Jurnalisme Warga

LKS Dikmen, Jalan Talenta Vokasi Aceh Menembus World Skills Competition

Dengan tema “Talenta Vokasi Membangun Bangsa”, kompetisi ini menunjukkan bagaimana SMK mampu mencetak generasi muda yang siap kerja dan inovatif.

Editor: mufti
IST
FERI IRAWAN, S.Si, M.Pd., Kepala SMKN 1 Jeunieb, melaporkan dari Meulaboh, Aceh Barat 

FERI IRAWAN, S.Si, M.Pd., Kepala SMKN 1 Jeunieb, melaporkan dari Meulaboh, Aceh Barat

LOMBA Kompetensi Siswa (LKS) Pendidikan Menengah (Dikmen) Ke-33 Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2025 resmi ditutup pada Selasa (17/6/2025) pagi di SMKN 2 Meulaboh, Aceh Barat. Dihadiri berbagai  tokoh penting, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Aceh  Marthunis ST DEA, pejabat eselon III dan IV di lingkungan Dinas Pendidikan Aceh, serta  undangan dan peserta lomba dari berbagai SMK di Aceh.

LKS bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga wadah untuk mengukur kualitas pendidikan vokasi di Aceh.

LKS Dikmen Aceh 2025 bukan sekadar ajang mencari juara. Kompetisi ini juga menjadi gerbang utama bagi peserta berbakat untuk melangkah ke ajang internasional, yaitu World Skills Competition (WSC) dan World Skills Asia (WSA).

Dengan tema “Talenta Vokasi Membangun Bangsa”, kompetisi ini menunjukkan bagaimana SMK mampu mencetak generasi muda yang siap kerja dan inovatif.

SMK adalah garda terdepan dalam mencetak tenaga kerja terampil yang siap menghadapi tantangan global. Melalui LKS dikmen, kita dapat melihat potensi besar yang dimiliki siswa SMK di Aceh. Pastinya, agenda tahunan ini memacu adrenalin SMK meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya sehingga dapat bersaing baik dalam rangka kompetisi maupun secara nyata sebagai calon tenaga kerja yang siap memasuki dunia kerja.

Kompetisi ini bukan hanya soal kemenangan, melainkan juga bagaimana peserta mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia industri yang semakin kompleks. Lewat kompetisi ini, SMK diharapkan tergugah untuk menciptakan inovasi dan terangsang kreativitasnya serta mampu meningkatkan kompetensi dan kecakapan hidup (softskill)-nya.

Lomba yang dirindukan siswa SMK ini selalu diwarnai  keceriaan, peserta, juri, maupun pendamping. Kompetisi ini bukan sekadar perebutan medali dan penghargaan, melainkan juga menjadi gerbang utama bagi peserta berbakat untuk melangkah ke ajang internasional melalui World Skills Asia (WSA) dan World Skills Competition (WSC).

Ini adalah panggung besar tempat talenta muda dari berbagai SMK di Aceh dari 23 kabupaten/kota unjuk gigi dalam bidang keahlian masing-masing sekaligus mempererat jejaring antarsekolah dan membuka peluang menuju jenjang kompetisi nasional.

Saat lomba, saya terkagum-kagum melihat seorang anak SMK menggunting kain mengikuti pola pada bidang lomba ‘fashion technology’, terpana dengan ‘communication skill’ bidang lomba ‘restaurant service’, dan kecepatan pembuatan taman hias pada bidang lomba ‘landscape and gardening’.

Adapun 20 bidang lomba pada LKS Dikmen 2025 adalah IT Software Solution for Business, IT Network System Administration, Graphic Design Technology, dan Digital Marketing.

Berikutnya adalah Electrical Installation, Bricklaying, Refrigeration and Air Conditioning, CAD Building, Electronics, Mechanical Engineering CAD, Welding, Automobile Technology, Motorcycle Technology, Pharmacy, Landscape and Gardening, dan Nautica. Semua bidang lomba ini digelar di SMKN 2 Meulaboh.

Sementara SMKN 3 Meulaboh menggelar satu mata lomba, yaitu Hairdressing.

Tak ketinggalan, SMKN 1 Teunom, Aceh Jaya, menjadi lokasi untuk mata lomba Fashion Technology. Dan Parkside Meuligoe Hotel menjadi tempat penyelenggaraan dua mata lomba yang berkaitan dengan industri perhotelan, yaitu Restaurant Service dan Hotel Reception.

Ketua Panitia Penyelenggara LKS, Tarmidhi mengatakan, selama pelaksanaan LKS dimaksud siswa akan mengikuti 20 bidang lomba dengan tujuh kelompok bidang keahlian.

Lebih jauh Tarmidhi mengatakan, lomba LKS dimaksud  melibatkan 272 peserta dan 90 orang ahli dari tiga perguruan tinggi di Aceh yang bertugas sebagai juri untuk menentukan anak yang akan mewakili LKS ke tingkat nasional.

Melalui LKS Dikmen, Aceh tidak hanya ingin menghasilkan juara-juara baru, tetapi juga mencetak generasi muda yang siap bersaing di era global. Dengan semangat sportivitas dan dedikasi tinggi, para siswa SMK diharapkan mampu membawa nama baik provinsi di kancah nasional. Sebuah langkah besar menuju masa depan pendidikan vokasi yang lebih cerah.

Menurut Faksindra Nasution, salah satu juri LKS tahun ini, jalan menuju karier dimulai dari LKS ini. "Untuk menjadi juara lakukanlah apa yang tidak dilakukan orang lain," ujarnya.

Adapun SMK yang memperoleh juara 1 LKS Dikmen Aceh 2025 adalah SMKN 2 Meulaboh untuk bidang lomba Automobil Technology, Motorcycle, dan Welding.

Untuk bidang lomba Bryklying, CAD Building, Electrical Installation, dan Electronic diraih oleh SMKN 2 Banda Aceh.

SMKN 1  Darul Kamal Aceh Besar untuk bidang Fashion Technology Grafic, sedangkan juara Design Technology diraih oleh SMKN 1 Banda Aceh, Hairdressing oleh SMKN 3 Karang Baru, dan Hotel Reception dan Restaurant Service oleh SMKN 3 Banda Aceh.

Selanjutnya, IT Software Administration oleh SMKN 1 Meulaboh, Landscape Gardening oleh SMKN 1 Aceh Tamiang, dan IT Software for Bussnis oleh SMKN 1 Karang Baru.

Berikutnya, Digital Marketing oleh SMKN 1 Banda Aceh, Pharmacy oleh SMKN 8 Lhokseumawe, Mechanical Engginering CAD oleh SMKN 2 Langsa, Nautica diraih SMKN 4 Banda Aceh, dan Refrigeration AC diraih SMKN 2 Karang Baru.

Harapan untuk masa depan

LKS juga menghadirkan kegiatan lainnya, seperti ekspo produk dan jasa teaching factory (TeFa) kreasi siswa SMK se-Aceh. Ekspo ini bukan sekadar pameran, melainkan  antarsekolah bisa saling menginspirasi apa yang menjadi kelebihan sekolah lain. Di sinilah proses pembelajaran berlangsung. Belajar itu cukup melihat apa yang terjadi di sekolahnya untuk menjadi inspirasi bagi sekolah lain.

Ekspo tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga momentum untuk memperkuat peran SMK dalam pembangunan nasional. Melalui acara seperti ekspo, kita dapat melihat masa depan pendidikan vokasi yang cerah. Semoga semangat inovasi dan kolaborasi ini terus tumbuh, membawa manfaat bagi siswa, masyarakat, dan bangsa.

Tidak hanya menampilkan program unggulan, ekspo juga menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan kreativitas mereka.

Tentunya, melalui ekspo ini dapat mencetak siswa SMK yang kompeten dan mampu memproduksi barang atau jasa sesuai standar dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Selain itu, juga dapat menjadi masukan positif bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dan lulusan

Ekspo LKS Dikmen Aceh 2025 menampilkan berbagai produk hasil ‘teaching factory’ siswa, karya literasi siswa dan guru hingga beragam prestasi.

Ekspo ini memberikan gambaran nyata tentang keterampilan dan pengetahuan yang diajarkan di SMK. Para pengunjung bisa melihat langsung berbagai inovasi dan projek yang telah dikerjakan oleh siswa.

Tidak hanya itu, Ekspo LKS Dikmen Aceh 2025 juga dilengkapi dengan produk kuliner yang menyajikan aneka makanan. Pengunjung juga bisa menikmati gratis yang disediakan di stand, dan beragam kuliner khas yang lezat

Ada juga memamerkan alat kemaritiman seperti SMKN 1 Jeunieb, yakni miniatur kapal, teropong, kompas ayunan dari tali, hingga alat tangkap Gill Net.

Tak ketinggalan karya literasi, seperti majalah sekolah dan buku karya siswa serta guru turut dipamerkan. Sebuah pameran yang sangat lengkap.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved