Haji 2025

Haji Mabrur dan Hari Arafah, Apa Rahasia dan Keagungannya? Ini Penjelasan Pimpinan Raudhatul Qur’an

Bila seseorang mempunyai kemudahan untuk melaksanakan haji lebih dari satu kali, maka itu sudah dianggap sebagai sunat.

Penulis: Jamaluddin | Editor: Nur Nihayati
ISTIMEWA
PIMPINAN RAUDHATUL QUR’AN - Pimpinan Dayah Raudhatul Qur’an, Tungkop, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Dr Tgk H Sulfanwandi Hasan MA. Tgk Sulfanwandi menjelaskan sejumlah keistimewaan bulan Zulhijjah 

 

العُمرةُ إلى العُمرةِ كفَّارةٌ لِما بينَهُما والحجُّ المبرورُ ليسَ لَهُ جزاءٌ إلَّا الجنَّةُ

 

Artinya: "Perjalanan antara ibadah satu umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa.

Haji mabrur tidak ada balasan kecuali surga." (HR. Bukhari Muslim)

 

Lebih lanjut, Tgk Sulfanwandi menyampaikan, para ulama salaf sudah banyak menyampaikan tentang makna haji mabrur, serta amalan dan syarat-syarat mereka ketika melaksanakan haji yang merupakan penerapan dari makna-makna kelebihan haji dan sifat-sifat yang agung tersebut.

“Salah satu makna haji mabrur adalah melaksanakan segala ketaatan dan istiqamah dalam mengerjakan amal Kebajikan,” ujar abu lulusan Dayah Darussalam, Labuhan Haji, Aceh Selatan, dan Dayah Budi, Lamno, Aceh Jaya ini.

Allah SWT sudah menjelaskan tentang istiqamah dalam mengerjakan amal kebajikan dalam firman-Nya yang berbunyi:

 

لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْاۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ ۝١٧٧

 

Artinya: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan shalat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan.

Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 177)

 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved