Berita Banda Aceh

Seminar Cendekiawan Rekomendasikan Sumber Daya Mineral Aceh Haruslah Menjadi Berkah, Bukan Beban

Seminar dibuka resmi oleh Wakil Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Bappeda Aceh, Dr Husnan Harun ST MP.

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
FOTO SERAMBINEW.COM/YARMEN DINAMIKA
PRESENTASI - Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Ir Marwan, salah satu dari delapan narasumber, yang tampil mempresentasikan pendapatnya pada Seminar Cendekiawan yang digagas Pemuda ICMI Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (22/6/2025) pagi hingga sore. 

-  Buka ruang diskusi dan negosiasi dengan KKKS untuk investasi berkelanjutan.

12. Perlu didorong upaya hilirisasi dan transformasi industri; mendorong hilirisasi migas dan mineral untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan menciptakan ‘multiplier effect’ bagi perekonomian Aceh. Termasuk di dalamnya pengembangan infrastruktur seperti KEK Arun, KIA Ladong, dan Sabang sebagai Hydrogen Hub.

13. Persiapkan generasi Aceh untuk memiliki ‘skill’ sebagai sumber daya yang andal di bidang industri migas. Terutama untuk menyambut investasi migas, membangun budaya, dan etos kerja yang adaptif  dengan iklim industri, dan memprioritaskan tenaga kerja lokal, serta mendorong transfer pengetahuan dan alih teknologi.

14. Dana CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) dari semua  perusahaan migas di Aceh harus dikelola secara transparan dan tepat sasaran, serta dialokasikan juga untuk membiayai pendidikan putra-putri Aceh supaya memiliki ‘skill’ yang mumpuni di bidang industri migas/pertambangan serta memenuhi kualifikasi untuk direkrut sebagai tenaga kerja di perusahaan-perusahaan migas dan pertambangan di Aceh dan luar Aceh.

Menurut Ketua Pemuda ICMI Aceh, Dr Muhammad Yasar STP, MSc, rekomendasi itu secepatnya akan diserahkan kepada Gubernur Aceh, Ketua DPRA, Ketua Bappeda Aceh, Dinas ESDM Aceh, BPMA, para  kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di  wilayah kerja Aceh, dan pihak terkait lainnya.

“Empat belas butir rekoemndasi ini sudah sangat representasif. Kita harapkan dapat menjadi pertimbangan dan pedoman bagi para pihak dalam tata kelola migas dan pertambangan yang berkelanjutan serta dapat pula menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat Aceh,” demkian Muhammad Yasar. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved