Berita Bireuen

Gema Muharram 1447 H di Dayah MUDI Samalanga, Ajang Santri Se-Aceh Unjuk Keilmuan dan Ukhuwah

Dengan tema “Santri Sapeue Kheun, Aceh Tabangun”, kegiatan ini menjadi ajang unjuk kemampuan keilmuan dan ukhuwah bagi para santri dari seluruh Aceh.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nur Nihayati
FOR SERAMBINEWS.COM
Pimpinan Dayah MUDI Mesra Samalanga saat ini adalah Abu Syekh Hasanoel Basri HG, yang lebih dikenal dengan sebutan Abu MUDI Samalanga (dua kiri) foto bersama. 

Gema Muharram 1447 H di Dayah MUDI Samalanga, Ajang Santri Se-Aceh Unjuk Keilmuan dan Ukhuwah

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga akan menggelar Gema Muharram Festival MQK al-Mahally se-Aceh.

Acara tersebut akan berlangsung mulai Sabtu (29/6/2025) malam atau tepatnya pada 3 Muharram 1447 H hingga Sabtu (5/6/2025), atau 7 Muharram 1447 H.

Mengusung tema “Santri Sapeue Kheun, Aceh Tabangun”, kegiatan ini menjadi ajang unjuk kemampuan keilmuan dan ukhuwah bagi para santri dari seluruh Aceh. 

Kegiatan dipusatkan di kompleks Dayah MUDI, dengan panggung utama berlokasi di Gampong Meunasah Mideun Jok, Kecamatan Samalanga, Bireuen.

Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Dayah MUDI, Tgk. Amril Suhanda, S.Ag., menjelaskan bahwa festival tahun ini menghadirkan dua jenis kompetisi utama.

Pertama, serangkaian perlombaan antar-santri dari berbagai kabupaten yang menempuh pendidikan di Dayah MUDI, bertujuan mengasah kemampuan dan mengharumkan nama kabupaten atau kabilah masing-masing. 

Kedua, lomba Qiraatul Kutub khusus kitab Syarah al-Mahally, yang terbuka untuk dayah tipe A+ se-Aceh, sebagai bentuk apresiasi terhadap salah satu kitab rujukan penting dalam kurikulum tingkat lanjut di kalangan dayah.

Tgk Amril menambahkan bahwa penyelenggaraan lomba lintas dayah ini merupakan inovasi baru dalam memperingati pergantian tahun Hijriah di dayah MUDI. 

“Tujuan diadakannya acara ini terutama sekali untuk mempererat ukhuwah dan ajang silaturahmi antar-dayah di Aceh, serta untuk menghidupkan semangat keilmuan di kalangan santri,”

“Terlebih, kitab Syarah al-Mahally yang dijadikan materi utama adalah warisan intelektual ulama besar yang patut terus diwariskan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, kitab Syarah al-Mahally ‘ala Minhaj at-Thalibin karya Jalaluddin al-Mahally ini dipilih sebagai materi perlombaan karena merupakan referensi penting dalam fikih Syafi’iyah, yang memiliki kedalaman materi dan kekuatan argumentasi yang khas di setiap kalimatnya.

“Tradisi pengkajian kitab ini adalah bagian dari upaya mempertahankan identitas keilmuan dan keagamaan Aceh melalui institusi dayah sebagai garda terdepan,” lanjutnya.

Rangkaian perlombaan untuk internal santri MUDI mencakup: Fahmil Kutub (cerdas cermat), Qira’atul Kitab (Al-Mahally, Ghayatul Wushul, Fathul Mu’in, Fathul Qarib).

Kemudian, Hafalan (Alfiyah Ibn Malik, Jauhar Maknun, Jauharah Tauhid, Sullam Munawraq), pidato dalam berbagai bahasa (Bahasa Aceh, Bahasa Indonesia ilmiah, dan pidato tiga bahasa), Bahtsul Masail, Tajhiz Jenazah, serta lomba Menulis Opini.

Beberapa perlombaan menggunakan sistem gugur, di antaranya Fahmil Kutub, lomba-lomba baca kitab, dan seluruh kategori pidato. 

Babak penyisihan akan dilangsungkan pada sesi pagi dan siang, sementara finalnya akan digelar malam hari di panggung utama.

Lebih lanjut, Tgk. Amril menyebut bahwa festival ini juga menjadi ajang motivasi bagi santri MUDI agar lebih semangat dalam menuntut ilmu. 

Dukungan penuh pun datang dari Pimpinan Dayah, al-Mukarram Abu MUDI, serta para masyaikh dan guru senior.

“Alhamdulillah, Abu sangat mengapresiasi inisiatif ini dan mendukung penuh pelaksanaannya,” ujar dewan guru dayah MUDI asal Aceh Timur.

Ia juga menambahkan, dukungan penuh juga datang dari pihak masyarakat sekitar, terutama masyarakat dan para tokoh desa Mideun Jok selaku pihak yang berada di gampong tempat dayah MUDI berada. 

Acara kali ini untuk pertama kalinya diadakan di lokasi Meunasah Desa Mideun Jok, yang tidak lain tempat berlangsungnya proses belajar-mengajar TPQ Muhazzabul Akhlak yang juga dikelola oleh Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dengan guru-gurunya sebagai pengajar.

Untuk memeriahkan acara, panitia juga mengadakan bazar yang menjual beragam produk seperti kuliner, buku keislaman, dan busana muslim. 

Selain itu, acara turut disponsori oleh sejumlah pihak, termasuk alumni dan simpatisan, dengan promosi produk yang dipusatkan dalam sesi malam hari melalui siaran langsung di MUDI TV.

(Serambinews.com/ar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved