Berita Nasional

Prostitusi Tumbuh Pesat dan Jadi ‘Lahan Basah’ di IKN: Tarif Mulai Rp400 Ribu, Full Servis Bisa Nego

Aktivitas ini telah berkembang secara diam-diam namun pesat, seiring derasnya arus pekerja dan geliat ekonomi lokal akibat proyek mega infrastruktur.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM
PROSTITUSI DI IKN - Di balik pembangunan megah Ibu Kota Nusantara (IKN), ternyata terselip sisi kelam yang luput dari sorotan publik. Fenomena praktik prostitusi berkedok open booking order (open BO) kini tumbuh subur dan menjadi ‘lahan basah’ di kawasan sekitar pembangunan IKN, Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur. 

Saat berbincang dengan tiga pekerja konstruksi yang tengah berteduh, topik hangat seputar layanan "Open BO" mencuat ketika bertanya soal ketersediaan "teman kencan."

"Buanyak mas, coba buka aplikasi itu ada ratusan. Tinggal pilih mau yang model kaya gimana semuanya ada di situ," ujar Sugianto, salah satu pekerja. 

Rekan-rekannya menimpali dengan gelak tawa, menyiratkan bahwa praktik semacam ini bukan hal asing bagi mereka.

Beberapa pekerja lain bahkan menyebut layanan tersebut sebagai "kebutuhan." 

Jauh dari rumah dan istri, mereka mengaku kerap memanfaatkan aplikasi itu untuk mencari pelampiasan nafsu.

"Kamu kan sering itu kalau sudah gajian langsung ganti oli di situ," timpal rekan-rekannya sambil tertawa lepas.

"Tak usah munafik kaya kamu tidak pakai aja," timpal pekerja yang lain sambil tunjuk-tunjukan disertai dengan tawa lepas.

Saat Tribun Kaltim mengunduh aplikasi yang dimaksud, dalam hitungan menit, notifikasi pertemanan langsung berdatangan, mayoritas dari akun wanita muda yang memajang foto-foto menarik.

Tarif Mulai Rp 400 Ribu

Tribun Kaltim mencoba memulai percakapan dengan beberapa akun, salah satunya bernama "Rena."

Langsung to the point obrolan mengarah pada tawaran tarif yang berkisar mulai dari Rp400 ribu hingga Rp700 ribu untuk sekali pertemuan dengan layanan full service. 

Mereka bahkan langsung mengirimkan lokasi guest house tempat mereka menginap yang sebagian besar berada di wilayah Desa Bumi Harapan dan sekitarnya.

"Open BO ST (short time) 600, bisa nego, ful servis, stay. Gercep, OTW sekarang, kk saya tunggu," tulis salah satu akun sambil menyebutkan nama penginapan yang berada tak jauh dari Rest Area IKN.

Baca juga: Pemerintah Lakukan Efisiensi Anggaran 2025, Benarkah Nasib CPNS yang Daftar di IKN Batal?

Seiring meningkatnya jumlah pekerja dan tamu proyek IKN, jumlah guest house di Kecamatan Sepaku pun melonjak. 

Tarifnya bervariasi, mulai dari Rp350 ribu hingga Rp400 ribu per malam. 

Lokasi inilah yang kerap digunakan para pekerja seks online untuk "stay" dan menerima tamu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved