Teknologi

Mengerikan! Veo 3 dari Google Bikin Dunia Terbelalak, Film Buatan AI Kini Susah Dibedakan dari Asli!

“Rasanya seperti film itu membangun dirinya sendiri,” ujar Dave Clark, salah satu pembuat film yang telah mencoba Veo 3 dalam video promosi Google.

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
KOMPAS.COM
Ilustrasi gambar yang diambil dari video yang dibuat menggunakan Veo 3.(Google) via Kompas.com 

Mengerikan! Veo 3 dari Google Bikin Dunia Terbelalak, Film Buatan AI Kini Susah Dibedakan dari Asli!

SERAMBINEWS.COM- Dunia digital kembali dibuat takjub sekaligus khawatir dengan kemunculan Veo 3, generator video berbasis AI terbaru dari Google DeepMind.

 Veo 3 mampu menciptakan klip video yang terlihat begitu nyata, sampai-sampai banyak orang di internet tidak bisa lagi membedakan mana yang dibuat oleh manusia dan mana yang sepenuhnya dihasilkan oleh kecerdasan buatan.

Veo 3 bukan sekadar membuat animasi atau video biasa.

Mesin AI ini bisa menghasilkan film pendek dengan aktor digital, dialog yang terdengar alami, sinkronisasi bibir yang nyaris sempurna, efek suara sinematik, dan bahkan alur cerita yang mulus.

Hasil akhirnya? Video yang terlihat seperti hasil kerja tim produksi film profesional padahal dibuat oleh mesin.

Baca juga: Harga Emas Melesat! Dolar Terpukul, Utang AS Membengkak!

Beberapa klip Veo 3 yang dibagikan secara online sukses memukau banyak pengguna.

Tapi di sisi lain, tak sedikit pula yang mengaku merasa takut, karena semakin kaburnya batas antara video nyata dan buatan.

“Rasanya seperti film itu membangun dirinya sendiri,” ujar Dave Clark, salah satu pembuat film yang telah mencoba Veo 3 dalam video promosi Google.

Sebelumnya, publik sudah dibuat heboh oleh Sora, generator video AI dari OpenAI yang dirilis secara luas pada Desember lalu. 

Tapi Veo 3 tampaknya selangkah lebih maju.

Berbeda dengan Sora, Veo 3 mampu menyertakan:

Baca juga: Trump Murka! Sebut Putin Benar-benar Gila dan Kritik Keras Zelenskiy

  • Dialog antar karakter
  • Soundtrack dramatis
  • Efek suara realistis
  • Penggambaran karakter yang hidup, lengkap dengan lima jari
  • Fisik dan gerakan yang mengikuti hukum alam (fisika dunia nyata)

Baca juga: Harga Emas Tergelincir Setelah Trump Ubah Haluan! Perang Dagang Ditunda, Gejolak Masih Mengintai!


Tak hanya itu, Veo 3 juga sangat patuh terhadap perintah pengguna.

 Ia bisa menerjemahkan deskripsi rumit menjadi video yang sesuai keinginan, mulai dari suasana, pencahayaan, hingga emosi karakter.

Salah satu contoh viral datang dari Hashem Al-Ghaili, seorang pembuat film sekaligus ahli biologi molekuler.

 Ia membagikan serangkaian film pendek berisi aktor AI yang secara sarkastik mencela para kreator manusia dan perintah yang mereka berikan kepada mesin AI.

 Video ini tidak hanya menghibur, tapi juga menimbulkan diskusi soal siapa yang benar-benar “mengontrol” AI seperti Veo.

Kemunculan Veo 3 membuka peluang besar di dunia kreatif, terutama dalam pemasaran, produksi video komersial, hingga hiburan.

Baca juga: Trump Hantam Harvard! Tutup Pintu untuk Mahasiswa Internasional, Ambang Krisis Pendidikan Tinggi AS?

 Tapi di sisi lain, teknologi ini juga menimbulkan kekhawatiran serius.

Bayangkan jika siapa pun bisa membuat film pendek hanya dengan mengetik beberapa baris perintah.

Bagaimana nasib para aktor, penulis naskah, hingga editor video?

Tak sedikit profesional film dan pencinta seni yang mulai merasa tersisih.

Beberapa bahkan menyebut karya-karya AI sebagai “sampah”, meskipun kualitas teknisnya tinggi.

Namun seperti yang dikatakan oleh jurnalis teknologi Ina Fried, "sampah AI" atau bukan, semua kembali pada sudut pandang orang yang menontonnya.

Baca juga: 367 Rudal dan Drone Menghujani Ukraina! Zelenskiy Teriak, Trump Ledakkan Emosi pada Putin!

Yang masih jadi misteri adalah bagaimana sebenarnya Google melatih Veo 3.

Apakah mereka menggunakan data video dari sumber terbuka? Atau diam-diam mengakses video dari YouTube dan platform lain? Belum ada kejelasan resmi dari Google mengenai hal ini.

Beberapa kasus menunjukkan bahwa AI seperti Veo atau Sora bisa secara tidak sengaja menjiplak elemen dari video yang populer.

 Contohnya, Marques Brownlee, YouTuber ternama, pernah meminta Sora membuat video tentang seorang reviewer teknologi.

Hasilnya? Sora menampilkan tanaman hias yang hampir persis sama seperti yang biasa ditaruh Brownlee di meja syutingnya padahal Brownlee tidak pernah menyebutkan tanaman itu.

Begitu juga Veo 3, yang dikabarkan beberapa kali menyisipkan lelucon ayah (dad jokes) yang sama ketika diminta membuat video stand-up comedy menunjukkan bahwa AI ini mungkin menyimpan template atau referensi tertentu dalam memori latihannya.

Veo 3 kini tersedia untuk pelanggan Google AI Ultra, dengan harga $249 per bulan di Amerika Serikat.

Baca juga: Trump Mengamuk! Ancam Tarif 50 Persen untuk Uni Eropa & 25 Persen untuk iPhone Impor!

Target utamanya bukan pengguna biasa, tapi para kreator konten profesional dan tim produksi yang ingin efisiensi tinggi dengan biaya lebih rendah.

Google sendiri menyebut bahwa teknologi ini dikembangkan dengan “kerja sama kreatif bersama para pembuat film.” Tapi tak semua senang dengan hasilnya.

Seiring dengan makin realistisnya video buatan AI, pertanyaan besar pun muncul:

  • Siapa pemilik hak cipta video yang dihasilkan AI?
  • Bagaimana memastikan video tidak digunakan untuk penipuan atau penyebaran hoaks?
  • Apakah akan ada label khusus untuk membedakan video AI dan video asli?

Baca juga: Absurd, Aneh, Viral! Inilah Italian Brain Rot dari Ballerina Cappuccina hingga Tung Tung Tung Sahur

Dunia belum punya jawaban pasti. Tapi satu hal sudah jelas: teknologi seperti Veo 3 akan mengubah lanskap industri film dan media dalam waktu dekat  entah itu menjadi berkah atau kutukan, tergantung siapa yang memegang kendali.

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved