Berita Banda Aceh

Poltekkes Aceh Targetkan Jadi Kampus  Sehat dan Terbersih, Rintis Pembentukam Bank Sampah 

Sebagai langkah strategis untuk mencapai target tersebut, Poltekkes Aceh akan segera membentuk bank sampah, seperti yang ada di USK

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/YARMEN DINAMIKA
Direktur Poltekkes Aceh, Dr Abdurrahman SKp, MPd saat menyampaikan orasi singkat di depan para mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan bahwa mereka harus menjadi pelopor gerakan kampus bersih dan sehat di politeknik tersebut, Kamis (21/5/2025). 

Direktur Poltekkes Aceh justru menginginkan gerakan tata kelola sampah di politeknik tersebut haruslah bersifat masif dan komprehensif.

"Seluruh jurusan dan prodi yang ada di kampus ini harus terlibat aktif menerapkan prinsip-prinsip tata kelola sampah yang ramah lingkungan dan mendatangkan benefit secara finansial. Untuk itulah, kita perlu belajar dari manajemen Bank Sampah USK," imbuh Dr Abdurrahman. 

Setelah berdiskusi tentang rencana pembentukan bank sampah di Poltekkes Aceh, Rama Herawati minta diberi kesempatan untuk melihat langsung tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di kampus tersebut.

Permohonan Rama Herawati dikabulkan Direktur Poltekkes Aceh

Semua yang hadir akhirnya bergerak ke bagian belakang Jurusan Kesehatan Lingkungan yang di sana terdapat sebuah kontainer sampah diduga milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Aceh Besar. Namun, tumpukan sampah di kontainer tersebut tidak terpilah.

Tak jauh dari situ terlihat pula puluhan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Kesehatan Lingkungan sedang menjemur kompos yang mereka bikin sendiri sebagai tugas dari dosennya.

Kata Kartini MT, para mahasiswa itu memang dia tugaskan untuk membuat kompos dengan berbagai perlakuan untuk dibandingkan nanti hasilnya, mana yang lebih baik.

Dalam praktik lapangan ini 'starter' kompos digunakan sebagai bahan untuk mempercepat proses pembentukan kompos, umumnya berupa campuran mikroorganisme yang membantu mengurai bahan organik menjadi pupuk kompos.

'Starter' kompos ini dapat pula membantu mempercepat proses dekomposisi bahan organik dan menghasilkan pupuk kompos yang berkualitas.

Bahan yang digunakan dalam percobaan itu berbeda-beda. Ada yang dari pepaya, ragi tapai, ataupun campuran sampah dapur dengan tinja kambing. Semuanya untuk membuat kompos.

Tertarik pada apa yang dipraktikkan para mahasiswa tersebut,  Rama Herawati memberikan apresiasi.  Namun, ia mengimbau para mahasiswa untuk semakin peduli lingkungan. Misalnya, jangan merasa nyaman melakukan kerja praktik di lokasi yang sampah plastik dan sampah kertasnya cukup mengganggu pemandangan.

"Kalian harus risau bahkan mestinya menangis saat melihat lingkungan belajar kita diwarnai sampah plastik. Demikian pula jika lingkungan tempat tinggal kita dipenuhi sampah plastik yang tak mudah terurai," imbuhnya. 

Rama Herawati mengingatkan bahwa para mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan harus menjadi pelopor dalam gerakan kebersihan kampus di Poltekses Aceh. 

"Kalian bukan tukang kutip sampah. Tapi, kalian adalah manajer yang memimpin gerakan kebersihan kampus dan lingkungan tempat tinggal kalian agar sampahnya terkelola dengan baik, bukan menjadi sarang lalat dan bakteri, menjadi sumber penyakit," ujarnya. 

Ia terangkan bahwa bank sampah yang akan dibentuk tidak hanya mengelola sampah, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dan menjaga lingkungan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved