Lingkungan
Mahasiswa Unimal Praktik Mata Kuliah Ilmu Lingkungan, Cari Solusi Penanganan Sampah
Observasi pertama dilakukan pada 17 April 2025 pukul 18.30 WIB oleh mahasiswa yang terdiri dari Maulana Sidiq, Bayu Saputra, Khairul Amilin Hasibuan,
Penulis: Jafaruddin | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Mahasiswa Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh turun langsung ke lapangan untuk mencari solusi atas persoalan serius di sekitar kampus, sampah liar yang menumpuk di ruang publik.
Dua kelompok mahasiswa melakukan observasi langsung di dua lokasi berbeda yang menjadi titik rawan pembuangan sampah sembarangan, yaitu lapangan sepak bola depan Kampus Unimal di Jl. Cot Tengku Nie Reuleut dan kawasan Pintu Dua Arun, Lhokseumawe.
Hal itu dilakukan sebagai bagian dari praktik mata kuliah Ilmu Lingkungan.
Observasi pertama dilakukan pada 17 April 2025 pukul 18.30 WIB oleh mahasiswa yang terdiri dari Maulana Sidiq, Bayu Saputra, Khairul Amilin Hasibuan, Ogan Satria Dolok Saribu, Mahmud Zidan Siregar, Azkira Sahara Tanjung, dan Andini Tania Fitriani.
Mereka menemukan bahwa sampah tidak hanya menumpuk di tempat pembuangan, tetapi juga berserakan di tepi jalan, semak-semak, dan sekitar lapangan bola yang seharusnya menjadi ruang olahraga terbuka.
“Bau tak sedap dan kondisi lingkungan yang kotor sangat mengganggu mahasiswa dan warga sekitar. Ini bisa berdampak langsung pada kesehatan,” ujar Ketua Kelompok II, Maulana Sidiq dalam siaran pers kepada Serambinews.com, Sabtu (31/5/2205).
Observasi serupa dilakukan kelompok kedua pada Sabtu, 18 Mei 2025 di kawasan Pintu Dua Arun. Mahasiswa yang terdiri dari Dinda Juwita Daulay, Mila Ristalnia, Raudah, Lara Zaqi, Putri, dan Aminullah mencatat bahwa tumpukan sampah tampak jelas di lahan kosong dan pinggir jalan.
Mereka menyoroti bahaya kesehatan akibat sampah organik yang membusuk dan bisa menjadi sarang nyamuk dan lalat.
Berdasarkan hasil pengamatan, mahasiswa menyimpulkan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat dan minimnya fasilitas pengelolaan sampah menjadi dua faktor utama dari permasalahan ini. Oleh karena itu, mereka mengusulkan sejumlah langkah strategis sebagai bagian dari solusi:
Penyediaan tempat sampah yang cukup dan tersebar merata di kawasan strategis dan padat aktivitas warga, Edukasi lingkungan kepada masyarakat, terutama soal pentingnya pemilahan dan daur ulang sampah.
Kemudian perlunya, penerapan sanksi tegas bagi pihak yang membuang sampah sembarangan dan kampanye kesadaran lingkungan melalui media sosial, kegiatan mahasiswa, dan kerja sama dengan komunitas lokal.
“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya bisa mengkritik, tapi juga menjadi bagian dari solusi. Ini bentuk kontribusi nyata kami dalam menjaga lingkungan,” ujar Ketua Kelompok 1 Dinda Juwita Daulay.
Masalah sampah bukan sekadar persoalan kebersihan, melainkan juga menyangkut kesehatan, estetika kota, dan keberlanjutan lingkungan hidup. Mahasiswa Universitas Malikussaleh berharap, suara mereka menjadi pemicu kepedulian dan aksi nyata dari masyarakat dan pemerintah setempat.(*)
Januari-Juni 2025, HAkA: 818 Hektare Tutupan Hutan Hilang di KEL Aceh Selatan |
![]() |
---|
Wabup Aceh Tamiang Operasikan Ekskavator Bersihkan Lahan Masjid Agung |
![]() |
---|
Bupati Al-Farlaky Gagas Gotong Royong di Pusat-pusat Kecamatan |
![]() |
---|
DPRK Abdya Minta Tindak Tegas Pengusaha Ayam yang Picu Kerumunan Lalat di Desa Ie Mameh |
![]() |
---|
Lalat Serbu Desa Ie Mameh Abdya, Diduga Bersumber dari Kandang Ayam Pedaging |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.