Konflik Palestina dan Israel

Gencatan Senjata Ditolak! AS Kembali Jadi Tembok Perdamaian Gaza

"Amerika Serikat sudah jelas: Kami tidak akan mendukung tindakan apa pun yang gagal mengutuk Hamas dan tidak menyerukan Hamas untuk melucuti senjata d

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
YouTube The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Kamis (13/3/2025) dari YouTube The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Micheal Martin di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (12/3/2025). Dalam acara tersebut, Trump sebut tidak ada yang ingin mengusir penduduk Gaza, sebuah pernyataan yang berlawanan dari usulannya pada Februari lalu yang ingin memindahkan penduduk Gaza ke luar negeri. 

Ribuan jenazah lainnya masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.

Di bawah tekanan internasional, Israel akhirnya mengizinkan kembali pengiriman bantuan pada 19 Mei. Namun, bantuan tersebut masih sangat terbatas dan jauh dari mencukupi.

Satu minggu kemudian, sebuah sistem distribusi bantuan baru yang kontroversial diluncurkan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung oleh AS dan Israel.

 GHF menggunakan perusahaan keamanan dan logistik swasta asal AS untuk mengirimkan bantuan ke lokasi-lokasi distribusi yang disebut sebagai “zona aman”.

AS menyatakan bahwa sistem bantuan sebelumnya, yang dipimpin PBB, gagal karena tidak cukup aman dan efisien.

"Tidak seorang pun ingin melihat warga sipil Palestina di Gaza kelaparan atau kehausan," ujar Shea.

Namun ia menambahkan bahwa rancangan resolusi Dewan Keamanan tidak mengakui kekurangan dalam metode pengiriman bantuan sebelumnya.

Baca juga: Harga Emas Tergelincir Setelah Trump Ubah Haluan! Perang Dagang Ditunda, Gejolak Masih Mengintai!

Penolakan PBB dan Organisasi Kemanusiaan

Meski didukung oleh Washington dan Tel Aviv, GHF mendapat penolakan dari PBB dan banyak organisasi kemanusiaan internasional.

 Mereka menilai sistem ini tidak netral, mempolitisasi bantuan, dan memaksa perpindahan paksa warga Palestina.

Tidak ada bantuan yang disalurkan oleh GHF pada hari Rabu karena insiden mematikan sehari sebelumnya.

 Dalam pernyataan publik, GHF meminta militer Israel untuk meningkatkan keselamatan di sekitar zona distribusi dan memberikan pelatihan lebih kepada tentara terkait keselamatan sipil.

Di media sosial, GHF menyebut bahwa “pekerjaan pemeliharaan yang sedang berlangsung” menjadi alasan ditundanya distribusi bantuan pada hari Kamis.

Mereka mengklaim telah mendistribusikan lebih dari tujuh juta makanan sejak mulai beroperasi.

PBB: Hapus Semua Pembatasan

Sementara itu, Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB Tom Fletcher menyerukan agar semua perbatasan dibuka untuk bantuan.

"Buka semua tempat penyeberangan. Biarkan bantuan penyelamat masuk dalam jumlah besar, dari segala arah. Hapus batasan tentang apa dan berapa banyak bantuan yang dapat kami bawa. Pastikan konvoi kami tidak terhambat oleh penundaan dan penolakan," tegas Fletcher.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved