Perebutkan Tiket Final Terakhir Piala KONI Aceh,Sore Ini CST Pidie Jaya & Mutiara Raya Adu Cetak Gol

Dari rangkaian pertandingan yang telah dilakoni MCT Pidie Jaya dengan pemain Liga 2, mereka tidak diragukan lagi kemampuanya di lapangan hijau. 

Makanya, MCT Pidie Jaya akan bermain ngotot untuk bisa merengkuh kemenangan. 

"Kami minta kepada masyarakat Ulim dan Pidie Jaya untuk datang ke Stadion Blang Paseh, guna memberikan dukungan kepada anak-anak CST United FC. Mudah-mudahan dengan kehadiran masyarakat Pidie Jaya bisa membawakan kemenangan,” kata Presiden Club CST United F Ulim, Pidie Husni Neng, kepada Serambinews.com, Jumat (27/06/2025). 

Sementara pasukan Keuchik Ballah menurunkan pemain muda di partai semifinal terakhir. A

dalah Khairil Zulazhar, Riski Fikrillah, Ayi Ramos, Darkasyi, Fadil Isi, Rahul, Ramadhan dan Alfarizi.

Berikutnya, Martunis BA, Irfanda Usman, Afdalul Basyar, Muzakir Mane,.Grek, Rizal Fakhri, Faddal Baggot, Jumal Iskandar dan Acin. 

Baca juga: Pendaftaran Balon Ketua Umum KONI Kota Langsa Mulai Dibuka, Ini Tahapannya

Tentunya perfoma dimiliki permaim Muiara Raya akan berpotensi memberikan ancaman serius bagi CST United Pidie Jaya. 

Terlebih, pemain muda Mutiara Raya yang telah teruji penampilan mereka, saat tampil di sejumlah turnamen di Aceh.

Tim yang menjadi juara turnamen Kapolres Pidie Cup Tahun 2024.

Kala itu, pasukan Haji Jamal Abadi mengalahkan Rimueng Meuaneuk, dengan skor, 3-1, di Stadion Kuta Asan Sigli, Rabu (10/7/2024), tetap bermain apik di lapangan. 

Anak muda Mutiara Raya itu sangat mumpuni saat menjajal kekuatan lawannya. 

Baca juga: Kuburkan Corola, Mutiara Raya ke Semifinal Piala KONI, Besok Malaga FC Vs PSKS Krueng Seumideun

Malaga FC Kalahkan PSKS

Malaga FC Aceh Besar melesat ke final, turnamen sepakbola HUT Humaira Pratama memperebutkan Piala Ketua Umum KONI Aceh, tahun 2025. 

Kepastian itu setelah Malaga mengalahkan PSKS Krueng Seumideun lewat drama penalti, dengan skor, 5-4 (0-0), di Stadion Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Kamis (26/6/2025). 

Pada pertandingan normal kedua kubu gagal menciptakan gol. Sehingga wasit terpaksa menggelar tendangan "12 pas" untuk mencari pemenang.