Berita Aceh Tamiang

Dikelilingi Jalur Tikus Narkotika, Aceh Tamiang Bentuk 13 Desa Bersinar, Ini Kata Bupati Armia Pahmi

Kehadiran 13 Desa Bersinar di Aceh Tamiang ini sebagai upaya melindungi masyarakat, khususnya generasi muda dari ancaman bahaya narkoba.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Humas Setdakab Aceh Tamiang   
DESA BERSINAR - Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi menyadari ancaman bahaya narkoba sangat rentan menyerang generasi muda, sehingga dibutuhkan penanganan serius, salah satunya membentuk 13 Desa Bersinar. 

Kehadiran 13 Desa Bersinar di Aceh Tamiang ini sebagai upaya melindungi masyarakat, khususnya generasi muda dari ancaman bahaya narkoba.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang telah membentuk 13 Desa Bersih Narkoba (Bersinar) sejak 2019.

Kehadiran 13 Desa Bersinar di Aceh Tamiang ini sebagai upaya melindungi masyarakat, khususnya generasi muda dari ancaman bahaya narkoba.

Ke 13 Desa Bersinar ini masing-masing Tanjungneraca, Muka Seikuruk, Landuh, Dalam,  Bundar, Kesehatan, Sukajadi, Tanjungkarang, Alurmanis, Alurcucur, Perdamaian, Kotalintang, dan Payaudang.

“Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang hari ini sedang bekerja keras dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan.

Berjuang melindungi anak-anak muda kita dari ancaman narkoba,” kata Bupati Aceh Tamiang Irjen Pol (P) Armia Pahmi saat menghadiri sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Rabu (11/6/2025).

Armia menekankan upaya perlindungan ini sangat penting mengingat banyaknya jalur tikus di sebagian pantai timur Aceh. 

Baca juga: USK Sediakan Program Studi Tanpa Pembayaran IPI di Jalur Mandiri

“Ancaman nyata ini butuh kerja kolektif dan komitmen semua pihak, agar kita mewujudkan cita-cita besar bersama, Indonesia Emas 2045,” sambungnya.

Dia menilai pencegahan paling efektif harus dilakukan mulai dari akar rumput melalui pemberdayaan desa dan masyarakat secara langsung.

Upaya ini akan lebih optimal bila dalam pencegahannya menyentuh lingkungan sekolah. 

“Kami berupaya memperkuat benteng pertahanan dari sisi pendidikan dan pemberdayaan anak muda. Kami ingin membangun masa depan lewat pendidikan,” tegasnya.

Purnawirawan perwira tinggi Polri ini mengingatkan pencegahan tidak cukup hanya dengan patroli dan penangkapan karena hanya bersifat jangka pendek.

Merujuk negara maju, penanganan harus dilakukan ada jalan keluar jangka panjang dengan membangun skil dan membuka harapan. 

Baca juga: Tercepat Realisasi DAK Fisik, Pemkab Aceh Jaya Terima Penghargaan dari KPPN

“Anak-anak muda kita butuh ruang untuk belajar, berkembang dan menghasilkan. Kalau ada pilihan hidup yang jelas dan produktif, kami yakin narkoba pasti jauh dari mereka,” ujarnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved