Opini

Unimal, Mengarungi Nusantara sebagai Komunitas Terpelajar

Penegeriannya berdasarkan Keppres No. 95 tahun 2001 yang ditandatangani oleh Presiden Hj Megawati Soekarnoputri adalah momentum transformasi pertama.

Editor: mufti
FOR SERAMBINEWS.COM
Prof Dr Ir Herman Fithra Asean Eng, Rektor Unimal 

Prof Dr Ir Herman Fithra Asean Eng, Rektor Unimal

TEPAT 12 Juni 2025 Universitas Malikussaleh telah berusia 56 tahun. Didirikan pada 12 Juni 1969 yang pada saat itu bernama Akademi Ilmu Agama (AIA), kemudian Unimal menjadi perguruan tinggi negeri di Aceh pada 1 Agustus 2001. Penegeriannya berdasarkan Keppres No. 95 tahun 2001 yang ditandatangani oleh Presiden Hj Megawati Soekarnoputri adalah momentum transformasi pertama.Dari sebuah perguruan tinggi swasta yang hidup sulit dan menjalankan kegiatan akademiknya di masa konflik, menjadi PTN dengan peran isi perdamaian.

Karena penegeriannya dianggap bagian dari titik rekonsiliasi Aceh. 22 tahun kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No 178 Tahun 2023 (22 Mei 2023) status Unimal menjadi PTN Badan Layanan Umum. Artinya ia semakin dipercaya mampu melakukan pengelolaan pendidikan tinggi yang secara mandiri dan independen.

Kembali ke asal

Memang peringatan kelahiran ke-56 (Dies Natalis) tahun ini jauh dari hiruk-pikuk yang menunjukkan ada kesemarakan yang membahana. Bagaimana tidak, tahun ini Unimal harus menjalankan peran pendidikan tinggi seperti juga seluruh unit layanan kementerian dan lembaga pemerintah yang lain akibat program efisiensi atau pengetatan anggaran.

Tidak ada agenda jalan sehat, sepeda santai, bazar dan panggung etnografi UMKM mahasiswa. Demikian pula tidak ada event olahraga dan panggung seni yang menyita perhatian ribuan audiens. Agenda bersih pantai yang menjadi kampanye ekologis Unimal menjaga kelestarian lingkungan adalah agenda Dies Natalis tahun lalu, baru dilaksanakan tahun ini.

Kegiatan Dies Natalis tahun ini dimulai dengan politik mengingat kembali peran sultan pertama Kerajaan Samudera Pasai, Meurah Silu yang kemudian ditabalkan Malik as-Salih. Artinya “raja alim dan bijaksana”. Kerajaan Samudera Pasai sendiri, menurut salah satu referensi merupakan gabungan dua kerajaan kecil yang masih dipengaruhi Hinduisme, menjadi kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara.

Raja pertama memang tidak melingkupi sejarah megah. Namun, tanpa yang pertama tentu tidak ada yang terbesar. Dalam catatan Anthony Reid (1995), sejarawan yang baru berpulang 8 Juni 2025 di Canberra, peletak dasar historiografi di Asia Tenggara, kehadiran pelawat dari Venesia, Marco Polo menunjukkan tentang eksistensi Kerajaan Samudera Pasai era kepemimpinan Malikussaleh sebagai kerajaan Islam. Tidak ada keraguan historis tentang catatan etnografi itu.

Kehadirannya di pelabuhan timur Sumatera pada 1292, menjadi saksi bahwa kerajaan ini memang telah menguat sebagai pemerintahan Islam yang sah di Asia Tenggara sejak 1260-an. Marco Polo juga sempat mengunjungi Peureulak (Ferlec) yang komunitasnya sebagian telah memeluk agama Islam, tapi pengaruh Islam belum sekuat di negara pelabuhan Samudera Pasai. Pasai dianggap sebagai kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara, mendahului Kerajaan Islam Ternate, Gowa, dan Melaka yang terbentuk bertahun-tahun kemudian.
Di makam pendiri kerajaan Islam inilah komunitas Unimal melakukan ziarah mengingat sejarah kelahirannya. Setelah itu kami melakukan napak tilas ke wilayah Singkil yang baru berhasil mengembalikan empat pulau yang sempat hilang (Mangkir Ketek, Mangkir Gadang, Panjang, dan Lipan) melalui keputusan diplomatis Presiden Prabowo pada 17 Juni 2025.

Terpenting di Sumatera

Memang saat ini Unimal telah menjadi aset penting pendidikan, bukan saja di level Aceh tapi nasional. Jauh sebelum menjadi PTN BLU, Unimal sendiri telah merintis sejarah pendidikan dengan mengubah satu persatu prodinya menjadi berpredikat Unggul. Beberapa waktu lalu Unimal juga telah berani mengambil langkah penting untuk menapak lebih  ke depan sebagai salah satu perguruan tinggi dengan program internasional. Sejak penegerian, telah ratusan akademisi dan mahasiswa asing yang terlibat di dalamnya.

Langkah-langkah untuk masuk dalam pusaran penting perguruan tinggi Sumatera telah dilakukan sejak bergabung ke dalam Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri wilayah Barat (BKS PTN-Barat) dalam program Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri wilayah Barat (SMMPTN-Barat) sejak 2017.

Demikian pula dalam program Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Unimal juga telah menunjukkan peran dalam mengawal program-program skala nasional, tidak hanya pada Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tapi juga program yang merespons kebijakan nasional. Salah satunya adalah kebijakan relaksasi anggaran pendidikan tinggi agar tetap bisa terdepan dalam melakukan inovasi, riset, dan kolaborasi dengan program strategis nasional.

Saat ini Unimal telah mengelola aset melalui 48 prodi, baik untuk program S1, S2, profesi, dan diploma. Jumlah dosen ASN pun semakin menanjak tinggi yaitu 750 orang dengan 341 tenaga kependidikan dengan mengisi ruang aktivitas administrasi dan sertifikasi. Jumlah mahasiswa semakin terdepan dalam sejarah, yaitu 23.398 mahasiswa hingga 2025. Beberapa program master telah memiliki akreditasi Unggul seperti Magister Sosiologi, Administrasi Publik, dan Agroekoteknologi. Itu belum lagi dihitung dengan persiapan pendirian program doktoral Studi Kebijakan, Hukum, Rekayasa Industri dan Manajemen, dan Teknik Sipil yang sebentar lagi akan menjadi kenyataan.

Artinya peran Unimal tidak bisa dipinggirkan lagi sebagai sebuah PTN yang sekedar menyerap mahasiswa, tapi memiliki standar tinggi dalam menyeleksi calon mahasiswa, baik domestik atau internasional. Seperti teori Darwin, survival of the fittest, hanya calon mahasiswa yang kompeten dan memiliki kecerdasan cukup yang mungkin dapat diterima di Aceh. Dengan berhasil mendapatkan dua sertifikat ISO (ISO 9001: 2015 dan ISO21001 : 2018) Unimal dianggap telah menjaga manajemen mutu dan organisasi dengan standar internasional. Jaringan intelektual mudanya telah tersebar dari Sabang hingga Merauke, dari Pulau Miangas (Sulawesi Utara) hingga Pulau Rote (Nusa Tenggara Timur). Bersyukur Unimal telah menjadi rumah pendidikan nasional bagi seluruh anak bangsa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved