Berita Aceh Barat

GEGER, Seorang Remaja Aceh Barat Berhasil Lepaskan Diri dari Terkaman Buaya Besar Krueng Meureubo

Seorang remaja bernama Rafa Saputra (15), warga Gampong Pasi Teungoh, Kecamatan Kaway XVI, diterkam oleh seekor buaya berukuran besar

Editor: mufti
For Serambinews.com
REMAJA KORBAN BUAYA - Kondisi Rafa Saputra saat melakukan penanganan medias di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Rabu (25/6/2025), akibat diterkam buaya di Krueng Meureubo. 

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Peristiwa mencekam terjadi di aliran Krueng Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Rabu (25/6/2025) sore. Seorang remaja bernama Rafa Saputra (15), warga Gampong Pasi Teungoh, Kecamatan Kaway XVI, diterkam oleh seekor buaya berukuran besar ketika sedang mandi bersama teman-temannya. Kejadian naas itu terjadi sekitar pukul 17.40 WIB, saat suasana sungai masih ramai oleh aktivitas warga.

Keuchik Pasi Teungoh, Irwandi kepada Serambi, Rabu (25/6/2025) malam mengatakan, Rafa awalnya sedang mandi seperti biasa. Tiba-tiba, seekor buaya muncul dan langsung menerkam tubuh remaja tersebut.

Saat kejadian itu, meski sempat berada dalam cengkeraman rahang buaya, Rafa berhasil melawan dan melepaskan diri. Dalam kondisi panik dan penuh luka, ia kemudian berlari ke daratan dan diselamatkan oleh warga sekitar yang langsung membawanya ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh untuk mendapatkan penanganan medis.

"Korban mengalami luka di bagian paha dan bagian pinggang akibat gigitan buaya. Alhamdulillah korban selamat dari gigitan buaya," ujar Irwandi. Ia menyebutkan, buaya yang menyerang Raffa adalah salah satu dari empat ekor buaya yang kerap terlihat di sungai tersebut di Krueng Meureubo. Bahkan, berdasarkan laporan warga, salah satunya berwarna putih, yang dianggap cukup langka dan menjadi perhatian masyarakat setempat.

Atas peristiwa serangan ini memicu keresahan warga yang selama ini masih memanfaatkan sungai sebagai sumber kehidupan, baik untuk mandi, mencuci, maupun aktivitas lainnya. Apalagi puluhan desa dari Kecamatan Meureubo hingga Kaway XVI masih menggantungkan kebutuhan sehari-hari mereka dari aliran Krueng Meureubo.

"Kami sangat khawatir. Sungai ini menjadi sumber kehidupan warga, tapi sekarang berubah menjadi ancaman. Kami minta pemerintah segera turun tangan sebelum ada korban jiwa berikutnya," harap Keuchik Irwandi.

Dikatakan, masyarakat mendesak agar pihak terkait, baik dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), BPBD, hingga Pemkab Aceh Barat, segera melakukan pemetaan dan evakuasi satwa liar yang dinilai membahayakan.  Selain itu, diperlukan pula penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya buaya serta pemasangan rambu peringatan di area rawan.(sb)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved