Pulau Sengketa Aceh Sumut

Massa Aksi GAM di Kantor Gubernur Aceh Bubarkan Diri, Usai Negosiasi dengan Polisi

“Kita sudah bernegosiasi mereka segera membubarkan diri, sesuai dengan pemberitahuan yang mereka berikan dan Undang-Undang yang berlaku, jam 18.00...

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RIANZA ALFANDI
BERNEGOSIASI – Perwakilan massa aksi Gerakan Aceh Melawan (GAM) saat bernegosiasi dengan pihak kepolisian yang mengamankan jalannya aksi di halaman Kantor Gubernur Aceh, Senin sore (16/6/2025).  

“Kita sudah bernegosiasi mereka segera membubarkan diri, sesuai dengan pemberitahuan yang mereka berikan dan Undang-Undang yang berlaku, jam 18.00 sudah harus membubarkan diri,” kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono.

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Aksi unjuk rasa yang digelar sekelompok massa mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Aceh Melawan (GAM) di halaman Kantor Gubernur Aceh, Senin (16/6/2025), berakhir damai. 

Amatan Serambinews.com, massa membubarkan diri secara berangsuran sejak pukul 18.20 WIB usai melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian yang mengamankan jalannya aksi.

Sebelumnya, ratusan massa dari sejumlah kampus dan OKP di Aceh ini menyuarakan sejumlah tuntutan, terkait dinamika politik dan kebijakan pemerintah pusat terhadap Aceh, termasuk isu pengalihan empat pulau di Aceh Singkil ke wilayah Sumatera Utara. 

“Kita sudah bernegosiasi mereka segera membubarkan diri, sesuai dengan pemberitahuan yang mereka berikan dan Undang-Undang yang berlaku, jam 18.00 sudah harus membubarkan diri,” kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono.

Joko menjelaskan, aksi ratusan massa yang berlangsung sejak siang tadi berjalan tertib dan kondusif, meski mereka turut membawa sejumlah Bendera Bintang Bulan. 

Baca juga: Massa Geruduk Kantor Gubernur Aceh, Bawa Spanduk Bertuliskan Referendum, Apa Itu Referendum?

Terkait Bendera Bintang Bulan, kata Joko, pihaknya sudah terlebih dahulu beberapa kali mengimbau massa, untuk segera menurunkannya.

Akan tetapi, demi situasi kondusif polisi memberikan kebijakan lantaran massa aksi tetap memaksa untuk mengibarkannya.  

“Kalau bendera itu kebijakan supaya situasi agar tetap kondusif, kalau dilakukan upaya paksa nanti isunya akan dibawa ke isu nasional,” ujarnya. 

Joko juga menegaskan, bahwasanya sebelum aksi berlangsung pihaknya telah mengimbau para personel di lapangan untuk mengedepankan tindakan persuasif agar situasi tetap kondusif.

“Karena isu yang dibawa isu cukup sensitif, jangan sampai polisi melakukan tindakan represif, nanti disalah artikan dan menjadi masalah baru,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Dosen & Mahasiswa STAISAR Siap Pertahankan 4 Pulau Aceh Sampai Titik Darah Penghabisan 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved