Konflik Israel vs Hamas

Lambai Bendera Putih, Israel Ngaku tak Sepenuhnya Bisa Berantas Hamas, Sinyal Akhiri Perang di Gaza?

"Jika itu terserah saya, saya akan mengakhiri perang di Gaza," ujarnya. Ia menuturkan, Israel tidak bisa sepenuhnya memberantas Hamas. "Hamas adalah

Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS/anadoulu agency
ILUSTRASI - Penduduk Palestina melarikan diri dari zona konflik dengan mobil, kereta keledai, dan berjalan kaki, membawa barang-barang mereka ke daerah yang lebih aman menyusul serangan militer Israel yang intens di Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza utara pada 21 Mei 2025. 

"Jika itu terserah saya, saya akan mengakhiri perang di Gaza," ujarnya. Ia menuturkan, Israel tidak bisa sepenuhnya memberantas Hamas. "Hamas adalah gerakan ideologis, bukan hanya sekelompok individu," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis.

SERAMBINEWS.COM -  Wali Kota Netanya di Israel Tengah, Miriam Feirberg-Ikar mengatakan bahwa Israel harus mengakhiri perang di Gaza.

Hal tersebut dilakukan supaya semua tawanan Israel yang tersisa bisa dibebaskan.

"Jika itu terserah saya, saya akan mengakhiri perang di Gaza," ujarnya.

Ia menuturkan, Israel tidak bisa sepenuhnya memberantas Hamas.

"Hamas adalah gerakan ideologis, bukan hanya sekelompok individu," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis.

Mediator perang Gaza, Qatar mendorong gencatan senjata dengan Hamas untuk disegerakan.

Pejabat Hamas, Tahel al-Nunu menuturkan, dorongan gencatan senjata tersebut makin meningkat.

Terlebih dari mediator tetangga, Mesir dan Qatar.

"Komunikasi kami dengan mediator saudara di Mesir dan Qatar tidak berhenti dan telah meningkat dalam beberapa jam terakhir," ujar Taher al-Nunu, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (26/6/2025).

RUMAH JEBAKAN - Tangkap layar unggahan Brigade Al Qassam saat sergapan terhadap Pasukan Israel. Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas melaporkan pertempuran sengit lawan Israel di Gaza Utara, Selasa (27/5/2025).
RUMAH JEBAKAN - Tangkap layar unggahan Brigade Al Qassam saat sergapan terhadap Pasukan Israel. Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas melaporkan pertempuran sengit lawan Israel di Gaza Utara, Selasa (27/5/2025). (khaberni/tangkap layar)

Baca juga: Brutal! Hanya Ingin Makan, Israel Tembaki Warga Gaza Saat Antre Tepung hingga 80 Orang Tewas

Namun, ia menuturkan bahwa kelompoknya masih "belum menerima proposal apapun" terkait untuk menghentikan perang.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan ada "progres besar" yang telah dibuat untuk mengakhiri perang Israel di Gaza, termasuk gencatan senjata yang dimulai setelah lebih dari 20 bulan sejak dimulainya konflik.

Trump mengaitkan optimismenya tentang "berita yang sangat baik" tersebut setelah adanya gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Sebelumnya, Trump juga mengatakan bahwa perang Iran dan Israel selama 12 hari telah berdampak kerusakan parah di kedua negara.

"Israel telah terpukul keras dalam beberapa hari terakhir," katanya ketika menghadiri KTT NATO di Belanda, pada hari Rabu (25/6/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved