Kebanyakan Makan Daging Bikin Kliyengan? Tenang, Coba Resep Praktis Ini untuk Mengatasinya

SERAMBINEWS.COM - Beragam olahan daging seperti rendang, sate, gulai, selalu menyemarakkan suasana hari raya Idul Adha di rumah masyarakat Indonesia. 

Tapi sebagaimana diketahui, makan daging terlalu banyak menyebabkan gangguan kesehatan terutama di perut. 

Sebut saja perut begah, pusing, mual hingga memicu peningkatan asam lambung yang sangat mengganggu.

Kondisi ini sering disebut sebagai "meat hangover" dalam dunia kesehatan, atau 'kliyengan' yang biasa dikenal masyarakat.

Untuk mengatasinya, dr Zaidul Akbar dokter sekaligus praktisi pengobatan sunnah dan gaya hidup sehat alami menyarankan resep sederhana berbasis bahan alami yaitu Acar Cuka Madu.

Acar Cuka Madu merupakan kombinasi antara sayur dan buah segar, madu, serta cuka madu, menurutnya bisa membantu menyeimbangkan efek dari konsumsi daging merah yang tinggi lemak dan protein.

Baca juga: Rahasia Sehat Makan Jeroan ala dr Zaidul Akbar: Multivitamin Alami dari dalam Tubuh Hewan

Resep Acar Cuka Madu

Berikut bahan-bahan dan cara membuat Acar Cuka Madu ala dr Zaidul Akbar, dikutip Serambinews.com dari akun Instagram @toko jsr, Senin (9/6/2025).

Bahan-bahan:

• 1 buah timun (mengandung air tinggi dan efek mendinginkan)
• 1 buah wortel (kaya beta-karoten dan antioksidan)
• ½ potong nanas (mengandung enzim bromelain yang bantu cerna protein)
• 1 siung bawang merah (menambah rasa dan mendukung kesehatan usus)
• 1–2 sdm cuka madu (probiotik alami + rasa segar)
• 1–2 sdm madu (anti-inflamasi, memperkaya rasa)
• Sejumput garam
• Opsional: tambahkan irisan kol untuk menambah serat

Baca juga: Torpedo Kambing Sering Dibuang Saat Kurban, Padahal Khasiatnya Dahsyat! Ini Kata dr Zaidul Akbar

Cara membuat:

Cukup iris semua bahan, campur dalam satu wadah, tambahkan cuka madu, madu, dan garam secukupnya.

Aduk rata dan bisa disimpan di kulkas selama beberapa jam agar lebih segar saat disajikan.

Manfaat kesehatan dari tiap bahan:

Cuka madu: Fermentasi alami yang mengandung probiotik, membantu menyeimbangkan mikrobiota usus dan mendukung metabolisme lemak.

Timun: Mengandung banyak air dan mineral, membantu mendinginkan tubuh dan menghidrasi.

Nanas: Enzim bromelain-nya membantu memecah protein dari daging, mempermudah proses cerna.

Wortel dan kol: Sumber serat dan antioksidan alami yang membantu memperlancar pencernaan.

Madu: Sumber energi alami, memiliki sifat antimikroba dan mendukung sistem imun.

Acar Cuka Madu bisa dijadikan alternatif sehat untuk pelengkap hidangan daging, menggantikan acar instan yang mengandung gula tinggi atau saus berbasis MSG.

Selain rasanya segar dan unik, manfaat kesehatannya pun tidak main-main.

Dengan konsumsi yang seimbang dan pendekatan alami seperti ini, masyarakat bisa tetap menikmati hidangan khas Idul Adha tanpa mengorbankan kesehatan.

Acar Cuka Madu bukan hanya pelengkap, tapi juga solusi cerdas untuk menjaga tubuh tetap fit meski pesta daging berlangsung berhari-hari.

Rahasia Sehat Makan Jeroan ala dr Zaidul Akbar: Multivitamin Alami dari dalam Tubuh Hewan

Jeroan sering kali mendapat cap buruk sebagai pemicu koleserol dan penyakit. 

Namun menurut dr Zaidul Akbar, pakar kesehatan sunnah yang dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia, jeroan justru bisa menjadi sumber nutrisi yang luar biasa jika dikonsumsi dan diolah dengan cara yang tepat.

dr Zaidul Akbar mengungkap sebenarnya boleh-boleh saja mengonsumsi jeroan, hanya saja perlu diperhatikan beberapa hal saat pengolahan dan penyajiannya.

Jeroan atau bagian organ dalam hewan terutama sapi kerap kita dapatkan saat pembagian jatah daging kurban Idul Adha.

Bagi sebagian orang, justru hanya memilih mengonsumsi daging kurban sementara bagian jeroannya dibuang begitu saja.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official pada Sabtu (7/6/2025), alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu menyebut tak ada masalah jika ingin menikmati hidangan jeroan. 

Jeroan memang sering dianggap sebagai sumber penyakit sehingga banyak yang menghindari untuk mengonsumsinya. 

Padahal, jeroan memiliki cita rasa yang cukup menggoda dan sayang jika dilewatkan.

Namun secara mengejutkan, dr Zaidul Akbar malah menyebut tak ada masalah bagi kesehatan jika ingin makan jeroan, jadi anda tidak perlu khawatir lagi.

Lebih lanjut, dr Zadiul Akbar kemudian memberikan penjelasan tentang tips aman makan jeroan.

Dalam kesempatan tersebut, dr Zaidul Akbar awalnya memberikan saran terkait makanan-makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk menjaga kesehatan di samping sayur dan buah-buahan.

Menurut dr Zaidul Akbar, jika anda ingin mengonsumsi daging, konsumsilah daging segar bukan produk daging olahan, seperti sosis, nugget, kornet, bakso, daging asap dan sebagainya.

"Kalau daging jangan makan daging olahan, sayur dan buah itu udah wajib," katanya.

Sementara untuk jeroan, dr Zaidul Akbar mengingatkan boleh-boleh saja dikonsumsi asalkan tidak berlebihan dan cara mengolahnya yang benar.

"Kemudian makan organ ( jeroan) asal enggak berlebihan dan tidak salah cara mengolahnya aman. Berarti boleh makan jantung? Boleh makan aja," sambungnya.

Justru jeroan itu menurut dr Zaidul Akbar merupakan sumber nutrisi penting bagi tubuh.

"Memang ada datanya," ujar dr Zaidul Akbar.

"Lah kita justru yang alami-alami itu kita enggak makan justru malah ngambil multivitamin yang sintetik, padahal kita makannya juga enggak berlebihan dan asal bener cara pengolahannya, itu aja poinnya," imbuhnya.

Di akhir ceramahnya, ahli kesehatan yang fokus pada pengobatan herbal ini menyimpulkan bahwa mengonsumsi jeroan boleh saja seperti bagian ginjal, jantung dan sebagainya dengan catatan jangan dikonsumsi berlebihan.

Sementara untuk pengolahan jeroan, paling baik adalah diolah menjadi sajian sup.

"Jadi makan jantung boleh, makan ginjal boleh, makan aja asal jangan berlebihan dan cara paling mudah dibikin sup," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)