Kesehatan

Kenali Virus Baru HKU5-CoV-2 dari Kelelawar: Kata Ilmuwan Mirip Covid-19, Apa yang Harus Kita Tahu?

Virus ini pertama kali ditemukan para ilmuwan pada kelelawar jenis Pipistrellus abramus di Hong Kong. 

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Amirullah
BBCNews
ILUSTRASI VIRUS - Virus baru HKU5-CoV-2 yang menurut para ilmuwan mirip seperti virus corona kini sudah muncul di Hongkong. Berikut gejala dan seberapa bahaya virus ini. 

SERAMBINEWS.COM - Dunia kembali menghadapi potensi ancaman kesehatan global dari virus corona jenis baru yang ditemukan pada kelelawar. 

Virus tersebut diberi nama HKU5-CoV-2, dan menjadi sorotan para ilmuwan karena kemampuannya yang diduga dapat menular ke manusia, seperti halnya virus SARS-CoV-2, penyebab pandemi Covid-19.

Virus ini pertama kali ditemukan para ilmuwan pada kelelawar jenis Pipistrellus abramus di Hong Kong. 

Walaupun belum ada laporan infeksi pada manusia, para peneliti memperingatkan bahwa mutasi kecil pada virus ini berpotensi besar mengubahnya menjadi virus yang bisa menular dari hewan ke manusia, bahkan menyebar secara luas.

Gejala Diduga Mirip Covid-19 dan MERS

Melansir dari Kompas, berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Nature Communications, gejala awal yang mungkin ditimbulkan oleh virus HKU5-CoV-2 diperkirakan mirip dengan gejala Covid-19 maupun MERS-CoV, yaitu:

  • Demam tinggi
  • Batuk kering atau berdahak
  • Sesak napas
  • Kelelahan ekstrim
  • Sakit tenggorokan
  • Kemungkinan penurunan indera penciuman atau pengecapan

Mengingat gejalanya menyerupai dua virus corona sebelumnya yang telah menyebabkan wabah besar, kekhawatiran terhadap dampak virus ini semakin meningkat.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Angkasa Pura Bandara SIM Banda Aceh Imbau Penumpang Perketat Prokes 

Mengapa Virus Ini Berbahaya?

Salah satu alasan utama mengapa virus HKU5-CoV-2 dianggap berbahaya adalah karena virus ini memiliki kemampuan untuk mengikat reseptor ACE2.

Kemampuan untuk mengikat reseptor ACE2 yaitu protein yang juga digunakan oleh virus Covid-19 untuk masuk ke dalam sel manusia. 

Meski saat ini afinitas (kekuatan ikatan) virus ini terhadap ACE2 manusia masih rendah, para ilmuwan memperingatkan bahwa satu mutasi kecil saja dapat membuat virus ini lebih efisien menginfeksi manusia.

Fakta ini menjadikan HKU5-CoV-2 sebagai kandidat serius virus zoonosis, yaitu virus yang bisa berpindah dari hewan ke manusia.

Cara Penularan: Langsung atau Melalui Hewan Perantara

Penularan virus HKU5 diperkirakan bisa terjadi melalui dua jalur:

  • Kontak langsung dengan kelelawar yang terinfeksi.
  • Melalui hewan perantara seperti musang, rakun, atau mamalia kecil lainnya yang menjadi jembatan penularan virus ke manusia.
  • Polanya mirip dengan wabah SARS (2003) dan Covid-19 (2019), yang juga diduga berasal dari hewan liar. 

Oleh karena itu, interaksi manusia dengan satwa liar menjadi salah satu faktor risiko yang harus diwaspadai.

Baca juga: Gelombang Baru COVID-19 Ancam India! Varian Belum Terungkap, Warga Diminta Waspada!

Ancaman Global dan Pentingnya Deteksi Dini

Para ilmuwan dari Washington State University dan institusi global lainnya menegaskan bahwa virus HKU5-CoV-2 harus menjadi prioritas pengawasan global, karena:

  • Virus ini sudah menunjukkan kemampuan mengikat reseptor manusia.
  • Virus corona dikenal mudah bermutasi.
  • Pengalaman pandemi sebelumnya menunjukkan bahwa deteksi dini sangat krusial untuk mencegah penyebaran.

HKU5 juga masuk dalam kelompok betacoronavirus, yaitu keluarga virus yang sama dengan SARS-CoV, MERS-CoV, dan SARS-CoV-2. 

Artinya, virus ini memiliki kemiripan struktur dan pola penyebaran dengan virus-virus yang pernah menimbulkan pandemi besar.

Langkah Strategis: Vaksin dan Riset Pencegahan

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved