangkan, ibu baru harus menyusui setiap beberapa jam, bangun malam, menggendong bayi, bahkan mungkin belum tidur cukup...

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Eddy Fitriadi
YouTube Kacamata dr Boyke
Seksolog dr Boyke. Hilang Gairah Usai Melahirkan, Apakah Wajar? Dokter Boyke Jelaskan Penyebab dan Solusinya.  

SERAMBINEWS.COM - Banyak perempuan yang mengeluhkan hilangnya gairah seksual setelah melahirkan. Hal ini kerap membuat bingung, bahkan memicu konflik dalam rumah tangga.

Namun menurut dr Boyke Dian Nugraha, seksolog ternama di Indonesia, kondisi ini sebenarnya sangat wajar dan dapat dijelaskan secara medis.

Lewat akun TikTok Klinik Pasutri, dr Boyke mengatakan, seorang wanita melahirkan, tubuhnya akan mengalami lonjakan hormon prolaktin, terutama jika ia menyusui.

Prolaktin ini memang penting untuk produksi ASI, tapi sayangnya hormon ini juga menekan kadar estrogen dalam tubuh.

“Setelah seorang wanita melahirkan, tubuhnya akan mengalami lonjakan hormon prolaktin, terutama jika ia menyusui. Prolaktin ini memang penting untuk produksi ASI, tapi sayangnya hormon ini juga menekan kadar estrogen dalam tubuh,” jelas dr Boyke dikutip Serambinews.com, Kamis (22/5/2025).

Padahal, menurut dr Boyke, estrogen adalah hormon yang berperan penting dalam meningkatkan gairah seksual.

Baca juga: Cuma Gegara Sosis & Ayam Cepat Saji Bikin Kamu Sulit Punya Anak! Ini Kata dr Boyke Soal Kesuburan

Jadi ketika prolaktin meningkat dan estrogen menurun, sangat wajar jika seorang ibu merasa kurang tertarik untuk berhubungan intim.

Namun penurunan hormon bukan satu-satunya penyebab. Faktor kelelahan juga memainkan peran besar.

“Bayangkan, ibu baru harus menyusui setiap beberapa jam, bangun malam, menggendong bayi, bahkan mungkin belum tidur cukup. Secara fisik dan mental, mereka benar-benar terkuras. Jadi, wajar sekali kalau energi untuk berhubungan seks itu turun drastis,” tambahnya.

Apa yang Bisa Dilakukan?

dr Boyke menyarankan agar pasangan saling memahami dan membangun komunikasi yang sehat.

“Jangan langsung berpikir pasangannya tidak cinta atau berubah. Tubuh wanita butuh waktu untuk pulih, baik secara fisik maupun emosional.”

Ia juga menekankan pentingnya memberikan waktu bagi ibu untuk istirahat dan merasa nyaman dengan tubuhnya kembali.

Baca juga: Kebiasaan Berselingkuh Apa Bisa Hilang? Begini Kata dr Boyke, Singgung Kualitas Agama Seseorang

Jika kondisi ini berlangsung lama dan mulai mengganggu hubungan, konsultasi dengan dokter atau seksolog bisa menjadi solusi.

“Yang penting, jangan menyalahkan diri sendiri. Ini bukan salah siapa-siapa, tapi respons alami tubuh,” pungkas dr Boyke.

Cuma Gegara Sosis & Ayam Cepat Saji Bikin Kamu Sulit Punya Anak! Ini Kata dr Boyke Soal Kesuburan

Siapa sangka, makanan cepat saji yang sering kita konsumsi seperti sosis dan ayam olahan ternyata bisa berdampak serius terhadap kesuburan, baik pria maupun wanita.

Hal ini disampaikan langsung oleh seksolog dr Boyke Dian Nugraha, dokter spesialis kandungan yang juga dikenal luas sebagai pakar kesehatan reproduksi.

Dalam sebuah penjelasannya, dr Boyke menyatakan bahwa makanan cepat saji yang dikenal sebagai junk food mengandung banyak zat aditif seperti pengawet, lemak jenuh dan kolesterol tinggi yang semuanya bisa memengaruhi sistem reproduksi manusia.

“Ayam cepat saji itu sering kali disuntik hormon agar cepat besar, dan sosis juga bukan murni daging. Ada bahan pengawet, ada tambahan lain-lain. Itu semua bisa ganggu kesehatan reproduksi,” ungkap dr Boyke dikutip Serambinews.com dari akun TikTok Klinik Pasutri, Rabu (21/5/2025).

Baca juga: Kebiasaan Berselingkuh Apa Bisa Hilang? Begini Kata dr Boyke, Singgung Kualitas Agama Seseorang

Menurutnya, konsumsi makanan tinggi kolesterol bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, termasuk yang mengalir ke organ reproduksi.

Pada wanita, hal ini menyebabkan ovarium kekurangan suplai darah, oksigen, dan nutrisi, yang akhirnya mengganggu produksi hormon dan kesuburan.

Tak hanya wanita, pria juga terkena dampaknya.

Dr Boyke menjelaskan bahwa obesitas akibat konsumsi junk food dapat menurunkan kadar testosteron dan memperburuk kualitas sperma.

“Pria yang gemuk cenderung punya kadar sperma yang lebih rendah, dan pembuluh darah ke testis juga bisa jadi kaku atau tersumbat,” lanjutnya.

Dengan temuan ini, dr Boyke mengingatkan pentingnya pola makan sehat sebagai bagian dari gaya hidup untuk menjaga kesuburan.

Makanan alami, olahraga rutin, dan gaya hidup seimbang menjadi kunci utama untuk pasangan yang sedang merencanakan kehamilan.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved