Seuramoe Irsan
Apresiasi RUPTL 2025-2034, Irsan Sosiawan: Dorong Pemerataan Listrik hingga Penguatan Ekonomi Rakyat
“Aceh punya hak yang sama atas pembangunan energi. Saya akan kawal terus agar PLN dan Kementerian ESDM hadir...
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi NasDem, Irsan Sosiawan MBA mengapresiasi atas pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Menurutnya, dokumen strategis ini merupakan terobosan penting dalam mewujudkan keadilan energi, pemerataan pembangunan, dan penguatan ekonomi masyarakat.
Sebagai Kapoksi Komisi XII DPR RI Fraksi NasDem, Irsan menekankan bahwa RUPTL bukan hanya soal pembangunan infrastruktur listrik, tetapi juga instrumen penting untuk menciptakan efek ganda bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
“Target 69,5 gigawatt (GW) hingga 2034 bukan sekadar angka. Ini adalah komitmen besar untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat bisa mengakses energi secara adil dan merata. Ini menyangkut hajat hidup rakyat,” kata Irsan dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).
Irsan juga mendukung penuh program Listrik Desa (Lisdes) yang menargetkan elektrifikasi untuk 10.068 desa dan dusun yang belum teraliri listrik. Program ini mencakup pembangunan pembangkit dengan kapasitas 394 megawatt (MW) dan penyambungan listrik ke sekitar 780 ribu rumah tangga.
Hal ini mengingat Irsan Sosiawan sebagai wakil Aceh di senayan pernah beberapa kali mendorong program-program kelistrikan untuk beberapa wilayah Aceh yang mengalami beberapa masalah kelistrikan.
“Mengingat permasalah listrik yang sempat dialami oleh warga di Dapil saya dan program-program yang sempat ada. Saya melihat ini sebagai upaya konkret untuk menghapus ketimpangan dan membuka peluang baru bagi desa-desa, terutama dalam kegiatan ekonomi produktif,” katanya.
Dalam konteks ekonomi, Irsan mengapresiasi kesiapan PLN dalam bersinergi dengan sektor swasta untuk mendorong peningkatan investasi di sektor kelistrikan. Menurutnya, kolaborasi ini bukan hanya akan mempercepat realisasi proyek pembangkit, tapi juga membuka peluang kerja dan memperkuat ekonomi mikro.
“PLN menunjukkan keseriusan dalam mendorong investasi yang berkualitas dan berkelanjutan. Ini akan membuka lapangan pekerjaan baru, terutama di daerah-daerah yang menjadi lokasi proyek. Kita ingin listrik hadir tidak hanya untuk menerangi, tapi juga memberdayakan. Terutama dikatakan ini bisa mendorong penyerapan tenaga kerja hingga 1,7 juta, angka yang besar dan menggembirakan di tengah situasi ketidakseimbangan antara pencari kerja dengan lapangan kerja yang tersedia seperti saat ini, semoga bisa segera terlaksana dan merata,” ujarnya.
Irsan menambahkan, hadirnya listrik secara merata bisa menjadi katalisator bagi tumbuhnya usaha kecil dan menengah (UMKM), pertanian berbasis teknologi, serta aktivitas ekonomi berbasis desa. Ini sejalan dengan harapan pemerintah agar RUPTL bisa mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Sebagai wakil rakyat dari Dapil Aceh, Irsan memastikan dirinya akan terus memperjuangkan agar seluruh wilayah di Aceh, termasuk daerah-daerah terpencil, bisa mendapatkan akses listrik yang adil, stabil, dan berkelanjutan.
“Aceh punya hak yang sama atas pembangunan energi. Saya akan kawal terus agar PLN dan Kementerian ESDM hadir di sana, memperkuat jaringan, dan mendukung masyarakat Aceh bangkit secara ekonomi,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.