Harga Emas di Banda Aceh Turun Tajam! Berikut Harga per Mayam Edisi 28 Mei 2025, Dijual Segini

Waterer menambahkan bahwa jika level support di kisaran 3.250 hingga 3.280 dolar AS per ons tetap bertahan, maka emas berpotensi untuk kembali naik lebih tinggi. "Jika selera risiko investor mulai memudar, harga emas bisa saja naik menuju 3.400 dolar AS," ujarnya.

Saat ini, fokus pelaku pasar tertuju pada data Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE) Amerika Serikat untuk bulan April, yang akan dirilis pada hari Jumat.

Data ini dianggap sebagai indikator inflasi yang menjadi acuan utama bank sentral AS, Federal Reserve, dalam menentukan kebijakan suku bunga.

Baca juga: Trump Murka! Sebut Putin Benar-benar Gila dan Kritik Keras Zelenskiy

Saat ini, fokus pelaku pasar tertuju pada data Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE) Amerika Serikat untuk bulan April, yang akan dirilis pada hari Jumat.

Data ini dianggap sebagai indikator inflasi yang menjadi acuan utama bank sentral AS, Federal Reserve, dalam menentukan kebijakan suku bunga.

 Langkah ini diambil karena para pejabat bank sentral masih menunggu kejelasan lebih lanjut terkait dampak kebijakan tarif terhadap perekonomian AS dan inflasi.

"Pergerakan yang lebih jelas dalam harga emas kemungkinan baru akan terjadi setelah pasar mendapatkan hasil laporan keuangan Nvidia dan data inflasi Core PCE AS pada hari Jumat," kata Waterer lagi.

Selain emas, pergerakan harga logam mulia lainnya pada hari Rabu juga menunjukkan tren yang beragam.

Harga perak spot stabil di posisi 33,31 dolar AS per ons, sedangkan platinum naik sebesar 0,4 persen menjadi 1.084,07 dolar AS per ons.

 Sebaliknya, harga paladium turun 0,2 persen menjadi 976,22 dolar AS per ons.

Baca juga: Trump Mengamuk! Ancam Tarif 50 Persen untuk Uni Eropa & 25 Persen untuk iPhone Impor!

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)