Kesehatan

Mitos atau Fakta, Benarkah KB Bisa Bikin Mandul? Ini Penjelasan Tegas dari Seksolog dr Boyke

Banyak perempuan takut menggunakan KB karena isu mandul. Tapi benarkah KB membuat wanita tidak bisa punya anak lagi? Simak penjelasan dari dr Boyke.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
YT Kacamata dr Boyke
dr Boyke Dian Nugraha, dokter spesialis kebidanan dan kandungan sekaligus pakar kesehatan seksual dan reproduksi yang telah puluhan tahun berkecimpung di bidangnya mengatakan, anggapan bahwa KB bisa menyebabkan mandul adalah mitos yang menyesatkan, Senin (23/6/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Kekhawatiran soal program Keluarga Berencana (KB) masih menjadi pembahasan yang tak kunjung usai di masyarakat. Salah satu yang paling sering ditanyakan adalah apakah menggunakan KB bisa menyebabkan mandul alias tidak bisa hamil selamanya?

Pertanyaan apakah KB bisa bikin mandul ini muncul dari ketakutan sebagian besar perempuan terhadap alat kontrasepsi, baik itu suntik, spiral (IUD), pil KB hingga implan.

Tak jarang, kekhawatiran ini membuat banyak pasangan ragu atau bahkan menolak menggunakan KB, meskipun secara medis, program ini penting dalam merencanakan kehamilan dan menjaga keseimbangan kesehatan ibu.

Terkait pertanyaan yang menyebutkan apakah penggunaan KB bisa bikin mandul, dr Boyke menjawab hal tersebut.

Dilansri dari akun TikTok Klinik Pasutri, Senin (23/6/2025), dr Boyke Dian Nugraha, dokter spesialis kebidanan dan kandungan sekaligus pakar kesehatan seksual dan reproduksi yang telah puluhan tahun berkecimpung di bidangnya mengatakan, anggapan bahwa KB bisa menyebabkan mandul adalah mitos yang menyesatkan.

“KB itu memang anti-kesuburan, tapi sifatnya sementara, bukan permanen. Jadi bukan berarti wanita akan mandul selamanya setelah KB,” ujar dr Boyke.

Baca juga: Mau Melahirkan? Ini Ciri-ciri Kontraksi Asli & Palsu, dr Boyke: Suami Harus Siaga Antar ke RS

“Mandul Sementara” Bukan Berarti Tidak Bisa Punya Anak Lagi

Lebih lanjut, dr Boyke menekankan bahwa alat kontrasepsi memang bertujuan mencegah kehamilan, tetapi hanya selama penggunaan berlangsung. Efek ini bersifat reversibel atau bisa dipulihkan kembali.

“Contohnya spiral atau IUD. Selama spiral masih di dalam rahim, kehamilan dicegah. Tapi begitu dicabut, kesuburan bisa kembali. Bahkan banyak yang langsung hamil setelah spiralnya dilepas,” jelasnya.

Hal serupa berlaku pada KB suntik dan pil. Saat suntikan dihentikan, tubuh membutuhkan waktu untuk kembali menyesuaikan hormon.

Beberapa wanita mungkin mengalami keterlambatan kesuburan hingga beberapa bulan, tapi bukan berarti mereka menjadi mandul.

“Suntik itu efeknya bisa bertahan beberapa bulan. Jadi tubuh butuh waktu untuk kembali ke siklus normal. Tapi bukan berarti itu permanen. Kesuburan tetap bisa pulih,” tambahnya.

Sering kali, perempuan yang merasa tidak kunjung hamil setelah berhenti KB menyimpulkan bahwa kontrasepsilah penyebabnya.

Baca juga: Masuk Usia 45 Tahun? Ini Tanda Tanda Menopause dan Cara Ampuh Mengatasinya Menurut Seksolog dr Boyke

Padahal, menurut dr Boyke, ada banyak faktor lain yang memengaruhi kesuburan.

“Usia, kondisi hormonal, berat badan, gaya hidup dan kondisi medis lain seperti PCOS atau endometriosis bisa memengaruhi kesuburan. Jadi jangan langsung menyalahkan KB,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kasus wanita yang tidak bisa hamil setelah KB sangat jarang, dan biasanya ada faktor medis lain yang belum terdeteksi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved