Iran Tegaskan tak Akan Tinggalkan Nuklir Meski Diserang AS dan Israel
Serangan Amerika Serikat dan Israel beberapa waktu lalu tidak akan membuat Iran meninggalkan teknologi nuklirnya
SERAMBINEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa serangan Amerika Serikat dan Israel beberapa waktu lalu tidak akan membuat Iran meninggalkan teknologi nuklirnya.
Pernyataan Abbas Araghchi itu disampaikan Selasa (24/6/2025) saat ditanya pihak media tentang kepastian apakah Teheran akan terus memperkaya uranium.
"Kami telah melakukan upaya luar biasa untuk mencapai teknologi ini, dan para ilmuwan kami telah melakukan pengorbanan besar, bahkan kehilangan nyawa demi tujuan ini," kata Araghchi dalam wawancara dengan New Arab yang berbasis di London.
"Rakyat kami telah menanggung sanksi atas hal ini, dan perang telah dipaksakan kepada negara kami atas masalah ini. Tidak seorang pun di Iran akan meninggalkan teknologi ini," tegasnya.
Ketika ditanya apakah Iran akan mempertimbangkan kembali pendiriannya terhadap Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Abbas Araghchi menjawab bahwa pandangan mereka mungkin berubah.
“Saya membayangkan bahwa pandangan kami terhadap program nuklir dan rezim nonproliferasi akan mengalami perubahan, meskipun saya belum dapat menentukan arahnya,” tuturnya.
Di lain pihak, Channel 14 Israel sangat yakin bahwa Iran masih memiliki fasilitas nuklir yang dirahasiakan dan masih aktif.
Tetapi negara Yahudi tersebut tidak memiliki informasi intelijen mengenai lokasi fasilitas nuklir dimaksud.
Baca juga: Israel Habiskan Rp 325 Triliun Selama 12 Hari Perang Lawan Iran
Baca juga: Demo Pecah di Teharan Selagi Gencatan Senjata, Ribuan Warga Iran Turun ke Jalan Dukung Lawan Israel
Laporan itu juga merujuk pada perkiraan intelijen AS, yang menyebutkan tentang keberadaan fasilitas nuklir rahasia Iran yang belum menjadi sasaran.
Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi, juga mengaku tidak memiliki informasi mengenai lokasi sekitar 900 pon (408 kilogram) uranium yang diperkaya milik Iran.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Grossi mengatakan bahwa Iran telah memindahkan materi tersebut untuk melindungi serangan AS terhadap fasilitas nuklir.
Tetapi hingga kini, IAEA belum diberi tahu di mana materi itu dibawa. "Kami tidak memiliki informasi tentang keberadaan materi ini," katanya.
Grossi menekankan bahwa menemukan uranium merupakan bagian dari mandat lembaga tersebut dan bukan tindakan politik.
“Tugas saya adalah menentukan di mana material ini berada, karena Iran memiliki kewajiban untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua material nuklir yang dimilikinya,” kata Grossi.
“Ini akan terus menjadi fokus saya,” tambahnya.
Baca juga: Hilang Misterius, Pengawas Atom PBB tidak Tahu Nasib 400 Kg Uranium Iran yang Diperkaya
Baca juga: Aipda NA Personel Polres Aceh Besar Tembak ODGJ di Pidie, Haji Uma Minta Kapolda Aceh Proses Pelaku
Grossi juga mengonfirmasi bahwa serangan AS menyebabkan kerusakan sangat serius pada ruang sentrifus di lokasi nuklir Natanz.
Ia mengatakan fasilitas Isfahan juga terkena dampak, meski diakuinya bahwa IAEA saat ini tidak memiliki akses untuk melakukan penilaian sepenuhnya tingkat kerusakan pada fasilitas nuklir tersebut.(*)
Perang Iran-AS
Perang Iran-Israel
Menteri Luar Negeri Iran
Sikap Iran Terbaru Tentang Nuklir
Kondisi Nuklir Iran
Iran tak Akan Tinggalkan Nuklir
Israel Kantongi 100 Nama Ilmuan Nuklir Iran untuk Dibunuh |
![]() |
---|
Takut Dibunuh Israel, Iran Sembunyikan Ilmuwan Nuklir yang Selamat |
![]() |
---|
VIDEO - Operasi "Kilat" Iran Buru Habis Agen Israel dan Sel Teroris! |
![]() |
---|
VIDEO - Operasi Rahasia Iran Guncang Jaringan Israel! Iran Menang Besar |
![]() |
---|
VIDEO - Iran Bersumpah Habisi Israel Demi Melihat Anak-Anak Gaza Tersenyum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.