Berita Nasional
Jamaah Aboge di Probolinggo Rayakan Idul Adha Hari Minggu, Shalat Ied Selisih 2 Hari dari Pemerintah
Seusai shalat ied, para jamaah pun mengikuti tradisi polokan, yakni makan bersama sebagai bentuk syukur dan kebersamaan.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
Jamaah Aboge di Probolinggo Rayakan Idul Adha Hari Minggu, Shalat Ied Selisih 2 Hari dari Pemerintah
SERAMBINEWS.COM – Sebagaian besar umat Islam di Indonesia telah merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 H pada Jumat (6/6/2025).
Hal itu sebagaimana keputusan pemerintah dalam siding isbat yang mentapkan 1 Zulhijjah 1446 H pada 28 Mei 2025, artinya 10 Zulhijjah 1446 atau Idul Adha jatuh pada 6 Juni 2025.
Namun, Jamaah Aboge (Alif Rebo Wage) di Dusun Kraja, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, baru merayakan Idul Adha pada Minggu, 8 Juni 2025, atau dua hari setelah penetapan pemerintah.
Puluhan jemaah dari kalangan Aboge menggelar salat Idul Adha di Masjid Al-Barokah.
Meski berbeda waktu, pelaksanaan ibadah tetap berjalan khidmat dan penuh kekeluargaan.
Seusai shalat ied, para jamaah pun mengikuti tradisi polokan, yakni makan bersama sebagai bentuk syukur dan kebersamaan.
"Untuk Idul Adha kali ini penetapan tanggal 1 Dzulhijjah atau Besar (Raje) dengan pola Jepatji atau Raje Papat Siji (4-1)," kata Kiai Buri Mariyeh, salah satu tokoh Jamaah Aboge, dilansir dari TribunJatim.com.
Dari perhitungan tersebut, lanjut Kiai Buri, Hari Raya Idul Adha atau 10 Dzulhijjah Jamaah Aboge jatuh pada Minggu (8/6/2025) atau Ahad Legi, yang mana ada selisih dua hari dengan ketetapan dari pemerintah.
Sama seperti biasa, usai salat, para jamaah langsung menggelar makan bersama atau polokan.
"Kalau pelaksanaannya tidak berbeda, begitu juga usai shalat sama seperti biasa, mulai salam-salaman antar warga maupun dengan tokoh dan ditutup dengan makan bersama," ungkap Kiai Buri.
Meski ada perbedaan, Kiai Buri berharap antar sesama warga dan tetangga sekitar tetap rukun.
Mengingat Jamaah Aboge memiliki kalender tersendiri dari nenek moyangnya.
"Harapannya tetap rukun, saling rangkul merangkul antar sesama. Terpenting Kabupaten Probolinggo menjadi daerah yang damai dan kondusif dari segi apapun," pungkasnya.
Jamaah Aboge dikenal tetap setia pada tradisi Islam warisan leluhur, termasuk sistem penanggalan dan perhitungan hari besar Islam.
Meski berbeda dengan kalender Hijriyah pemerintah, mereka tetap menjalankan ibadah sesuai keyakinan dengan penuh toleransi. (ar)
Haji Uma : Kebijakan Penertiban Kawasan dan Tanah Terlantar Jangan Sampai Rugikan Masyarakat |
![]() |
---|
Tiga Orang Tewas Saat Antre Makan Gratis Pernikahan Anak Gubernur Jabar dan Kapolda Metro Jaya |
![]() |
---|
Mantan Rektor UGM Tarik Pernyataannya Soal Ijazah Palsu Jokowi, Benarkah Upaya Pembungkaman? |
![]() |
---|
Polemik Ijazah Palsu Jokowi, Mantan Rektor UGM Ungkap Pengakuan Mengejutkan: Tidak Pernah Lulus |
![]() |
---|
Dugaan Korupsi Laptop Cromebook Senilai Rp 9,9 Triliun Masa Nadiem Makarim Jadi Sorotan Media Asing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.