Kesehatan

Punya Kebiasaan Kurang Minum Air Putih Bisa Berujung Cuci Darah, Apa Benar? Ini Penjelasan Dokter

"Secara umum, kurang minum air tidak langsung menyebabkan seseorang harus menjalani cuci darah. Namun, kebiasaan kurang minum dalam jangka panjang

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
IST
AIR PUTIH - Punya kebiasaan kurang minum air putih bisa berujung cuci darah, apa benar? Ini penjelasan dokter. 

SERAMBINEWS.COM - Air putih adalah kebutuhan dasar tubuh manusia yang seringkali diabaikan.

Meski tak berwarna dan tak berasa, cairan ini memegang peranan penting dalam menjaga fungsi tubuh tetap optimal.

Kekurangan asupan air dapat berdampak serius pada kesehatan, bahkan disebut-sebut bisa berujung pada kebutuhan untuk menjalani cuci darah.

Dampak kurang minum air putih yang berujung cuci darah itu juga hangat diperbincangkan di media sosial.

Hal tersebut usai seorang pengguna akun X (sebelumnya Twitter) membuat sebuah unggahan yang berisi peringatan terkait pentingnya menjaga hidrasi.

"Stay hydrate ya guys, rajin-rajin minum air kosong. Lebih baik bolak-balik kamar mandi daripada bolak-balik cuci darah," tulis akun @Ad*******ha pada Selasa (20/5/2025).

Pernyataan itu pun menuai beragam respons publik.

Namun, apakah benar kurang minum air bisa menyebabkan seseorang harus menjalani hemodialisis atau cuci darah?

Baca juga: Apa Benar Minum Air Putih Bisa Bantu Cegah Jerawat? Ini Fakta Ilmiahnya

Kurang minum tak langsung sebabkan gagal ginjal, tapi bisa jadi pemicu

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi dari RS Saiful Anwar Malang, dr. Syifa Mustika, Sp.PD-KGEH, FINASIM memberikan tanggapannya terhadap penyataan dalam unggahan yang ramai diperbincangkan di media sosial tersebut.

Ia mengatakan, bahwa kurang minum air putih memang dapat berdampak buruk, terutama pada fungsi ginjal.

Namun, Syifa menegaskan bahwa pemahaman mengenai dampak buruk tersebut harus dipahami secara tepat.

"Secara umum, kurang minum air tidak langsung menyebabkan seseorang harus menjalani cuci darah. Namun, kebiasaan kurang minum dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal," jelas Syifa, Rabu (21/5/2025) seperti dilansir dari Kompas.com.

Syifa menjelaskan, bahwa dampak buruk tersebut dapat semakin parah jika terdapat faktor risiko lain.

Faktor risiko tersebut seperti diabetes, tekanan darah tinggi, infeksi saluran kemih berulang, atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Ketika tubuh kekurangan cairan, aliran darah yang menuju ginjal bisa berkurang.

Baca juga: Berikut, 5 Cara dan Tips Menjaga Kesehatan Ginjal yang Perlu Diketahui, Konsumsi Air Putih Harian

Hal ini dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring racun dan limbah dari tubuh.

Jika  gangguan terhadap ginjal dibiarkan terus-menerus, bisa terjadi kerusakan ginjal kronis yang pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal.

Pada tahap itulah, seseorang bisa memerlukan hemodialisis atau cuci darah secara berkala.

"Jadi, kurang minum bukan satu-satunya penyebab, tetapi bisa menjadi salah satu faktor pemicu dalam perjalanan kerusakan ginjal," jelas Syifa.

Dampak buruk lain dari kurang minum air

Lebih lanjut Syifa menjelaskan, kurang minum air juga dapat berdampak pada organ tubuh lain, diantaranya dapat menyebabkan dehidrasi ringan hingga berat.

"Ditandai dengan pusing, lemas, mulut kering, dan konsentrasi menurun," jelas Syifa.

Selain itu, kurang minum air juga dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, termasuk adanya pembentukan batu ginjal dan infeksi saluran kemih.

"Konstipasi atau sulit buang air besar juga menjadi salah satu dampaknya. Hal itu disebabkan karena usus kekurangan cairan untuk melunakkan feses," tambah Syifa.

Kekurangan air juga dapat menimbulkan gangguan fungsi pada otak, seperti kesulitan berpikir dan perubahan suasana hati.

Baca juga: Ramadhan, Ini Tips Konsumsi Air Putih dengan Pola 2-4-2 Terhindar Dehidrasi Saat Puasa

Dalam jangka panjang, kurang minum air juga bisa memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada, seperti hipertensi dan penyakit ginjal kronis.

Syifa merekomendasikan setiap orang untuk mengkonsumsi air putih dua liter per hari atau sekitar 8 gelas.

"Tetapi kebutuhan ini bisa berbeda tergantung aktivitas, cuaca, dan kondisi medis masing-masing," pungkasnya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika/Kompas.com)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved