Relationship

Ditinggal Tanpa Aba-Aba? Ini 7 Cara Paling Ampuh Hadapi Ghosting Biar Nggak Baper dan Cepat Move on!

Ghosting adalah saat seseorang tiba-tiba menghilang dari hidupmu tanpa penjelasan, padahal sebelumnya kalian terlihat dekat. 

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
Freepik
MENUNGGU PESAN - Foto ilustrasi seorang wanita sedang menunggu pesan dari pasangannya yang tak kunjung membalas kembali pesannya. Foto yang di download dari freepik pada (11/6/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital maupun non digital, hubungan antarmanusia tak luput dari banyaknya perubahan.

Salah satu fenomena yang cukup sering terjadi lebih tepatnya dalam hubungan saat ini adalah ghosting atau di ghosting.

Istilah ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi pembaca, terutama di kalangan pengguna media sosial atau aplikasi dating online.

Ghosting menjadi pengalaman yang menyakitkan bagi banyak orang karena terjadi tanpa penjelasan dan bisa meninggalkan luka emosional yang dalam.

Lantas Apa Itu Ghosting?

Ghosting adalah perilaku seseorang yang tiba-tiba menghilang dari hubungan tanpa memberi kabar, penjelasan, atau alasan yang jelas.

Komunikasi yang sebelumnya rutin dan intes, kadang bisa tiba-tiba mendadak berhenti total tanpa aba-aba.

Seseorang yang mengalami ghosting bisa merasa bingung atau denial, sedih, kecewa bahkan merasa ditolak tanpa tahu penyebabnya apa.

Baca juga: Pacaran dengan Narsistik? Kenali Ini 9 Tanda Kamu Sedang Terjebak dalam Hubungan Toxic!

Biasanya, ghosting terjadi dalam hubungan yang belum terlalu lama atau belum terlalu dalam atau saat masa PDKT.

Namun dalam beberapa kasus, hal ini juga bisa terjadi bahkan setelah hubungan berlangsung cukup serius.

Pelaku ghosting biasanya memilih menghindar daripada harus menghadapi ketidaknyamanan emosional atau percakapan yang dianggap sulit.

Dan ghosting bisa terjadi bukanhanya dalam hubungan percintaan, tetapi juga dalam pertemanan, bahkan dalam hubungan profesional sekaligus.

Bentuknya bisa berupa tidak mengkat telpon, hilang tanpa kabar lalu tiba-tiba kembali, hingga memblokir semua akses komunikasi tanpa penjelasan apapun.

Berikut adalah beberapa alasan psikologis dan emosional yang menyebabka ghosting. Ini penjelasannya yang dikutip dari The New York Times dan Verywell Mind melalui Kompas.

Baca juga: Pernah Dengar Green Flags? 10 Tanda Hubungan Sehat yang Wajib Kamu Tahu!

1. Menyadari bahwa ghosting bukan salahmu

Salah satu dampak utama dari ghosting adalah munculnya rasa bersalah atau perasaan tidak cukup baik. 

Banyak orang mulai mempertanyakan diri sendiri dan mencari-cari kesalahan. Namun, penting untuk disadari bahwa ghosting lebih mencerminkan ketidakmampuan emosional orang yang melakukannya. 

Keputusan mereka untuk menghilang tanpa bicara bukan karena kamu salah, melainkan karena mereka tidak mampu menghadapi situasi dengan cara yang dewasa.

2. Tidak perlu membuat asumsi

Ketika tidak ada kejelasan, otak cenderung berusaha mencari penjelasan sendiri. Hal ini bisa membuat kita terjebak dalam pikiran negatif atau berasumsi buruk tentang diri sendiri. 

Padahal, mencoba menebak-nebak alasan seseorang pergi hanya akan menambah beban emosional. Yang perlu diingat adalah orang tersebut memilih untuk tidak berbicara, dan itu adalah pilihan mereka. Kamu tidak perlu mengisi kekosongan itu dengan dugaan yang menyakiti diri sendiri.

3. Lakukan perawatan diri dan jaga kesehatan mental

Menghadapi ghosting bisa menjadi momen yang sangat emosional. Wajar jika merasa sedih, marah, atau bingung. 

Dalam situasi seperti ini, penting untuk memberi ruang pada diri sendiri untuk merasa. Luangkan waktu untuk merawat diri, baik secara fisik maupun emosional. 

Baca juga: Keliatannya Biasa Aja, Ini 10 Tanda Perempuan Red Flag yang Bisa Bikin Hubungan Jadi Toxic

Menulis di jurnal, melakukan aktivitas yang menyenangkan, menghabiskan waktu bersama orang-orang yang peduli, atau bahkan sekadar beristirahat cukup bisa membantu meredakan beban.

4. Bangun kembali kepercayaan dan harga diri

Setelah mengalami ghosting, seseorang bisa merasa tidak berharga atau tidak pantas dicintai. Namun penting untuk dipahami bahwa tindakan seseorang yang menghindar tanpa kejelasan tidak menentukan nilai dirimu. 

Ghosting justru menunjukkan bahwa mereka belum siap atau belum cukup dewasa untuk menjalin hubungan yang sehat. Kamu berhak mendapatkan hubungan yang dilandasi keterbukaan dan rasa hormat.

5. Ubah cara berpikir terhadap pengalaman

Mengalami ghosting memang menyakitkan, tapi kamu bisa mengubah cara pandang terhadap peristiwa itu. 

Alih-alih memikirkannya sebagai kegagalan atau penolakan, kamu bisa melihatnya sebagai pelajaran. Pengalaman ini bisa membantumu mengenali tanda-tanda hubungan yang tidak sehat dan lebih memahami apa yang kamu butuhkan dalam hubungan yang lebih baik ke depannya. 

Diamnya seseorang sering kali merupakan bentuk komunikasi juga, yakni tanda bahwa mereka tidak mampu memberi yang kamu butuhkan.

Baca juga: Mengenal Red Flag dalam Hubungan: Tanda Bahaya yang Harus Diketahui

6. Jaga kesehatan fisik untuk bantu kestabilan emosi

Kesehatan tubuh dan kesehatan mental saling berkaitan. Saat kamu menjaga pola makan, tidur cukup, dan rutin berolahraga, tubuh akan lebih seimbang secara hormonal dan mentalmu pun ikut terbantu. 

Aktivitas fisik seperti jalan santai, yoga, atau bersepeda ringan dapat membantu mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati. 

Kebiasaan ini juga bisa meningkatkan rasa kontrol atas diri sendiri dan membantu memperkuat ketahanan emosional.

7. Pertimbangkan bantuan profesional jika perlu

Jika setelah ghosting kamu merasa terus-terusan cemas, sulit tidur, kehilangan semangat, atau merasakan luka lama kembali muncul, mungkin ini saatnya mempertimbangkan bantuan dari psikolog atau konselor. 

Profesional di bidang kesehatan mental bisa membantumu memahami perasaanmu, memberikan dukungan yang tepat, dan membimbingmu untuk kembali membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan.

Ghosting bisa menyakitkan karena terjadi tanpa penjelasan. Tapi penting untuk diingat bahwa perlakuan seperti itu bukan cerminan dari siapa dirimu, melainkan dari siapa mereka. 

Baca juga: Rosé Ungkap Proses Kreatif dan Kenangan Pribadi di Balik Album Rosie serta Lagu Toxic Till the End

Kamu tidak bisa mengontrol tindakan orang lain, tapi kamu bisa mengontrol bagaimana kamu meresponsnya.

Fokuslah pada proses pemulihan, rawat dirimu, dan terus belajar dari setiap pengalaman yang terjadi. Pada akhirnya, kamu berhak mendapatkan hubungan yang terbuka, jujur, dan penuh rasa hormat, bukan hubungan yang membuatmu terus bertanya-tanya dan menyalahkan diri sendiri.

Ghosting adalah saat seseorang tiba-tiba menghilang dari hidupmu tanpa penjelasan, padahal sebelumnya kalian terlihat dekat. 

Fenomena ini semakin sering terjadi di era komunikasi digital dan bisa sangat menyakitkan, membingungkan, bahkan menurunkan kepercayaan diri.

(Serembinews.com/Gina Zahrina)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved