Konflik Palestina vs Israel

Israel Murka dengan Barat, PM Netanyahu Tuding Inggris, Prancis dan Kanada Bela Hamas

Sebelumnya, Macron, Starmer, dan Carney mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam tindakan militer Israel di Gaza “keji”.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap Layar AP Photo/Ohad Zwigwenberg
PM ISRAEL - PM Israel Benjamin Netanyahu saat berbicaradi Yerusalem, 2 Januari 2025. 

Netanyahu kemudian menghubungkan peristiwa ini dengan serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menjadi awal perang di Gaza.

Baik Perancis, Inggris, maupun Kanada mengecam insiden penembakan tersebut, sebagaimana mereka mengecam serangan Hamas sebelumnya.


Pemerintah dari ketiga negara dengan cepat membela posisi para pemimpinnya. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, Christophe Lemoine, menegaskan bahwa Israel harus mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk secara luas dan bebas.

Sementara itu, Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, Luke Pollard, menolak kritik Netanyahu terhadap PM Starmer.

“Kami mendukung hak Israel untuk membela diri selama dilakukan sesuai hukum humaniter internasional,” kata Pollard.

Ketegangan diplomatik antara Israel dan Inggris pun meningkat. 

Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menghentikan negosiasi perdagangan bebas dengan Israel.

Ia menyebut komentar beberapa menteri kabinet Israel yang menyerukan untuk “memurnikan Gaza” sebagai sesuatu yang meresahkan.

Baca juga: Kejam! IDF Bunuh Warga Sipil Demi Kesenangan, 76 Orang Tewas Dalam Serangan Israel Terbaru di Gaza

Inggris Hingga Perancis Ancam Israel Jika Teruskan Operasi Militer di Gaza, Ini Jawaban Netanyahu

Inggris, Kanada, dan Perancis mengancam Israel dengan "aksi konkret" jika tidak menghentikan perluasan operasi militernya di Gaza dan mencabut blokade terhadap daerah kantong tersebut.

Kecaman tersebut dikeluarkan tiga negara itu dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis Pemerintah Inggris, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (20/5/2025).

Israel telah mengumumkan dimulainya operasi militer darat skala besar di Gaza yang dinamakan Operasi Kereta Perang Gideon atau Gideon's Chariot.

Israel juga telah memblokade masuknya bantuan kemanusiaan seperti pasokan medis, makanan, dan bahan bakar ke Gaza sejak awal Maret untuk menekan Hamas, kelompok penguasa daerah kantong tersebut.

Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (19/5/2025) mengumumkan Israel akan menguasai seluruh Gaza.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved