Pulau Sengketa Aceh Sumut
Sederet Tokoh Aceh Tolak Keras 4 Pulau Singkil Masuk ke Sumut, dari Senator hingga Ulama Bereaksi
Para tokoh menilai langkah tersebut tidak hanya melukai semangat otonomi khusus Aceh, tapi juga berpotensi menimbulkan konflik administratif dan sosia
Dalam tulisannya tersebut, Prof Humam Hamid kembali megulas tokoh-tokoh sentral yang berasal dari Singkil.
Hamzah Fansuri, tokoh besar abad ke-16, penyair sufistik pertama dalam sejarah Melayu yang menulis syair dalam bahasa yang kelak akan menjadi fondasi bahasa Indonesia.
Abdurrauf, yang kemudian menjadi Mufti Kesultanan Aceh, juga penerjemah tafsir Qur’an pertama dalam bahasa Melayu.
Menurutnya, Singkil juga bukan sekadar tempat lahir tokoh.
Ia adalah episentrum awal di mana ide tentang kebangsaan, spiritualitas, dan bahasa menyatu jauh sebelum negara ini bernama Indonesia.
tragis bila hari ini tanah itu nyaris tak dikenang, bahkan wilayahnya dipotong tanpa narasi, tanpa penghormatan sejarah, seolah ia hanyalah angka dan peta.
7. Subkiyadi
Ketua Tim Pemenangan Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Aceh Singkil tahun 2019, Subkiyadi, mendesak Presiden Prabowo mencopot Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Dirjen Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal.
Ia menilai, kedua pejabat tersebut telah menyebabkan kegaduhan terkait beralihnya kepemilikan empat pulau di Aceh ke Sumatera Utara (Sumut) yaitu Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Ketek, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang.
Pengalihan kepemilikan empat pulau milik Aceh, juga tidak menghargai fakta sejarah dan fakta lapangan serta bukti-bukti hukum sehingga sangat melukai hati rakyat Aceh.
"Kami meminta Presiden Prabowo memecat Tito Karnavian dan Safrizal dari jabatannya atas kegaduhan yang timbul karena memasukan empat pulau Aceh ke wilayah Sumut," kata Subkiyadi kepada Serambi, Senin (9/6/2025).
8. Abiya Kuta Krueng
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA), Tgk Dr H Anwar Usman MM yang akrab disapa Abiya Kuta Krueng, dengan tegas mendesak Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakkir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fad), untuk segera menemui Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Pertemuan dengan Presiden Prabowo itu terkait klaim wilayah atas empat pulau di Aceh Singkil yang dikabarkan ‘lepas’ atau masuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara.
“Ini bukan hanya soal tapal batas administratif, tetapi soal kedaulatan dan amanah yang dititipkan kepada pemimpin Aceh oleh rakyatnya,” katanya kepada media, Sabtu (7/6/2025).
“Kami mendesak Mualem dan Dek Fad segera menemui Presiden Prabowo dengan membawa dokumen dan bukti historis serta administratif agar penyelesaian dapat dilakukan secepatnya dan dalam koridor negara hukum,” tegas Abiya Kuta Krueng. (*)
(Serambinews.com/Rauzatul Jannah)
*) Penulis adalah siswa internships dari Muharram Jounalism College (MJC) Banda Aceh.
| Kemendagri Terbitkan Keputusan Penetapan Empat Pulau Milik Aceh, Ini Pesan Safrizal ZA |
|
|---|
| Rektor Unimal Berkemah di Pulau Panjang Aceh Singkil, Letakkan Tugu Hingga Eksplorasi 4 Pulau Ini |
|
|---|
| Kisah Rudini dan Safrizal yang “Bertemu Lagi” |
|
|---|
| Senator Aceh Azhari Cage Ingatkan Dasar Pengembalian 4 Pulau Sengketa ke Aceh Harus Permendagri |
|
|---|
| Clear! Pemprov Sumut Terima dengan Lapang Dada 4 Pulau Dikembalikan ke Aceh: Sudah tak Ada Masalah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.