Berita Sabang

Kolonel Sayid Hasan Jabat Asops Danguskamla Koarmada I, Siap Perkuat Pengamanan Laut Strategis

"Kita membutuhkan kepemimpinan yang tidak hanya tahu teori, tapi paham karakter laut dan tantangan aktual di wilayah operasi," tegasnya.

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Komandan Guskamla Koarmada I, Laksma TNI Anung Sutanto, menyematkan tanda jabatan kepada Kolonel Laut (P) Sayid Hasan dalam rangka serah terima jabatan Asops Danguskamla Koarmada I, di atas geladak KRI Alamang-644, perairan Batam, Jumat (20/6/2025 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, BATAM - TNI Angkatan Laut kembali memperkuat barisan komando di kawasan laut strategis.

 Kolonel Laut (P) Sayid Hasan, CRMP resmi menjabat sebagai Asisten Operasi (Asops) Danguskamla Koarmada I, menggantikan pejabat sebelumnya. 

Serah terima jabatan dipimpin langsung oleh Danguskamla Koarmada I, Laksma TNI Anung Sutanto, S.Sos., M.Si., M.Han., di atas geladak KRI Alamang - 644, Jumat, (20/6/2025).

Perubahan struktur ini bukan sekadar penyegaran, tetapi bagian dari strategi memperkuat kesiapsiagaan operasi dan pengawasan keamanan maritim, terutama di wilayah kerja Guskamla Koarmada I yang mencakup Selat Malaka hingga Laut Natuna dua dari kawasan laut paling krusial di Asia Tenggara.

Kolonel Sayid Hasan dikenal sebagai perwira lapangan yang telah malang melintang dalam misi operasi laut.

Dengan segudang pengalaman mulai dari patroli anti penyelundupan, pengamanan perbatasan laut, hingga keterlibatannya dalam latihan gabungan internasional, ia dinilai layak untuk menduduki posisi strategis ini.

Baca juga: KPK Mulai Selidiki Kuota Haji 2024 Era Menag Gus Yaqut, Diduga Terkait Korupsi Penentuan Kuota Haji

Penunjukan Sayid Hasan juga menjadi sinyal kuat bahwa TNI AL terus mendorong kehadiran figur-figur operasional di lini depan, bukan hanya untuk pengawasan wilayah, tetapi juga sebagai penggerak taktis dari kebijakan pertahanan laut nasional.

Menurut Laksma Anung Sutanto, rotasi jabatan kali ini membawa pesan penting bahwa dinamika di laut tidak bisa ditangani dengan pendekatan normatif. Diperlukan figur yang adaptif, tegas, dan memahami lapangan.

"Kita membutuhkan kepemimpinan yang tidak hanya tahu teori, tapi paham karakter laut dan tantangan aktual di wilayah operasi," tegasnya.

Baca juga: Ternyata Iran Baru Menggunakan 5 Persen Rudal dan Pesawat Nirawak untuk Menyerang Israel

Ia menekankan bahwa Asops memiliki tanggung jawab kunci dalam mendesain serta mengarahkan pola operasi laut, termasuk integrasi informasi intelijen dengan pola gerak unsur KRI di lapangan. 

Hal ini krusial di tengah masih maraknya pelanggaran batas laut, pencurian ikan, hingga ancaman asimetris dari aktor non-negara.

Penempatan perwira seperti Kolonel Sayid Hasan di posisi Asops menjadi bagian dari upaya sistematis TNI AL untuk menghadirkan kekuatan yang tidak hanya hadir secara fisik di laut, tetapi juga tanggap terhadap ancaman yang bersifat lintas batas dan multi dimensi.

Dengan luasnya wilayah kerja dan kompleksitas tantangan yang terus berkembang, penguatan di sektor operasi menjadi kunci utama menjaga stabilitas keamanan maritim Indonesia, khususnya di kawasan barat yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara.

Baca juga: Iran Mengamuk, IRGC Pakai Drone Bunuh Diri, Rudal, Pesawat Tempur dalam Serangan ke-15 ke Israel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved