Aceh Utara
Dua Hari Hilang Terseret Arus, Warga Aceh Utara Ditemukan Meninggal di Sungai Arakundo
Lokasi penemuan berjarak sekitar 30 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hanyut, tepatnya di hulu sungai
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nur Nihayati
Lokasi penemuan berjarak sekitar 30 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hanyut, tepatnya di hulu sungai
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Setelah dua hari dinyatakan hilang terseret arus, jasad seorang pria setengah abad akhirnya ditemukan mengambang di aliran Sungai Arakundo, Aceh Utara.
Korban diketahui bernama Ibrahim Husen (53), warga Gampong Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, yang sebelumnya dilaporkan hilang saat menyeberangi sungai menggunakan rakit, Rabu (21/5/2025).
Tim SAR gabungan bersama TNI-Polri dan masyarakat setempat menemukan jasad korban pada Kamis (22/5) sekitar pukul 12.40 WIB, di kawasan Dusun Bidari, Gampong Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan.
Lokasi penemuan berjarak sekitar 30 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hanyut, tepatnya di hulu sungai kawasan Gampong Pasir Putih, Kecamatan Syah Utama, Bener Meriah.
Kapolres Aceh Utara AKBP Nanang Indra Bakti SIK SH melalui Kapolsek Langkahan Iptu Edi Munandar, SSos, mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi, saat itu korban dan dua rekannya dalam perjalanan pulang dari tempat kerja menggunakan rakit.
Di tengah perjalanan, korban melompat ke sungai untuk mengambil barang miliknya yang jatuh, namun nahas, ia terseret derasnya arus dan tak mampu diselamatkan.
“Teman-temannya sudah berusaha menolong, tapi derasnya arus membuat korban hilang seketika. Kita langsung melakukan pencarian bersama tim gabungan,” ujar Iptu Edi.
Proses pencarian berlangsung intensif selama dua hari, menyisir aliran sungai dengan perahu karet dan penyelam.
Kerja sama lintas lembaga, mulai dari Basarnas Aceh Utara, personel Polsek Langkahan, Koramil, hingga warga sekitar, menjadi kunci keberhasilan dalam menemukan korban.
Pihak keluarga korban telah menyatakan penolakan untuk dilakukan autopsi, dan memilih segera memakamkan almarhum di kampung halamannya.
“Jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Keluarga sudah membuat pernyataan resmi menolak autopsi,” tambah Kapolsek.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan saat beraktivitas di sungai, terutama di musim penghujan saat debit air dan arus meningkat.(*)
Pansus DPRK Aceh Utara Minta Pemerintah Tunda Proses Perpanjang HGU PTPN Cot Girek |
![]() |
---|
Bupati Ayahwa Lantik 32 Keuchik dari 15 Kecamatan dan Tiga Imum Mukim di Aceh Utara |
![]() |
---|
Ini Penjelasan Kepala Kantor Pertanahan Aceh Utara Terkait Proses Perpanjangan HGU |
![]() |
---|
Kompak, Kapolres Aceh Utara Bersama Para Kapolsek Jadi Inspektur Upacara di Sejumlah Sekolah |
![]() |
---|
Kemensos Tinjau Lokasi Pelaksanaan Bulan Bakti Karang Taruna Aceh Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.