Berita Aceh Utara

Forbes DPRK Aceh Utara Tanggapi Rencana Penutupan BSI Sawang, Warga Butuh Perbankan, Kenapa Ditutup?

Pasalnya, layanan perbankan tersebut selama ini menjadi satu-satunya tumpuan warga pedalaman Aceh Utara itu untuk keperluan transaksi keuangan.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
KETUA FORBES - Ketua Forbes DPRK Aceh Utara Wilayah Barat, Abuzar ST, mempertanyakan rencana pihak BSI yang ingin menutup Kantor Cabang Pembantu atau KCP BSI di Sawang. 

Pasalnya, layanan perbankan tersebut selama ini menjadi satu-satunya tumpuan warga pedalaman Aceh Utara itu untuk keperluan transaksi keuangan.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Forum Bersama (Forbes) DPRK Aceh Utara Wilayah Barat meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) meninjau kembali rencana penutupan Kantor Cabang Pembantu BSI Sawang di pusat kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.

Pasalnya, layanan perbankan tersebut selama ini menjadi satu-satunya tumpuan warga pedalaman Aceh Utara itu untuk keperluan transaksi keuangan.

“Ada masyarakat yang menyampaikan kepada saya, mereka resah dengan rencana penutupan BSI Sawang,” ujar  Ketua Forbes DPRK Aceh Utara Wilayah Barat, Abuzar ST, kepada Serambinews.com, Jumat (27/6/2025).

Mereka khawatir jika terjadi penutupan BSI Sawang akan berpengaruh pada aktivitas ekonomi mereka.

Karena jika terjadi penutupan BSI Sawang, jarak tempat tinggal mereka dengan BSI terdekat di Krueng Mane Kecamatan Muara Batu, mencapai 12 kilometer lebih.

Jarak tempuhnya juga mencapai satu jam, khususnya bagi warga yang tinggal di pelosok.

Baca juga: Tidak Sujud Sahwi Ketika Lupa Rakaat Shalat, Apakah Shalatnya Jadi Batal? Ini Hukumnya Menurut UAS

“Rencana penutupan BSI Sawang sangat tidak tepat dan berpotensi menyulitkan ribuan warga yang selama ini menggantungkan aktivitas ekonomi mereka pada keberadaan BSI Sawang,” ujar Abuzar ST yang juga anggota Komisi III DPRK Aceh Utara.

Komisi III merupakan mitra kerja dengan perbankan. “Sudah banyak masyarakat di Sawang yang menghubungi kami menyampaikan persoalan tersebut,” ujar Abuzar mantan aktivis mahasiswa Universitas Malikussaleh.

Abuzar menilai juga menyorot kebijakan perbankan yang terlalu berorientasi pada efisiensi bisnis. 

“BSI harus mengakomodir kebutuhan layanan keuangan masyarakat di daerah terpencil,” katanya.

Masyarakat sampai saat ini masih sangat membutuh akses perbankan, jadi kata Abuzar, sangat tak tepat jika BSI berencana menutup layanan bagi masyarakat.

Karena itu, Ketua Forbes DPRK Aceh Utara meminta manajemen BSI, baik di tingkat pusat, regional, maupun cabang Aceh Utara, untuk meninjau ulang rencana penutupan tersebut.

Baca juga: Ini Update Cuaca di Banda Aceh dan Tinggi Gelombang Perairan Sabang Menurut BMKG

Menurutnya, keberadaan BSI di Sawang tidak hanya menyangkut layanan perbankan biasa.

Tetapi juga berperan dalam penyaluran bantuan sosial, pembayaran gaji, hingga transaksi syariah yang menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung.

“Jangan hanya melihat dari sisi efisiensi bisnis, tapi juga dari sisi pelayanan publik dan tanggung jawab sosial,” pungkas Abuzar. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved