Kuliner
Singkil Sedang Musim Kepiting, Ini Tanda Alamnya
Tak mengherankan pada malam hari banyak pencari kepiting berjalan kaki menyusuri pinggir danau Anak Laut serta hutan bakau di sepadan sungai.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil Utara
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kabupaten Aceh Singkil, sedang musim kepiting bakau.
Hal itu menjadi ladang rezeki bagi para pencari kepiting di sekitar pesisir pantai yang ditumbuhi hutan bakau.
Salah satunya di kawasan danau Anak Laut, hingga ke permukiman penduduk Gosong Telaga di Singkil Utara.
Tak mengherankan pada malam hari banyak pencari kepiting berjalan kaki menyusuri pinggir danau Anak Laut serta hutan bakau di sepadan sungai.
Ketika sedang musim, pencari kepiting bukan hanya laki-laki dewasa.
Kaum perempuan ikut juga mencari peruntungan.
Apalagi mencari kepiting cukup dengan modal keberanian dan senter pemantik api sebagai penerang.
Perlu keberanian, lantaran harus masuk ke sela-sela tanaman bakau yang tumbuh subur dalam rawa.
Kemudian ketika melihat kepiting tidak boleh ragu menangkapnya.
Jika ragu kepiting yang terganggu kehadiran manusia akan segera melarikan diri.
Bila sudah terganggu kepiting bisanya melakukan perlawanan cukup agresif dengan merentangkan capitnya.
Makanya ketika kepiting terlihat, langsung tangkap.
Teknik lainnya dalam menangkap kepiting menggunakan bubu semacam perangkap yang terbuat dari bambu atau rotan.
Cara penangkapan ini, lazim dilakukan oleh warga yang sehari-hari berprofesi sebagai pencari kepiting.
Untuk mengetahui sedang musim kepiting, ternyata ada tanda-tanda alamnya.
Tanda alam itu, berupa musim pasang besar air laut. "Sedang musim kepiting, tanda-tandanya karena sedang musim air besar," kata Fandi warga yang tinggal di sekitar danau Anak Laut, Senin (2/6/2025).
Ketika laut pasang besar, kepiting berada di pinggir. Sehingga mudah terlihat oleh para pencari kepiting.
Sebaliknya ketika pasang air laut kecil, kepiting tetap bertahan di tengah. Kondisi itu membuat pencari kepiting kesulitan mendeteksi keberadaanya.
Musim pasang besar bisanya terjadi pada saat bulan purnama.
Sayang ketika terang bulan, biasanya daging kepiting tidak seberisi saat gelap bulan.
"Saat bulan terang tidak semua kepiting kosong dagingnya, tapi umumnya dagingnya tidak padat," jelasnya.
Wilayah Aceh Singkil, yang jadi penghasil kepiting bakau ada di lima kecamatan.
Masing-masing Kecamatan Singkil Utara, Singkil, Kuala Baru, Pulau Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat.
Sementara itu kepiting bakau hasil tangkapan warga dijual ke rumah makan, warung mi maupun pengepul yang ada di Aceh Singkil.
Rumah makan dan penjual mi di daerah itu, menyediakan menu kepiting ukuran dua ekor per kilogram ke bawah.
Sedangkan ukuran satu ekor per kilogram ke atas lebih menguntungkan dijual ke Medan, Sumatera Utara.
Lantaran harganya jauh lebih mahal dibanding dimasak.
"Ukuran 1 kilogram seekor kalau dimasak paling dijual Rp 280.000, sementara dijual mentah bisa laku Rp 300.000," ujar Afdal owner Kiniko Kafe Resto yang menyediakan menu kepiting di pinggir danau Anak Laut.
Berikut rincian harga kepiting bakau di Kabupaten Aceh Singkil.
Ukuran 7 ekor 1 kg Rp 50 ribu
Ukuran 4 ekor 1 kg Rp 70 ribu
Ukuran 3 ekor 1 kg Rp 100 ribu
Ukuran 2 ekor 1 kg Rp 140 ribu
Ukuran 1 ekor ke atas per kilogram Rp 280 ribu.
Rumah makan maupun warga Aceh Singkil, bisanya memasak kepiting dengan cara diasam manis dan disup.
Ada juga yang hanya direbus untuk dinikmati dengan sambal kecap irisan cabai rawit, tomat plus irisan bawang merah mentah.(*)
Sepekan Beroperasi, Pasar Kuliner Kampung Kesehatan Efektif Serap Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Drive Thru Jopa Hadir di Meulaboh, Beli Ayam Krispi tanpa Turun dari Motor |
![]() |
---|
Pusat Jajanan di Simeulue Bertambah, Ini Lokasinya |
![]() |
---|
Aceh Tamiang Gelar Festival Seni dan Kuliner untuk Bangkitkan Potensi Lokal |
![]() |
---|
Socolate Pijay Ramaikan Acara Internasional Makkah Halal Forum di Makkah, Ini Kata Kadin Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.