Idul Adha

Haji itu Arafah, Bagaimana Maksudnya? Ini Penjelasan Pembimbing KBIHU Raudhatul Qur'an Aceh Besar

Salah satu alasannya karena pada hari itu, umat Islam di seluruh dunia yang sedang menunaikan ibadah haji berkumpul di Arafah

Penulis: Jamaluddin | Editor: Nur Nihayati
IST
TGK SULFANWANDI HASAN - Abu Dr Tgk H Sulfanwandi Hasan MA, Pembimbing ibadah haji pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Raudhatul Qur’an, Tungkop, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, yang sekarang sedang melaksanakan ibadah haji memberikan sejumlah penjelasan Arafah. ISTIMEWA 

Rangkaian itu dimulai dari niat ihram haji di hotel, lalu dilanjutkan wuquf di Padang Arafah pada 9 Zulhijjah (5 Juni 2025), kemudian disambung dengan bermalam di Muzdalifah dan Mina (Nafar Tsany), serta diakhiri dengan tawaf haji dan sa'i.

“Jamaah Haji KBIHU Raudhatul Qur’an Alhamdulillah menjelang keberangkatan ke Arafah semua dalam keadaan sehat.

Para jamaah setiap malam selama masa penantian menunggu keberangkatan ke Arafah di Hotel Abeer Al Fadhilla mengerjakan ibadah-ibadah sunat, seperti shalat Taubat, shalat Tasbih, shalat Hajat, shalat Tahajjud, dan shalat Witir, serta dirangkai dengan zikir-zikir berjamaah,” lapor Tgk Sulfanwandi seraya menyebutkan suhu di Tanah Suci saat ini mencapai 50 derajat Celsius.

Abu Sulfanwandi mengingatkan para jamaah haji bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda yang maksudnya ‘Haji itu adalah Arafah.

Dan, semua rangkaian ibadah haji yang menjadi puncak kesempurnaannya adalah wuquf di Arafah.’

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْمَرَ قَالَ شَهِدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَاهُ نَاسٌ فَسَأَلُوهُ عَنْ الْحَجِّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَجُّ عَرَفَةُ فَمَنْ أَدْرَكَ لَيْلَةَ عَرَفَةَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ مِنْ لَيْلَةِ جَمْعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّهُ

Artinya: “Diriwayatkan dari ‘Abdur Rahman bin Ya'mar, ia berkata; ‘Saya menyaksikan Rasulullah SAW didatangi orang-orang, kemudian mereka bertanya perihal haji, lalu Rasulullah SAW bersabda, ‘Inti Haji adalah wukuf di Arafah, siapa pun yang mendapatkan malam Arafah sebelum terbit fajar dari malam jam' (waktu sore pada hari Arafah) maka hajinya telah sempurna’.” (HR An-Nasa’i)

Rasulullah saw juga bersabda dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْمَرَ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ أَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ بِعَرَفَةَ فَسَأَلُوهُ فَأَمَرَ مُنَادِيًا فَنَادَى الْحَجُّ عَرَفَةُ مَنْ جَاءَ لَيْلَةَ جَمْعٍ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ أَيَّامُ مِنًى ثَلَاثَةٌ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ

Artinya: “Diriwayatkan dari ‘Abdurrahman bin Ya'mar, bahwa beberapa orang dari Najd menemui Rasulullah SAW saat beliau sedang berada di Arafah.

Mereka bertanya tentang haji, lalu beliau memerintahkan orang dan dia berseru; ‘Haji adalah Arafah, siapa pun yang datang pada malam Arafah sebelum terbit fajar, maka dia telah mendapatkan haji.

Hari Mina adalah sebanyak tiga hari. Siapa pun yang tergesa-gesa kembali pada hari kedua, maka dia tidak berdosa. Siapa pun yang mengakhirkan dengan kembali pada hari ketiga juga tidak berdosa’.” (HR At-Tirmidzi)

Tgk Sulfanwandi menjelaskan, yang dimaksud dengan Haji itu Arafah adalah wuquf menjadi ibadah yang sangat penting dan utama dalam rangkaian ritual haji.

“Sehingga, jamaah yang melaksanakan ibadah haji dan memenuhi rukun berupa wukuf di Arafah, kemungkinan besar ibadah hajinya akan sempurna dan haji akan batal apabila wuquf di Padang Arafah terlewatkan,” jelas Tgk Sulfanwadi yang juga dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved