Aceh Tamiang

30 Ulama Muda Ikut Pembekalan Selama 20 Hari: Jangan Tinggalkan Ilmu Klasik Sesuai Alquran dan Hadis

para ulama muda ini jangan sampai meninggalkan ilmu klasik yang sesuai Al Quran dan Hadist.

|
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Ketua MPU Aceh Tamiang, Syahrizal mengingatkan peran penting ulama muda sebagai benteng masyarakat dari gempuran budaya yang tidak sesuai syariah. SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA 

para ulama muda ini jangan sampai meninggalkan ilmu klasik yang sesuai Al Quran dan Hadist.

Laporan Rahmad WIguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Sebanyak 30 ulama muda di Aceh Tamiang menjalani pembekalan selama 20 hari.

Pembekalan bertajuk Pendidikan Kader Ulama (PKU) ini dipusatkan di aula hotel di Karangbaru sejak 19 Juni hingga 8 Juli mendatang.

Hari pertama PKU dihadiri oleh unsur Forkopimda dan sejumlah Kepala SKPK dan beberapa perwakilan ulama dayah. 

Kepala Sekretariat MPU Aceh Tamiang, Alfin Yusdian selaku ketua panitia mengatakan PKU selama 20 hari ini bertujuan membentuk kesiapan para ulama muda melanjutkan estafet dakwah.

“Ulama muda ini merupakan embrio atau sebagai regenerasi untuk melanjuitkan estafet pada tuan guru kita,” kata Alfian, Rabu (25/6/2025).

Di era modern, ulama harus memiliki wawasan yang luas, sehingga media dakwah yang dijalankan bisa diterima masyarakat.

Namun di sisi lain, para ulama muda ini jangan sampai meninggalkan ilmu klasik yang sesuai Al Quran dan Hadist.

“Embrio ini harus mampu mengombinasikan ilmu klasik dan modern, sehingga dalam menjalankan dakwah bisa diterima oleh masyarakat,” ungkapnya.

Dijelaskannya 30 peserta pengaderan berasal dari penjaringan seluruh kecamatan.

Seluruhnya memiliki latar belakang pendidikan pesantren dan selanjutnya menjalani pendidikan oleh pimpinan MPU Aceh Tamiang dan Aceh, akdemisi dan cendikiawan.

Ketua MPU Aceh Tamiang, Syahrizal mengingatkan kalau pangaderan ulama muda ini sangat penting untuk membentengi generasi muda dari paham atau tradisi non islami.

Disadari kalau Aceh Tamiang merupakan pintu gerbang Aceh yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara yang secara konsep pemerintahan berbeda.

“Kader ulama muda ini harus bisa menjadi filter, jangan sampai kebudayaan yang tidak msesuai dengan syariah diadopsi oleh anak-anak kita,” kata Syahrizal.

Menyadari pentingnya peran ulama dalam membentengi akidah masyarakat, MPU memberlakukan tata tertib ketat.

Panitia ditegaskannya tidak akan sungkan memulangkan peserta yang tidak ada kabar selama satu jam. (mad)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved