Empat Pulau di Aceh Singkil Jadi Milik Sumut, Masinton: Tidak Perlu Harus Berpolemik

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, menyampaikan bahwa polemik empat pulau di Aceh Singkil yang masuk wilayah administratif Sumatera Utara (Sumut) tidak perlu diperbesar. 

Hal ini disampaikan Masinton saat mendampingi Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, dalam kunjungan silaturahmi bersama Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), di Pendopo Gubernur, di Banda Aceh, Rabu (4/6/2025). 

“Bagi kami, ini agar tidak menjadi polemik, maka kami datang untuk bersilaturahmi. Bahwa ini pulaunya semuanya berada dalam bingkai NKRI. Jadi artinya kita tidak perlu harus berpolemik tentang keberadaan pulau tersebut,” kata Masinton. 

Masinton menuturkan, terkait penetapan empat pulau tersebut oleh Kemendagri, pihaknya menekankan agar tidak perlu dipersoalkan lebih jauh. Tetapi harus diselesaikan melalui jalan musyawarah dengan pemerintah pusat dan pihak terkait. 

“Nah itu, kedatangan kami kemari dalam rangka koordinasi dan silaturahmi antara Pak Gubernur Sumatera Utara beserta dengan Pak Gubernur Aceh,” ujarnya. 

Baca juga: Pemuda Asal Aceh Selatan Rudapaksa Anak di Bawah Umur Asal Abdya, Korban Kini Hamil 8 Bulan

Kunjungan ini, menurut Masinton bertujuan untuk menjaga hubungan baik antar kedua provinsi dan mempererat koordinasi, terutama dalam menyikapi penetapan administratif empat pulau tersebut. 

“Silaturahmi ini penting terkait dengan kita ini sama-sama anak-anak Republik. Apalagi ada isu yang hangat tentang empat pulau yang itu penetapannya dari Mendagri,” ucapnya. 

Lebih lanjut, Masinton juga menyoroti bahwa secara geografis, keempat pulau tersebut berada di wilayah Samudera Hindia, yang lebih dekat ke Tapanuli Tengah.

“Kalau secara geografis begitu. Nah mungkin Mendagri mengambil garis lintang itu,” tuturnya.

Masinton juga mengungkap terkait respons masyarakat setempat yang tidak ada gejolak atau penolakan terhadap penetapan empat pulau itu. 

“Dan di sana itu belum ada penghuni tetap. Cuma disinggahi nelayan. Baik itu dari nelayan yang berdomisili di Singkil maupun dari nelayan yang berdomisili di Tapanuli Tengah. Dan selama ini, masyarakat di wilayah sekitar Barus, Manduamas, itu memang nelayannya sering berkunjung ke situ,” pungkasnya.