Kesehatan

Miss V Robek Setelah Melahirkan, Apa Bisa Pulih & Kembali Normal? Ini Penjelasan dr Boyke & Tipsnya

Pada kebanyakan kasus, melahirkan secara normal memang dapat merobek miss V, terutama bagi mereka yang melahirkan anak pertama. 

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nur Nihayati
Meta AI
Ilustrasi buatan Meta AI - menggamabarkan seorang wanita melahirkan dengan cara normal sehingga menyebabkan robekan pada bagian kewanitaan, Rabu (25/6/2025). 

--- Catatan: Konten ini bertujuan memberikan pemahaman kesehatan seksual. Harap dibaca dengan kebijaksanaan.-----

SERAMBINEWS.COM - Banyak perempuan yang khawatir kondisi organ intim atau Miss V tidak akan kembali seperti semula setelah melahirkan. 

Pada kebanyakan kasus, melahirkan secara normal memang dapat merobek miss V, terutama bagi mereka yang melahirkan anak pertama. 

Kekhawatiran robekan miss V usai melahirkan kerap membuat sebagian ibu merasa khawatir, banyak dari mereka mencari tahu, apakah miss V robek usai melahirkan bisa kembali normal? 

Terkait hal tersebut, seksolog dr Boyke Dian Nugraha, dokter spesialis kebidanan dan kandungan sekaligus pakar kesehatan reproduksi menegaskan bahwa Miss V bisa pulih dan kembali normal setelah proses persalinan.

"Jadi memang pada umumnya ya, Miss V itu akan robek, apalagi kalau anak pertama ya. Tetapi tentunya dulu kita selalu bantu supaya robekan itu baik, kita lakukan namanya episiotomi," ujar dr Boyke dikutip Serambinews.com, Rabu (25/6/2025).

Episiotomi sendiri adalah prosedur pengguntingan perineum (area antara vagina dan anus) saat proses melahirkan, untuk mencegah robekan yang tidak beraturan dan mempermudah proses persalinan.

Seksolog dr Boyke mengungkap penyebab dan cara mengatasi gatal di area kewanitaan
Seksolog dr Boyke mengungkap bahwa robekan miss V saat melahirkan dapat dipulihkan kembali.

Baca juga: Melahirkan Normal Setelah Operasi Caesar, Apakah Bisa? dr Boyke: Tergantung Penyebab Sesar Pertama

Namun, menurut dr Boyke, saat ini masih ada pro dan kontra terkait episiotomi.

"Boleh aja sih di-episiotomi, kemudian setelah lahir, kemudian kita jahit kembali," jelasnya.

Ia menambahkan, jika proses penjahitan dilakukan dengan benar, ditambah pemberian antibiotik yang sesuai, maka Miss V bisa pulih kembali seperti sebelum melahirkan.

"Jadi bisa baik lagi? Ya, bisa baik lagi. Karena dengan penjahitan yang benar, pemberian antibiotik, biasanya juga akan membuat Miss V itu pulih setelah melahirkan," pungkas dr Boyke.

Pernyataan ini menjadi kabar baik bagi para ibu yang khawatir akan perubahan bentuk dan fungsi organ intim pasca-persalinan.

Dengan perawatan yang tepat, pemulihan Miss V bisa berlangsung optimal dan kembali seperti semula.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Benarkah KB Bisa Bikin Mandul? Ini Penjelasan Tegas dari Seksolog dr Boyke

 

Melahirkan Normal Setelah Operasi Caesar, Apakah Bisa?

Pertanyaan tentang kemungkinan melahirkan normal setelah sebelumnya menjalani operasi caesar sering kali muncul di kalangan para ibu.

Lantas, apakah mungkin melahirkan normal setelah operasi caesar?

Menurut seksolog dan dokter kandungan dr Boyke Dian Nugraha, kemungkinan melahirkan normal setelah operasi caesar bisa dilakukan, asalkan memenuhi syarat medis tertentu.

Jawaban serta penjelasan terkait melahirkan normal setelah operasi caesar tersebut disampaikan dr Boyke lewat akun TikTok Klinik Pasutri, dikutip Serambinews.com, Selasa (24/6/2025).

“Kalau anak pertama lahir dengan operasi sesar, anak kedua sebenarnya masih bisa lahir secara normal,” jelas dr Boyke. Namun, lanjutnya, semua tergantung pada penyebab operasi sesar yang pertama.

Jika operasi caesar pertama dilakukan karena panggul yang sempit, maka kemungkinan besar kondisi itu akan tetap sama di kehamilan kedua.

Baca juga: Mau Melahirkan atau Belum? Ini Ciri Kontraksi Asli & Palsu, dr Boyke: Suami Harus Siaga Antar ke RS

“Kalau penyebabnya panggul sempit, maka kemungkinan besar anak kedua juga tidak bisa lahir normal,” ujarnya.

Namun lain cerita jika operasi caesar sebelumnya disebabkan oleh hal-hal sementara seperti posisi ari-ari yang rendah, pecah ketuban dini, air ketuban yang sedikit atau tanda-tanda gawat janin.

Dalam kasus seperti itu, kehamilan berikutnya bisa dicoba untuk melahirkan normal, selama kondisi ibu dan janin sehat.

Meski begitu, dr Boyke mengingatkan, proses persalinan normal setelah caesar tetap harus dilakukan dengan pengawasan ekstra ketat oleh dokter.

“Tidak boleh dirangsang dengan oksitosin dan dokter juga harus punya waktu dan perhatian yang cukup, karena yang paling dikhawatirkan adalah robeknya bekas luka operasi sebelumnya,” tegasnya.

Melalui penjelasan ini, dr Boyke menegaskan bahwa pilihan melahirkan normal setelah caesar bukan hal yang mustahil, namun harus dilakukan dengan konsultasi dan pertimbangan medis yang matang.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved