Haji 2025
Haji Mabrur dan Hari Arafah, Apa Rahasia dan Keagungannya? Ini Penjelasan Pimpinan Raudhatul Qur’an
Bila seseorang mempunyai kemudahan untuk melaksanakan haji lebih dari satu kali, maka itu sudah dianggap sebagai sunat.
Penulis: Jamaluddin | Editor: Nur Nihayati
Dalam Shahih Muslim, Nabi SAW ditanya tentang ketakwaan, lalu Rasulullah menjawab: ‘Akhlak yang baik.’
Ini adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh jamaah haji.
“Itulah makna dari mendapatkan haji yang mabrur, Istiqamah dan terbimbing untuk selalu dekat dengan Allah SWT dan taat melaksanakan seluruh amal shaleh dan kebajikan-kebajikan yang antara satu kebajikan dengan kebajikan lain saling bergantung dan menyempurnakan,” jelas abu kelahiran Teungku kelahiran Meukek (Aceh Selatan), 5 Agustus 1969 ini.
Kedua, Hari Arafah.
Tgk Sulfanwandi juga menyampaikan, salah satu hari yang paling utama di sisi Allah SWT adalah Hari Arafah.
Itulah hari berkumpulnya orang-orang, ketika para jamaah haji berada di padang Arafah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Haji itu adalah Arafah.’
Menurut Tgk Sulfanwandi, keutamaan hari besar ini banyak sekali.
Di antaranya, sebagai hari penyempurna agama dan penyempurnaan keberkahan atas umat ini, sehingga mereka tidak membutuhkan agama lain.
Karena itu, Allah SWT menjadikan Hari Arafah sebagai penutup segala agama dan yang terbaik di antara semuanya, dan tidak ada agama yang diterima dari siapa pun selain agama Islam.
Dalam riwayat sahih Bukhari Muslim dikatakan bahwa Umar bin Khattab ra, seorang Yahudi berkata kepadanya: “Wahai Amirul Mukminin, ada sebuah ayat dari kitabmu yang engkau baca.
Seandainya ayat itu diturunkan kepada kami, orang-orang Yahudi, niscaya kami menjadikan hari itu sebagai hari raya.”
Dia bertanya: “Ayat yang mana?”
Dia berkata: “Pada hari ini sudah Kusempurnakan bagimu agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan telah Kuridhai Islam sebagai agamamu.”
Umar berkata: “Kami mengetahui hari dan tempat diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sedang wukuf di Arafah pada hari Jumat.”
Di antara keutamaan hari Arafah adalah bahwa ia merupakan hari perayaan bagi umat Islam.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ayat ini turun pada hari besar, hari Jum’at, dan hari Arafah.”
Dan, Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Keduanya, Alhamdulillah, adalah perayaan bagi kami.”
Hari itu merupakan hari raya yang khusus diperuntukkan bagi orang-orang yang berkumpul, sedangkan puasa pada hari itu disyariatkan bagi orang-orang selainnya, sebagaimana yang akan disebutkan kemudian.
“Di antara keutamaannya ialah sebagai hari ampunan dan pengampunan dosa, hari terbebas dari api neraka, dan hari membanggakan orang-orang yang berkumpul,” jelas Tgk Sulfanwandi yang juga Mutawif (Pembimbing) Utama Travel Umrah PT Al Azhar Laris Banda Aceh ini.
Dalam Shahih Muslim, dari Aisyah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata: “Tidak ada satu hari pun di mana Allah SWT membebaskan lebih banyak hamba dari api neraka daripada hari Arafah. Allah SWT mendekat, lalu membanggakan mereka di hadapan para malaikat, seraya berkata: ‘Apa yang diinginkan orang-orang ini?’"
Barangsiapa yang menginginkan agar terbebas dari api neraka, dan berharap agar dosa-dosanya diampuni, kesalahan-kesalahannya diampuni, dan kesalahan-kesalahannya diampuni pada hari Arafah, maka hendaklah ia bersemangat untuk melakukan hal-hal yang dapat membuatnya berharap, setelah mendapatkan karunia dan rahmat Allah.
Karena dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa pada hari Arafah, aku berharap agar Allah menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya.”
Adapun bagi para jamaah haji, tambah Tgk Sulfanwandi, sunat bagi mereka adalah berbuka, sebagaimana yang sudah diriwayatkan dari Rasulullah SAW.
Sebab yang terutama ialah memperbanyak kalimat tauhid dengan penuh keikhlasan dan kejujuran serta berdoa kepada Allah.
Karena Islam adalah pondasi agama yang telah disempurnakan oleh Allah pada hari Arafah.
Dan, doa pada hari itu sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang sangat besar.
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Nabi SAW bersabda: “Doa yang paling utama adalah doa pada hari Arafah, dan doa yang paling utama yang telah aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah:
لا إله إلا اللهُ وحدهُ لا شريكَ لهُ وله الملكُ وله الحمدُ وهو على كلِّ شيء قديرٍ
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya-lah kekuasaan, bagi-Nya-lah pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (*)
Mendaftar Sejak Kecil, Abang dan Adik Asal Pidie Ini Rasakan Nikmatnya Berhaji Muda |
![]() |
---|
Jamaah Kloter 11 Aceh Besar Sudah Kembali ke Rumah, Satu Masih Dirawat |
![]() |
---|
Sempat Dirawat 13 Hari, Jamaah Haji Asal Lhokseumawe Meninggal Dunia |
![]() |
---|
10 Jamaah Haji Aceh Dirawat di Arab Saudi, 3 di Madinah dan 7 di RS Mekkah |
![]() |
---|
Satu Jamaah Haji Asal Aceh Tamiang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.