Bocah SD di Makassar Tewas Diduga Dikeroyok Teman Sebaya, Polisi Minta Korban Diautopsi

MR meninggal dunia diduga akibat dikeroyok oleh teman sebayanya pada Jumat (30/5/2025).

Editor: Faisal Zamzami
Liveleak
ILUSTRASI DIKEROYOK - Tangkap layar korban dikeroyok anak-anak ketika ia menegur mereka 

SERAMBINEWS.COM - Polisi menyelidiki kasus tewasnya MR (15), murid kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

MR meninggal dunia diduga akibat dikeroyok oleh teman sebayanya pada Jumat (30/5/2025).

Orang tua MR pun melaporkan kejadian ini ke Mapolrestabes Makassar.

"Jadi kami dari Unit Jatanras sementara menangani laporan perkara orang tua korban terkait dugaan anak di bawah umur meninggal dunia," ujar Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, AKP Hamka, ditemui di halaman ruang autopsi Bidokkes Polda Sulsel, Sabtu (31/5/2025), dilansir Tribun-Timur.com.

Sebagai langkah awal, tim penyelidik Jatanras mengumpulkan sejumlah informasi dari keluarga korban, saksi, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta sekolah korban

Hamka mengatakan semua informasi yang diterima dari keluarga akan diverifikasi secara menyeluruh melalui proses penyelidikan lapangan. 

Hal tersebut dilakukan guna memastikan akurasi informasi yang diperoleh dengan fakta lapangan.

"Jadi, semua informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga kepada pihak kepolisian itu akan kami lakukan penyelidikan bahwa informasi yang disampaikan itu berdasarkan fakta," lanjutnya.

Ibu korban, K (40), sebelumnya mengungkapkan sang anak dianiaya oleh tiga teman sepulang sekolah. Ketiga terduga pelaku itu terdiri dari dua murid SD dan seorang pelajar SMP.

Atas hal itu, Hamka pun meminta semua pihak untuk bersabar menunggu hasil otopsi jenazah dan perkembangan penyelidikan polisi.

Kepada ibunya, korban sempat mengeluhkan rasa sakit di bagian dada.

Baca juga: Bocah SD Kritis Dibakar 4 Temannya dengan Spiritus di Situbondo, Begini Nasib Pelaku

Korban sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit (RS) Islam Faisal Makassar hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Jumat sore.

K mengaku pihaknya sengaja meminta proses autopsi untuk memudahkan penyelidikan polisi dalam mengungkap penyebab pasti kematian MR.

Proses autopsi jasad korban dilakukan di RS Bhayangkara Makassar.

 
"Sekarang jenazah sudah di ruang autopsi, supaya cepat terungkap (karena ada kecurigaan) dibully dan dikeroyok," ujar K, dilansir Tribun-Timur.com.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved